Sirah Nabawiyah

Ketika Nabi Yusuf Meminta Jabatan

Ahad, 3 November 2024 | 21:00 WIB

Ketika Nabi Yusuf Meminta Jabatan

Ketika Nabi Yusuf meminta jabatan (NU Online).

'Nabi Yusuf as. merupakan seorang nabi yang mempunyai keistimewaan dalam Al-Qurā€™an. Allah swt, menjadikan suratĀ YusufĀ sepenuhnya menceritakan kehidupan putera Nabi Yaā€™qub as tersebut. Uniknya, cerita Nabi Yusuf as dalam surat ke-12 tersebut berkisar antara mimpi janggal Yusuf ketika kecil dan tafsir mimpinya yang ternyata merupakan 'ramalan' nasib ketika dewasa kelak.
Ā 

Salah satu bagian cerita paling menarik adalah kala Nabi Yusuf as meminta jabatan sebagai penanggungjawab gudang negara ketika ditawari jabatan oleh penguasa Mesir, setelah ia mengetahui kebolehan Nabi dalam menafsirkan mimpi. Allah berkisah:
Ā 

ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ū”Ł…ŁŽŁ„ŁŁƒŁ Ų§Ų¦Ū”ŲŖŁŁˆŪ”Ł†ŁŁ‰Ū” ŲØŁŁ‡Ł–Ū¤ Ų§ŁŽŲ³Ū”ŲŖŁŽŲ®Ū”Ł„ŁŲµŪ”Ł‡Ł Ł„ŁŁ†ŁŽŁŪ”Ų³ŁŁ‰Ū”ā€‹Ūšā€‹ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł— Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų§Ł„Ū”ŁŠŁŽŁˆŪ”Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŲÆŁŽŁŠŪ”Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŁƒŁŁŠŪ”Ł†ŁŒ Ų§ŁŽŁ…ŁŁŠŪ”Ł†ŁŒā€ * Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ų¬Ū”Ų¹ŁŽŁ„Ū”Ł†ŁŁ‰Ū” Ų¹ŁŽŁ„Ł°Ł‰ Ų®ŁŽŲ²ŁŽŲ§Ł“Ł®Ł•ŁŁ†Ł Ų§Ł„Ū”Ų§ŁŽŲ±Ū”Ų¶Łā€‹Ūš Ų§ŁŁ†Ł‘ŁŁ‰Ū” Ų­ŁŽŁŁŁŠŪ”ŲøŁŒ Ų¹ŁŽŁ„ŁŁŠŪ”Ł…ŁŒ
Ā 

Artinyaā€œRaja berkata, ā€˜Bawalah dia (Nabi Yusuf) kepadaku agar aku memilih dia (sebagai orang yang dekat) denganku.ā€™ Ketika dia (raja) telah berbicara kepadanya (Yusuf), dia (raja) berkata, ā€˜Sesungguhnya (mulai) hari ini engkau menjadi seorang yang berkedudukan tinggi di lingkungan kami lagi sangat dipercaya.ā€™
Ā 

Dia (Yusuf) berkata, ā€˜Jadikanlah aku pengelola perbendaharaan negeri (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga (amanah) lagi sangat berpengatahuan.ā€™ā€ (QSĀ Yusuf: 54-55).
Ā 

Jika diperhatian sekilas, tindakan Nabi Yusuf as terkesan kurang pantas melihat statusnya sebagai utusan Allah yang selayaknya tidak mencintai hal-hal yang bersifat duniawi, termasuk jabatan. Terlebih, Nabi Muhammad sawĀ secara eksplisit melarang umatnya untuk meminta jabatan.
Ā 

Larangan ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim masing-masing di kitab Shahih mereka:
Ā 

