Ramadhan

Kultum Ramadhan: Meneladani Akhlak Rasulullah di Bulan Suci

Rab, 13 Maret 2024 | 03:00 WIB

Kultum Ramadhan: Meneladani Akhlak Rasulullah di Bulan Suci

Ilustrasi Rasulullah. (Foto: NU Online)

Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk berburu pahala dengan segala macam ibadah dan ketaatan yang disyariatkan, sebab bulan ini adalah bulan istimewa, bulan penuh kebaikan, keberkahan dengan segudang keutamaan yang tidak ditemukan pada bulan lain. 

 

Saat bulan Ramadhan datang, Rasulullah semakin memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, seperti shalat, dzikir, i'tikaf, dan sedekah. Diantara ibadah yang beliau khususkan dan tidak dikhususkan di bulan lain adalah kedermawanan. Dalam hadits yang disebutkan dalam shahihain yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas dijelaskan tentang hal tersebut,

 

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ يَلْقَاهُ، فِي كُلِّ سَنَةٍ، فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ،  فَيَعْرِضُ عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ، فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

 

Artinya: "Rasulullah saw adalah seorang yang paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan. Jibril as menemui beliau setiap malam dalam bulan Ramadhan sampai berakhirnya bulan, ia menyampaikan Al-Quran kepada Nabi saw, jika Jibril as menemui beliau maka beliau adalah seorang seorang yang paling dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Hadist di atas secara jelas menjelaskan bahwa Rasulullah pada bulan Ramadhan semakin meningkatkan kedermawanannya dibandingkan bulan-bulan selainnya.

 

Menurut Az-Zain bin al-Munir, sebagaimana dikutip Al-Hafidz Ibu Hajar al-'Asqalani tentang sisi kesamaan antara kedermawanan Rasulullah saw dengan kedermawanan angin yang berhembus adalah bahwa yang dimaksud dengan angin yang berhembus adalah angin rahmat yang dikirim Allah untuk menurunkan hujan yang merata dan menjadi sebab basahnya bumi yang mati atau lainnya. Dengan demikian berarti kebaikan dan kebajikan Rasulullah saw merata umum untuk orang fakir yang membutuhkan dan orang kaya yang berkecukupan, kebaikan dan kedermawanan Rasulullah lebih banyak dibandingkan apa yang ditimbulkan oleh hujan dari angin yang berhembus." (Ahmad bin Ali bin Hajar Abu Fadhal Al-Asqalani, Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari, [Bairut, Darul Ma'rifat: 1378 H], juz IV, halaman 139).

 

Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Nawawi ala Muslim berkata bahwa yang di maksud dengan "Nabi lebih dermawan daripada angin yang berhembus" adalah kedermawanan Nabi seperti angin dalam hal kecepatan, merata dan menyeluruh.

 

Kemudian Imam Nawawi menjelaskan beberapa faidah hadits di atas sebagai berikut:

 

وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ فَوَائِدُ مِنْهَا بَيَانُ عِظَمِ جُودِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمِنْهَا اسْتِحْبَابُ إِكْثَارِ الْجُودِ فِي رَمَضَانَ وَمِنْهَا زِيَادَةُ الْجُودِ وَالْخَيْرِ عِنْدَ مُلَاقَاةِ الصَّالِحِينَ وَعَقِبَ فِرَاقِهِمْ لِلتَّأَثُّرِ بِلِقَائِهِمْ وَمِنْهَا استحباب مدارسة القرآن

 

Artinya, "Dalam hadits ini terdapat beberapa faidah diantaranya adalah (1) besarnya sifat kedermawanan Nabi Muhammad saw (2) disunahkan memperbanyak kedermawanan pada bulan Ramadhan. (3) Bertambahnya kedermawanan dan kebaikan tatkala berjumpa dengan orang saleh dan beberapa saat setelah berpisah dengan mereka, hal itu karena pengaruh kebaikan berjumpa dengan mereka. (4) Disunahkan untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an di bulan Ramadhan." (Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi, Syarah Nawawi ala Muslim, [Bairut: Darul Ihya' at-Turots], Juz 15, halaman 69).

 

Sayyid Abdullah Al-Ghumari mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw adalah manusia paling dermawan secara mutlak seperti disebutkan dalam hadits shahihain dari sahabat Anas ra: 

 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ، وَأَشْجَعَ  النَّاسِ، وَأَجْوَدَ النَّاسِ

 

Artinya: "Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah sosok manusia yang terbaik, orang yang paling paling pemberani, dan dermawan". (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Kedermawanan Nabi semakin meningkat dan berlipat-lipat pada bulan Ramadhan. Menurut beliau al-Ghumari hal ini karena empat sebab: 

 

Pertama, bulan Ramadhan adalah musimnya kebaikan karena nikmat-nikmat Allah atas hamba-hambanya semakin bertambah dibanding pada bulan-bulan selainnya. Nabi Muhammad lebih mengutamakan untuk mengikuti sunah (kebiasaan) Allah kepada para hamba-Nya.

 

Kedua, sedekah di bulan Ramadhan lebih utama dibanding sedekah di bulan selainnya. 

 

Ketiga, membantu orang-orang yang berpuasa, melakukan dan mengingat ketaatan kepada Allah berhak mendapatkan pahala seperti pahalanya mereka yang mengerjakan.

 

Keempat, bulan Ramadhan adalah bulan untuk menyenangkan, saling membantu dan memberi pertolongan. (Abdullah bin Muhammad bin ash-Shiddiq al-Ghumari, Ghayatul Ihsan Fi Fadhli Zakatil Fitri Wa Fadli Ramadhan, [Bairut, Alimul Kutub: tt], halaman 23-24).

 

Demikian penjelasan tentang akhlak mulia Rasulullah Muhammad saw saat bulan Ramadhan tiba, yakni meningkatkan kedermawanannya. Semoga kita bisa meniru dan mengikuti apa yang beliau tauladankan kepada kita semua. Wallahu a'lam.

 

Ustadz Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo