Program Kesejahteraan Sosial di Zaman Umar Bin Khattab
Ahad, 8 Desember 2024 | 19:00 WIB
Muhamad Iqbal Akmaludin
Kolomnis
Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw merupakan rahmatan lil ‘alamin¸ yang menjadikan setiap hukum dan ajarannya selalu bertujuan untuk menghadirkan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi umat Islam secara khusus, dan umumnya untuk seluruh makhluk di muka bumi ini.
Mewujudkan agama Islam sebagai agama yang membawa kesejahteraan sudah dimulai sejak pertama kali Islam hadir di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang kemudian diteruskan oleh para Khulafaur Rasyidin dan sahabat-sahabat beliau yang menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Salah satu contoh upaya menyejahterakan umat yang dilakukan oleh para sahabat adalah yang dilakukan oleh Amirul Mu’minin Umar bin al-Khattab selama masa kepemimpinannya antara tahun 13 hingga 23 Hijriyah. Beberapa usaha Umar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya antara lain:
1. Dalam Bidang Ekonomi
Umar melakukan inovasi besar-besaran di dalam bidang ekonomi, salah satu yang paling utama adalah pembentukan “Baitul Mal” (bank negara), di mana setiap pemasukan negara dari pajak, rampasan perang atau pun pendapatan lainnya dikumpulkan di Baitul Mal, dan setiap pemasukan dan pengeluaran negara tercatat dengan rapi dan disalurkan selalu tepat sasaran.
Untuk pemerataan dan percepatan ekonomi, Umar tidak hanya memusatkan Baitul Mal di Madinah yang menjadi ibukota negara, tetapi membangun Baitul mal di setiap kota besar seperti Basrah, Kufah, Damaskus dan Mesir untuk mempermudah para Gubernurnya membangun kota masing-masing, dengan pengawasan yang ketat dari Umar. Keterangan ini sebagaimana dikutip dari Akram Dhiya al-Umari dalam ‘Ashrul Khilafatir Rasyidah (Riyadh, Maktabah al ‘Abikan 1430 H: 118).
Baca Juga
Ketika Umar Akan Penggal Kepala Orang
Umar juga adalah orang yang pertama kali membuat lumbung-lumbung cadangan makanan seperti tepung gandum, kurma, kismis dan air di antara kota Makkah dan Madinah, tujuannya adalah agar para pedagang, musafir atau bahkan yang pergi haji-umrah tidak kelaparan jika persediaan bekal mereka habis.
Lumbung-lumbung ini dibagikan secara gratis bagi mereka yang membutuhkannya. Selain itu, Umar juga memerintahkan untuk pengiriman logistik makanan antara Mesir dan Madinah lewat laut, untuk mempercepat distribusi kebutuhan pokok antara Mesir dan Arab, sebagaimana disebut oleh Jalaluddin As-Suyuti dalam Tarikhul Khulafa (Kairo, Maktabah Nizar Mushtafa al-Baz, 1425 H: 110).
2. Bidang Pembangunan Wilayah
Baca Juga
Penyebab Umar Menangis di Hadapan Nabi
Selain dalam bidang ekonomi, Umar juga melakukan berbagai upaya dalam pembangunan wilayah, khususnya di wilayah-wilayah yang baru ditaklukkan umat Islam.
Umar memerintahkan para gubernurnya untuk merencanakan dan mengawasi berbagai proyek pemberdayaan, seperti pemanfaatan sungai dan penggalian mata air, pembangunan jembatan, perencanaan kota, pengaspalan jalan, serta pembangunan masjid dan pasar.
Selain itu, ia juga memerintahkan untuk mengelola sumber air, mengalokasikan tanah untuk rumah penduduk, dan menghidupkan kembali tanah yang mati untuk memperluas lahan pertanian (Akram Dhiya al-Umari, 1430: 118).
Baik dalam perekonomian maupun pembangunan wilayah, semua langkah yang diambil oleh Umar dan para gubernurnya bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. Bahkan ketika terjadi tahun paceklik (17-18 Hijriyah), Umar bersama para gubernurnya bekerja sama memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk masyarakat.
Saat Madinah dilanda kelaparan akibat paceklik, Abu Ubaidah, yang menjabat sebagai Gubernur Syam, mengirimkan 4.000 kantong makanan dari Syam untuk membantu masyarakat Madinah, sebagaimana dituturkan oleh Muhammad bin Jarir Ath-Thabari dalam Tarikhur Rusul wal Muluk Jilid IV (Darul Ma’arif, Kairo, 1387 H: 100).
Sebaliknya, ketika Tha’un Amwas (wabah penyakit) melanda Syam, Umar memberikan bantuan maksimal dari Madinah ke Syam, agar masyarakat yang berada dalam karantina bisa mencukupi kebutuhannya dan tetap tinggal di Syam, sehingga pandemi bisa terkendali dan tidak meluas.
Semua program yang dijalankan oleh Umar dan para gubernurnya tidak hanya didukung oleh kebijakan yang cermat dan strategis, tetapi juga oleh penerapan keadilan hukum yang tegas. Umar memastikan bahwa setiap kebijakan yang diterapkan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, melainkan semata-mata untuk kesejahteraan umat.
Dengan landasan keadilan dan transparansi yang kuat, Umar mampu membawa masyarakatnya keluar dari masa-masa sulit dan mengarahkan mereka menuju kemakmuran. Kepemimpinan yang adil dan penuh perhatian terhadap rakyat inilah yang menjadikan era pemerintahan Umar bin al-Khattab sebagai salah satu contoh kepemimpinan terbaik dalam sejarah Islam.
Muhamad Iqbal Akmaludin, Alumni Darus-Sunnah International Institute For Hadith Sciences dan UIN Jakarta
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Kick Off Harlah Ke-102 NU Digelar di Surabaya
3
Pelantikan JATMAN 2025-2030 Digelar di Jakarta, Sehari Sebelum Puncak Harlah Ke-102 NU
4
Khutbah Jumat: Mari Menanam Amal di Bulan Rajab
5
Respons Gus Yahya soal Wacana Pendanaan Makan Bergizi Gratis Melalui Zakat
6
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
Terkini
Lihat Semua