Ų­ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲØŁŁˆ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŲ¹Ł’Ł…ŁŽŲ§Ł†Ł Ł…ŁŲ­ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲÆŁ ŲØŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’ŁŁŽŲ¶Ł’Ł„Ł Ų­ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¬ŁŽŲ±ŁŁŠŲ±Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų­ŁŽŲ§Ų²ŁŁ…Ł Ų­ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŲ³ŁŽŁ†Ł Ų­ŁŽŲÆŁ‘ŁŽŲ«ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų³ŁŽŁ…ŁŲ±ŁŽŲ©ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲØŁŁŠŁ‘Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł ŲØŁ’Ł†ŁŽ Ų³ŁŽŁ…ŁŲ±ŁŽŲ©ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ³Ł’Ų£ŁŽŁ„Ł’ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ…ŁŽŲ§Ų±ŁŽŲ©ŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ Ų„ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŁˆŲŖŁŁŠŲŖŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų£ŁŽŁ„ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŁƒŁŁ„Ł’ŲŖŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŁˆŲŖŁŁŠŲŖŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±Ł Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų£ŁŽŁ„ŁŽŲ©Ł Ų£ŁŲ¹ŁŁ†Ł’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų­ŁŽŁ„ŁŽŁŁ’ŲŖŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ…ŁŁŠŁ†Ł ŁŁŽŲ±ŁŽŲ£ŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŽ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŁƒŁŽŁŁ‘ŁŲ±Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ…ŁŁŠŁ†ŁŁƒŁŽ ŁˆŁŽŲ£Ł’ŲŖŁ Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŒ
Ā 

Artinya, ā€œMenceritakan kepada kami ā€˜Abdurrahman bin Samurah. Ia berkata: 'Nabi sawĀ bersabda, ā€˜Wahai ā€˜Abdurrahman bin Samurah, Jangan meminta jabatan! Sesungguhnya apabila Engkau diberi jabatan karena memintanya, Engkau akan diminta sepenuhnya melaksanakan jabatan tersebut.
Ā 

Jika Engkau diberi jabatan tanpa meminta, Engkau akan dibantu untuk menjalankannya. Ketika Engkau telah bersumpah atas sesuatu dan kemudian Engkau mengetahui hal lain yang lebih baik daripadanya (sesuatu yang kau bersumpah padanya), maka bayarlah tebusan dari sumpahmu dan kerjakanlah hal yang lebih baik!ā€™.ā€ (HR Al-BukhariĀ dan Muslim).
Ā 

Ibnu KatsirĀ dalam tafsirnya membela tindakan Nabi YusufĀ berupa meminta jabatan sebagai penanggung jawab dari gudang-gudang negara (yang berupa piramida) dengan menyebutkan kelebihan dirinya sendiri.
Ā 

Memuji diri sendiri dengan menyebutkan kelebihan diperbolehkan, jika kehebatan seseorang yang melakukannya belum diketahui banyak orang dan ditujukan untuk kepentingan yang mendesak.
Ā 

Nabi Yusuf as menyebutkan dua kelebihan dirinya, hafizh dan ā€˜alim. Menurut Ibnu Katsir, hafizh di sini berarti penjaga yang dapat dipercaya. Menurut Syaibah bin Niā€™amah, maksudnya adalah Nabi Yusuf as adalah orang yang berhasil menjaga bahan pangan Mesir dengan sangat baik ketika masa paceklik datang.
Ā 

Sementara ā€˜alim maksudnya adalah orang yang punya pengetahuan tentang metode terbaik dalam menyimpan bahan makanan dari masa panen hingga masa paceklik datang. Hal ini menyebabkan Mesir tak kekurangan makanan saat negeri-negeri lain mengalaminya.Ā 
Ā 

Lebih jauh lagi, menurut Ibnu Abi Hatim, sah-sah saja Nabi Yusuf asmeminta jabatan, karena ia tahu bahwa dirinya mampu menjalankan jabatan tersebut. Dalam jabatan tersebut juga, terdapat kemaslahatan bagi orang banyak. Nabi Yusuf as yakin ia akan mengelola harta negara dengan jalan paling hati-hati, sesuai prosedur, dan mendatangkan kemaslahatan.Ā (Tafsir Ibnu Katsir, [Beirut, Darul Fikr: 1994], jilid II, halaman 586).
Ā 

Imam Al-Alusi bersepakat dengan IbnuĀ Katsir masalah kebolehan memuji diri sendiri ketika kehebatannya tak diketahui.
Ā 

