Tafsir

Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 8: Allah Selalu Mencukupi Nabi Muhammad

Sab, 3 September 2022 | 06:30 WIB

Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 8: Allah Selalu Mencukupi Nabi Muhammad

Tafsir surat Ad-Dhuha ayat 8: Allah selalu mencukupi Nabi Muhammad

Berikut ini adalah teks, transliterasi, terjemahan dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas surat ad-Dhuha ayat 8:

 

 وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ  

 

Wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā 

 

Artinya, "Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan".

 

Ragam Tafsir Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 8

Nampaknya mayoritas mufasir sepakat soal makna "ā`ilan " bermakna fakir. Seperti itu juga makna "fa agnā " dengan makna kecukupan. Soal kecukupan dengan apa dan dari apa? di sinilah letak mufasir berbeda pendapat. Berikut ini penjelasannya.
 

Syekh Jalaluddin al-Mahali dalam tafsirnya menjelaskan tafsir "fa agnā " dengan Allah mencukupimu dengan ghanīmah (harta rampasan perang) dan selainnya yang engkau puas terhadapnya. Beliau menyertakan hadits:

 

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَة الْعَرَض وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النفس

 

 Artinya, “Kaya itu bukanlah banyaknya harta namun, kaya yang sebenarnya adalah kaya hati.” (Jalâluddîn Al-Mahalli dan Jalâluddîn As-Suyûthi, Tafsîrul Jalâlain, [Kairo, Darul Hadis], halaman 812).
 

Imam al-Baghawi menafsirkan dengan makna: "Allah mencukupimu dengan harta Khadijah ra, kemudian dengan ghanimah." (Abu Muhammad Al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, [Beirut: Darul Ihya' At-Turas: 1420 H], juz V, halaman 268). 
 

Sementara Syekh Nawawi al-Jawi menafsirkannya sebagai berikut: 

 

فَأَغْنى أي أغناك بالقناعة، فصرت بحال يستوي عندك الحجر والذهب لا تجد في قلبك سوى ربك

 

 Artinya, "fa agnā, lalu Dia memberimu kecukupan. Maksudnya Dia memberimu kecukupan dengan

, sehingga engkau menjadi dalam kondisi dimana batu dan emas adalah sama, serta tidak ada dalam hatimu kecuali Allah."  
 

Masih dalam tafsir yang sama, Syekh Nawawi menyebutkan pendapat bahwa Allah memcukupimu dengan harta Abu Bakar ra dan kewibawaan Umar ra. Beliau menyebutkan hadis sebagi berikut:
 

روي أن عمر قال حين أسلم والأصحاب كانوا يعبدون الله سرّا: يا رسول الله ابرز أنعبد نحن اللات جهرا ونعبد الله سرا، فقال صلّى الله عليه وسلّم: «حتى تكثر الأصحاب» فقال: حسبك الله وأنا، فقال تعالى: حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ [الأنفال: 64]

 

Artinya, "Diriwayatkan bahwa Umar ra saat ia masuk Islam kedaan para sahabat saat itu memyembah Allah secara diam-diam. Umar ra berkata: "Hai Rasulullah saw saya akan menampakkan (ibadah kepada Allah), apakah kami beribadah kepada berhala Latta secara terang-terangan sedangakan menyembah Allah secara diam-diam?" Kemudian Rasulullah menjawab: "(Nanti), hingga menjadi banyak sahabat (yang masuk Islam). Kemudian Nabi bersabda: "Cukuplah Allah dan aku menjadi pelindung bagimu". Allah berfirman dalam surat al-Anfal ayat 64: "Cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu".
 

Terakhir Syekh Nawawi menyebutkan pendapat lain terkait penafsiran "fa agnā", yakni Allah telah mencukupi Nabi saw dengan pendidikan Abu Thalib. Ketika keadaan Abu Thalib terganggu, Allah mencukupinya dengan harta Khadijah. Setelah itu dengan harta Abu Bakar dan saat keadaan ini pun terganggu Allah memerintahkan untuk hijrah dan dicukupinya dengan pertolongan kaum Anshar. Kemudian diperintahkan untuk jihad dan dicukupinya dengan ghanimahWallahu a'lam. (Muhammad Nawawi Al-Jawi, At-Tafsîrul Munîr li Ma’âlimit Tanzîl, [Beirut, Darul Fikr: 1425 H/2006 M], juz II, halaman 164).


 

Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo