Zainuddin Lubis
Penulis
“Bung, saya mimpi shalat,” begitu pesan WhatsApp yang masuk ke HP saya. Pesan itu berasal dari Anwar, seorang teman lama, yang sudah jarang terdengar kabarnya. Tak berselang lama, setelah pesan masuk, disusul panggilan telepon. “Saya mau konsultasikan mimpi ini,” tuturnya, Jumat [23/8/2024].
Di seberang telepon, suaranya terdengar bergetar, mencerminkan sesuatu yang lebih dari sekadar mimpi biasa. Anwar bercerita, dalam mimpinya ia sedang shalat dengan penuh khusyuk, setiap gerakan terasa nyata sekali. Terlebih saat sujud, seakan semua beban hidupnya terangkat saat bersimpuh di hadapan Allah.
“Rasanya damai sekali, Bung,” ucapnya dengan nada yang sulit diartikan, campuran antara haru dan kebingungan. Mimpi itu begitu nyata, hingga setelah bangun, ia merasakan ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. “Mungkinkah ini adalah panggilan, Bung?,” tanya Anwar, ia ingin menemukan jawabannya sendiri.
Ibnu Sirrin dalam kitab Tafsir Ahlam, menjelaskan dalam tradisi Islam, arti mimpi tentang shalat merupakan pertanda baik, baik dalam aspek agama maupun kehidupan dunia.
Orang yang bermimpi sedang shalat, bisa diartikan bahwa yang si pemimpi akan mencapai kekuasaan, mendapatkan posisi atau jabatan, melunasi hutang, menunaikan amanah, serta menjalankan salah satu kewajiban dari perintah Allah ta’ala.
(قال الأستاذ أبو سعيد رحمه الله) الأصل في رؤيا الصلاة أنّها محمودة ديناً ودنيا وتدل على إدراك ولاية ونيل رياسة أو قضاء دين أو اداء أمانة وإقامة فريضة من فرائض الله تعالى ثم هي على ثلاثة أضرب فريضه وسنة وتطوع
Artinya; [Berkata Ustadz Abu Sa'id Semoga Allah merahmatinya] sejatinya, arti mimpi shalat, pada dasarnya adalah hal yang baik, baik dalam urusan agama maupun dunia. Mimpi ini menandakan tercapainya suatu kekuasaan, memperoleh jabatan, atau melunasi hutang, menunaikan amanah, serta melaksanakan salah satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah ta’ala. Mimpi ini memiliki tiga jenis: shalat fardhu, sunnah, dan shalat tathawwu’. (Tafsir Ahlam, Jilid I, [Kairo: Syirkah Maktabah, wa Mathba’ah Musthafa Bab al-Halabi, 1945], halaman 86).
Selanjutnya, mimpi tentang shalat dapat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu shalat fardhu, shalat sunnah [seperti shalat rawatib yang mengiringi shalat fardhu, shalat tahajud, shalat sunnah witir dan Dhuha], dan shalat tathawwu’.
Pertama, arti mimpi shalat fardhu. Dalam kitab yang sama Ibnu Sirrin mengatakan bahwa mimpi melaksanakan shalat fardhu dapat diartikan sebagai tanda bahwa seseorang akan mendapatkan rezeki untuk menunaikan ibadah haji dan akan dijauhkan dari perbuatan buruk dan maksiat.
Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala yang menyatakan bahwa shalat mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ibnu Sirrin mengatakan:
فالفريضة منها تدل على ما قلنا وأنّ صاحبها يرزق الحج ويجتنب الفواحش لقوله تعالى: {إن الصَلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ}
Artinya, “Shalat fardhu dalam mimpi menunjukkan hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, dan juga bahwa orang yang bermimpi akan diberi rezeki untuk berhaji dan menjauhi perbuatan keji, sebagaimana firman Allah ta’ala: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Tafsir Ahlam, halaman 86)
Kedua, shalat sunnah. Arti mimpi melaksanakan shalat sunnah, merupakan mencerminkan ketulusan hati si pemimpi. Ini menunjukkan kebersihan hati dan kesabarannya dalam menghadapi segala ujian hidup. Melalui mimpi ini, Allah memberikan tanda bahwa orang yang bermimpi akan mendapatkan reputasi yang baik.
Selain itu, mimpi shalat sunnah juga menggambarkan sifat penyayang pemimpi terhadap makhluk ciptaan Allah. Orang yang bermimpi dikenal sebagai pribadi yang dermawan, baik kepada keluarganya maupun kepada orang-orang yang berada dalam tanggungannya.
Bahkan, kebaikan yang dilakukannya dalam memenuhi kebutuhan seperti makanan dan pakaian, sering kali melebihi kewajiban yang seharusnya. Semua upaya ini akan mengangkat martabat dan kehormatannya di hadapan Allah dan manusia. Ibnu Sirrin mengatakan:
والسنّة تدل على طهارة صاحبها وصبره على المكاره وظهور اسم حسن له لقوله تعالى: {لَقَدْ كَانَ لَكُمْ في رَسُول الله أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ} وشفقة على خلق الله تعالى وعلى أن يكرم عياله ومن تحت يده ويحسن إليهم فوق ما يلزمه ويجب عليه في الطعام والكسوة ويسعى في أمور أصدقائه فورثه ذلك عزاً
Artinya; "Shalat sunnah dalam mimpi menandakan kebersihan hati pemimpinya, kesabarannya dalam menghadapi cobaan, serta munculnya nama baik bagi dirinya, sebagaimana firman Allah ta’ala: 'Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu.' Mimpi ini juga menunjukkan kasih sayang terhadap makhluk Allah ta’ala, kedermawanan kepada keluarga dan orang-orang yang berada di bawah tanggungannya, serta kebaikan yang dilakukannya melebihi kewajiban yang harus dipenuhi dalam hal makanan dan pakaian. Usaha tersebut akan membawa kehormatan baginya." (Tafsir Ahlam, halaman 86).
Ketiga, shalat tathawwu’. Arti mimpi sedang shalat tathawwu’ menunjukkan kesempurnaan akhlak si pemimpi serta pertanda akan hilangnya rasa duka dan kesedihan yang dirasakan.
Lebih lanjut, mimpi ini mencerminkan kedamaian batin, mengindikasikan perubahan positif, beban emosional yang mengganggu akan berangsur-angsur hilang, digantikan dengan ketenangan dan kebahagiaan. Ibnu Sirrin mengatakan:
والتطوع يقتضي كمال المروءة وزوال الهموم
Artinya; Adapun shalat tathawwu’ menunjukkan kesempurnaan moral dan hilangnya kesedihan. (Tafsir Ahlam, halaman 86).
Keempat, mimpi istighfar setelah shalat. Dalam kitab Tafsir Ahlam, mimpi selesai shalat dan beristighfar menghadap kiblat adalah pertanda baik, menandakan doa orang yang bermimpi akan dikabulkan.
Namun, jika dalam mimpi tidak menghadap kiblat, itu pertanda adanya dosa yang perlu segera bertobat. Jika dalam mimpi tidak beristighfar sama sekali, ini bisa jadi pertanda sifat munafik. Simak penjelasan Ibnu Sirrin berikut:
فإن رأى كأنه فرغ من الصلاة واستغفر الله تعالى ووجهه إلى القبلة فإنّه يستجاب دعاؤه وإن كان وجهه إلى غير القبلة يذنب ذنباً ويموت ولم يتب منه فإن سكت عن الاستغفار دل على نفاقه لقوله تعالى: {وَإذْا قِيلَ لَهُمْ تَعَالُوْا يَسْتَغْفرْ لَكُمْ رَسُولُ الله ... } . الآية
Artinya: "Jika seseorang melihat dalam mimpinya seolah-olah ia telah selesai shalat, lalu ia beristighfar kepada Allah ta’ala dan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat, maka doanya akan dikabulkan. Namun jika wajahnya menghadap ke arah bukan kiblat, maka itu pertanda berbuat dosa dan jika meninggal dunia dalam keadaan belum bertobat dari dosa tersebut, maka ia berdosa. Adapun jika diam saja dan tidak beristighfar, maka hal itu menunjukkan kemunafikannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala: Apabila dikatakan kepada mereka, 'Marilah (beriman) agar Rasulullah memohonkan ampunan bagimu'." [QS Al-Munafiqun ayat 5] (Tafsir Ahlam, halaman 91).
Arti dasar dari mimpi tentang shalat adalah bahwa mimpi ini baik dalam hal agama dan dunia. Mimpi ini menunjukkan bahwa seseorang akan mencapai kedudukan yang tinggi, memperoleh kekuasaan, melunasi hutang, menunaikan amanah, atau melaksanakan kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah SWT.
Mimpi shalat terbagi menjadi tiga jenis: shalat fardhu, shalat sunnah, dan shalat nafilah (sunnah tambahan). Shalat fardhu dalam mimpi menunjukkan apa yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu bahwa orang yang bermimpi akan diberi rezeki untuk berhaji dan dijauhkan dari perbuatan keji.
Dengan demikian, secara umum, mimpi shalat merupakan pertanda baik bagi orang yang bermimpi. Mimpi ini dapat menjadi pengingat agar tetap menjaga hubungannya dengan Allah SWT, terus beribadah, dan memperbaiki diri. Wallahu ‘alam.
Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam Tinggal di Parung
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
6
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
Terkini
Lihat Semua