Tafsir Mimpi

Tafsir Mimpi Azan dan Iqamah, Tanda Akan Memperoleh Jabatan

Sab, 10 Februari 2024 | 18:00 WIB

Tafsir Mimpi Azan dan Iqamah, Tanda Akan Memperoleh Jabatan

Ilustrasi: masjid - menara - toa (freepik).

Apa makna mimpi mengumandangkan azan dan iqamah? Apa arti mimpi azan dan iqamah?

 

Terkait tafsir mimpi azan dan iqamah, Ibnu Sirrin, dalam kitab Tafsirul Ahlam mengatakan bahwa  ada beberapa tafsir tentang mimpi azan dan iqamah.

 

Pertama, seseorang yang bermimpi mengumandangkan azan, kemudian iqamah, dan dilanjutkan shalat fardhu di padang Arafah, maka ia akan mendapatkan rezeki haji dan umrah. Hal ini berdasarkan firman Allah swt, "Dan serukanlah manusia untuk mengerjakan haji." (QS Al-Hajj: 27).

 

Kedua, seseorang yang tengah bermimpi mengumandangkan azan di atas menara masjid, maka itu menjadi pertanda bahwa ia akan menjadi penyeru kepada kebenaran (dai) dan diharapkan mendapatkan panggilan ibadah haji. 

 

Ketiga, bermimpi azan dan iqamah juga bisa ditafsirkan sebagai pertanda bahwa seseorang akan memperoleh jabatan yang diamanahkan oleh Allah. Mimpi ini mengandung makna bahwa orang tersebut akan diberikan tanggung jawab atau posisi yang lebih tinggi dalam menjalani kehidupannya, dengan keberkahan dan bimbingan dari Allah.

 

Simak penjelasan Ibnu Sirrin berikut:

قال الأستاذ أبو سعيد رضي الله عنه (من رأى) أنه أذن مرة أو مرتين وأقام وصلى فريضة رزق حجاً وعمرة لقوله تعالى: {وأذن في الناس بالحج} والآن بعرفات يؤذن ويقام مرتان مرتان فإن رأى كأنه يؤذن على منارة فإنّه يكون داعيَاَ إلى الحق ويرجى له الحج فإن رأى كأنّه يؤذن في بئر فإن يحث الناس على سفر بعيد فإن رأى كأنّه مؤذن وليس في اليقظة ولي ولاية بقدر ما بلغ صوته إن كان للولاية أهلا

 

Artinya; "Abu Said radhiallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa melihat bahwa dia mendengar azan sekali atau dua kali dan kemudian tinggal dan melaksanakan shalat fardhu, maka dia akan diberi rezeki untuk menunaikan haji dan umrah, karena firman Allah Ta'ala: "Dan diberikanlah izin kepada manusia untuk mengerjakan haji". Sekarang di Arafah, azan dan iqamah dikumandangkan dua kali dua kali. 

 

Jika seseorang bermimpi seolah-olah dia azan dari menara, maka dia akan menjadi penebar kebenaran dan diharapkan untuk menunaikan haji. Jika dia bermimpi seolah-olah dia azan di sumur, maka dia akan mendorong orang untuk melakukan perjalanan jauh. Jika dia bermimpi seolah-olah dia azan, tetapi dia tidak sedang terjaga, maka kekuasaannya seukuran dengan seberapa jauh suaranya terdengar, jika dia layak memiliki kekuasaan". (Ibnu Sirrin,  Tafsirul Ahlam, jilid I, halaman 83).


 

Penafsiran Syekh Khalil bin Syahin

Sementara itu, Syekh Khalil bin Syahin dalam kitab Al-Isyarat fi Ulumil 'Ibarat mengatakan bahwa mimpi mengumandangkan azan dan iqamah memiliki tafsir berbeda, tergantung pada situasi yang dialami dalam mimpi tersebut. Berikut beberapa kemungkinan tafsirnya:

 

Pertama, orang yang dipenjara kemudian bermimpi mengumandangkan azan, mimpi ini bisa menjadi pertanda pembebasan dari penjara. Azan dan iqamah menandakan datangnya kabar baik dan harapan baru.

 

Kedua, orang mimpi azan padang pasir sendirian. Mimpi ini juga bisa menjadi pertanda dekatnya kematian. Kesendirian di padang pasir melambangkan perasaan terasing dan jauh dari pertolongan.

 

Ketiga, di atas gunung. Mimpi ini menandakan ucapan yang benar tentang orang yang terhormat. Gunung melambangkan tempat yang tinggi dan terpandang, sedangkan azan dan iqamah melambangkan kebenaran dan kebaikan

 

Keempat, mimpi azan yang dilakukan dengan main-main, menurut ulama itu justru bisa menjadi pertanda dekatnya kematian. Menganggap enteng hal-hal yang berkaitan dengan agama bisa menjadi peringatan untuk lebih introspeksi diri.

 

Kelima, azan di mihrab. Mimpi ini menandakan perjalanan yang aman dan tercapainya tujuan. Mihrab melambangkan tempat suci dan dirahmati, sedangkan adzan dan iqamah melambangkan kelancaran dan keberhasilan.

وَمن رأى أَنه يُؤذن وَيُقِيم الصَّلَاة وَكَانَ مَحْبُوسًا فَإِنَّهُ يُطلق من سجنه (وَمن رأى) أَنه يُؤذن بلعب وَلَهو فَإِنَّهُ يدل على قرب أَجله وَقَالَ جَابر المغربي: (من رأى) أَنه يُؤذن فِي الصَّحرَاء بمفرده فَإِنَّهُ يدل على قرب أَجله. (وَمن رأى) أَنه يُؤذن على رَأس جبل فَإِنَّهُ يدل على الْكَلَام الصَّادِق فِي حق جليل الْقدر وَقيل: من رأى أَنه يُؤذن على المئذنة فَإِنَّهُ علو قدر وَمن رأى أَنه يُؤذن فِي محراب فَإِنَّهُ يدل على السّفر وَالرُّجُوع بالسلامة وَحُصُول المُرَاد وَمن رأى أَنه يسمع الْأَذَان فَإِنَّهُ يكون كسلاناً فِي الصَّلَاة 

 

Artinya, "Barangsiapa yang melihat dalam mimpinya bahwa dia mengumandangkan azan dan mendirikan shalat, sedangkan dia dalam keadaan terpenjara, maka dia akan dibebaskan dari penjaranya. (Barangsiapa yang melihat) bahwa dia mengumandangkan azan dengan main-main dan bersenang-senang, maka itu menandakan dekatnya ajalnya.

 

Jabir Al-Maghribi berkata: "(Barangsiapa yang melihat) bahwa dia mengumandangkan azan di padang pasir sendirian, maka itu menandakan dekatnya ajalnya. (Barangsiapa yang melihat) bahwa dia mengumandangkan azan di atas puncak gunung, maka itu menandakan perkataan yang benar tentang orang yang mulia. Dikatakan pula: Barangsiapa yang melihat bahwa dia mengumandangkan azan di menara masjid, maka itu menandakan ketinggian derajat.

 

Barangsiapa yang melihat bahwa dia mengumandangkan azan di mihrab, maka itu menandakan perjalanan dan kembali dengan selamat dan tercapainya tujuan. Barangsiapa yang melihat bahwa dia mendengar azan, maka dia akan menjadi malas dalam shalat.  (Khalil bin Syahin, Al-Isyarat fi Ulumil 'Ibarat, halaman 632)

 

Demikian penjelasan terkait tafsir mimpi mengumandangkan azan dan iqamah dalam Islam. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
 

 

Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Keislaman tinggal di CIputat Jakarta