Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
NU Online · Kamis, 3 Juli 2025 | 10:30 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Bulan Muharram, sebagai pembuka tahun dalam kalender Hijriah, bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga momentum reflektif untuk merenungi dinamika hidup yang penuh fluktuasi. Dalam setiap pergantian tahun, kita diingatkan bahwa kehidupan tak selalu berjalan lurus dan stabil; ada naik-turun, suka-duka, serta tantangan yang datang silih berganti. Muharram menghadirkan ruang untuk menyegarkan niat, menata ulang langkah, dan memperkuat spiritualitas agar lebih siap menghadapi perubahan dan ujian hidup.
Naskah Khutbah Jumat dengan judul: “Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan” Untuk mencetak, silakan klik fitur download berwarna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِعَفْوِهِ تُغْفَرُ الذُّنُوْبُ وَالسَّيِّئَاتُ، وَبِكَرَمِهِ تُقْبَلُ الْعَطَايَا وَالْعِبَادَاتُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ، الْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ، الْمُرْسَلِ إِلَى كَافَّةِ الْمَخْلُوْقِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَذُرِّيَتِهِ الْأَطْهَارِ، وَصَحَابَتِهِ الْأَخْيَارِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِالْاِبْتِعَادِ مِنَ الْأَشْرَارِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، فَمَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى وَاتَّقَى فَقَدْ أَفْلَحَ وَفَازَ، إِنَّ اللهَ لَايُخْلِفُ الْمِيْعَادَ، قَالَ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Mengawali khutbah ini, wasiat takwa menjadi hal yang harus disampaikan kepada seluruh jamaah wabil khusus kepada diri khatib pribadi. Oleh karena itu, pada kesempatan yang penuh berkah ini, mari kita menguatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa menjadi modal penting dalam mengarungi kehidupan yang senantiasa mengalami fluktuasi ini.
Dinamika kehidupan seperti roda yang berputar. Kadang kita berada di posisi atas yang diselimuti kebahagiaan, kesuksesan, optimisme, penuh dengan kecukupan dalam berbagai hal, dan melihat dunia penuh dengan keindahan. Namun kadang kala kita pasti berada di posisi bawah dengan berbagai masalah menimpa, kesedihan datang bertubi-tubi, cobaan datang silih berganti, pesimisme menghantui dan merasakan dunia tak bersahabat dan melihatnya dalam bayang-bayang ketakutan.
Menghadapi kondisi ini, Muharram menjadi momentum tepat untuk menguatkan kesadaran bahwa kita harus memiliki tekad dan bekal kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Bulan pertama tahun hijriah ini bisa kita maksimalkan untuk melakukan introspeksi perjalanan masa lalu, mensyukuri keberadaan kita di masa kini, dan mempersiapkan perjalanan di masa depan.
Rasulullah telah mengajarkan kita untuk sadar bahwa grafik kehidupan akan senantiasa mengalami fluktuasi alias naik dan turun. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan termaktub dalam Sahih Bukhari juz 3 halaman 1053:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ لِلنَّبِيِّ ﷺ نَاقَةٌ تُسَمَّى الْعَضْبَاءَ، لَا تُسْبَقُ، قَالَ حَمِيدٌ: أَوْ لَا تَكَادُ تُسْبَقُ فَجَاءَ أَعْرَابِي عَلَى قَعُودٍ فَسَبَقَهَا فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى المُسْلِمِينَ حَتَّى عَرَفَهُ، فَقَالَ: حَقَّ عَلَى اللَّهِ أَنْ لَا يَرْتَفِعَ شَيْءٌ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا وَضَعَهُ
Artinya: ”Nabi SAW memiliki seekor unta yang bernama Al-‘Adhba’. Unta tersebut tidak pernah terkalahkan dalam lomba. Hamid berkata: atau hampir tidak pernah terkalahkan. Lalu datang seorang Arab Badui dengan untanya yang kecil (unta betina tunggangan biasa), dan ternyata ia berhasil mengalahkan unta Nabi SAW. Hal itu membuat kaum Muslimin merasa sedih. Ketika Rasulullah SAW mengetahui hal itu, beliau bersabda: “Sudah menjadi ketetapan Allah, bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang naik (tinggi), melainkan Allah pasti akan merendahkannya.”
Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Kekalahan unta Nabi ini mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan dunia ini penuh dengan ketidakpastian dan senantiasa mengalami perubahan. Ketika kita sedang berada dalam masa kejayaan dan menerima berbagai kenikmatan, kita perlu menyadari bahwa kondisi tersebut tidak akan berlangsung selamanya. Suatu saat, kita mungkin akan menghadapi masa sulit. Demikian pula, ketika menjalani fase paling kelam dalam hidup, yakinlah bahwa keadaan itu tidak akan menetap selamanya. Akan datang saat di mana kita bangkit dan kembali meraih keberhasilan.
Seperti gelombang yang datang silih berganti, kondisi naik-turun dalam kehidupan ini justru mengajarkan banyak hal tentang kesabaran, ketekunan, dan harapan. Dalam Islam, setiap perubahan keadaan harus kita sikapi dengan tawakal dan husnuzan (berprasangka baik) kepada Allah SWT. Sejatinya, setiap musibah atau nikmat membawa pesan ilahi yang hanya dapat dipahami oleh hati yang jernih dan penuh kesadaran spiritual. Kita harus senantiasa syukur saat mendapatkan nikmat dan sabar saat menghadapi cobaan.
Oleh karena itu, bulan Muharram menjadi momen penting untuk merenungi perjalanan hidup, memperbarui niat, dan memperkuat optimisme. Muharram memberi ruang kepada kita untuk kembali menata hati dan menyadari bahwa fluktuasi kehidupan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan kita di dunia.
Yakinlah, Allah senantiasa memberi yang terbaik kepada kita. Ketika kita menghadapi sebuah masalah dan cobaan, semua itu sudah disesuaikan dengan kemampuan kita. Allah tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan kita. Hal ini telah ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya."
Lanjutan ayat ini juga mengajarkan kita untuk senantiasa mendekatkan diri dan memohon kepada Allah dengan berdoa agar kita senantiasa diberi petunjuk dan kekuatan dalam menghadapi cobaan:
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَاۚ
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah.”
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami."
رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Firman Allah dan hadits Nabi yang sudah dijelaskan ini seharusnya sudah cukup untuk mengingatkan dan menyadarkan kita tentang desain dan skenario besar yang telah Allah buat untuk kita dalam kehidupan ini. Muharram menjadi momentum untuk menguatkannya kembali sehingga kita bisa menghadapi dinamika perkembangan dunia yang penuh turbulensi saat ini dengan ketenangan dan kepasrahan pada Allah SWT.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَ كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقِ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً۰ اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ ﷲ، اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ، وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ. إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ، اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ،
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
H Muhammad Faizin, Ketua PCNU kabupaten Pringsewu, Lampung.
Terpopuler
1
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
2
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
3
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
4
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
5
Demo ODOL, Massa Aksi akan Jejerkan 300 Truk dari Kantor Kemenhub hingga Kemenko IPK
6
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
Terkini
Lihat Semua