ŁˆŁŽŁŁŁŠŁ’Ł‡Ł ŲÆŁŽŁ„ŁŁŠŁ’Ł„ŁŒ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų¬ŁŽŁˆŁŽŲ§Ų²Ł Ł…ŁŽŲÆŁ’Ų­Ł Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ł’Ų³ŁŽŲ§Ł†Ł Ł†ŁŽŁŁ’Ų³ŁŁ‡Ł ŲØŁŲ§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁ‚Ł‘Ł Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¬ŁŽŁ‡ŁŁ„ŁŽ Ų£ŁŽŁ…Ł’Ų±ŁŁ‡Ł ŲŒ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁˆŁŽŲ§Ų²Ł Ų·ŁŽŁ„ŁŽŲØŁ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŁ„ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲ©Ł Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲØŁ Ł…ŁŁ…Ł‘ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŁ‚Ł’ŲÆŁŲ±Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ų„ŁŁ‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲÆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ¬Ł’Ų±ŁŽŲ§Ų”Ł Ų£ŁŽŲ­Ł’ŁƒŁŽŲ§Ł…Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ų¹ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲÆŁ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ±Ł Ų£ŁŽŁˆŁ’ Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŽŲ§ŁŁŲ±Ł ŲŒ ŁˆŁŽŲ±ŁŲØŁ‘ŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ¬ŁŲØŁ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲØŁ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁˆŁŽŁ‚Ł‘ŁŽŁŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁˆŁŁ„ŁŽŲ§ŁŠŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ‚ŁŽŲ§Ł…ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ§Ų¬ŁŲØŁ Ł…ŁŽŲ«ŁŽŁ„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŲŖŁŽŲ¹ŁŽŁŠŁ‘ŁŁ†Ł‹Ų§ Ł„ŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ
Ā 

Artinya, ā€œDi dalam nash ayat ada dalil yang menunjukkan kebolehan bagi orang memuji diri sendiri dengan sesuatu yang hak, ketika dirinya tak dikenali (kelebihannya). Adapun kebolehan meminta jabatan (muncul) ketika orang yang meminta termasuk orang mampu dalam menegakkan keadilan dan menjalankan hukum-hukum syariā€™at. (Kebolehan meminta jabatan dari penguasa tetap berlaku) walaupun (si penguasa adalah pihak) yang zalim ataupun kafir. Dan bisa jadi wajib (bagi si peminta jabatan) meminta (jabatan) jika suatu kewajiban bergantung pada jabatannya tersebut dan hanya ia yang bisa melakukannya.ā€Ā (Ruh al-Maā€™ani, [Beirut, Darul Kutub Al-ā€˜Ilmiyah:1415], jilid VII, halaman 7).Ā 
Ā 

Dalam tafsirnya termasyhur, Imam Al-Qurthubi sependapat dengan Imam al-Alusi dan Imam Ibnu Katsir bahwa meminta jabatan boleh dalam konteks Nabi Yusuf. Hal ini didasari pada keyakinan Nabi Yusuf as bahwa dirinyalah satu-satunya orang yang akan berlaku adil, jujur, dan objektif dalam menyalurkan harta negara pada mereka yang memang benar membutuhkan. (Al-Qurthubi, Al-Jamiā€™ li Ahkamil Qurā€™an, [Kairo, Darul Kutub Al-Misriyah: 1384 H], jilid IX, halaman 216).
Ā 

Kaitannya dengan hadis larangan meminta jabatan di atas, Imam Al-Alusi dan IbnulĀ Jauzi sepakat bahwa larangan pada hadis tersebut tidak bersifat mutlak. Konteks cerita Nabi Yusuf tidak cocok jika dihukumi dengan hadis tentang larangan meminta jabatan.Ā (Al-Alusi, VII/7; dan IbnulĀ Jauzi, Kaysful Musykil min Haditsis Shahihain, [Riyadh,Ā DarunĀ Nasyr: 1418 H], halaman 313).Ā WallahuĀ a'lam.


UstadzĀ Rifqi Iman Salafi,Ā Alumnus Sastra Inggris UIN Jakarta, Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes, dan Pesantren Darus-Sunnah Ciputat.