Tasawuf/Akhlak

Empat Penghalang Jalan atau Hijab bagi Pencari Tuhan dan Allah

Rab, 30 Maret 2022 | 05:31 WIB

Empat Penghalang Jalan atau Hijab bagi Pencari Tuhan dan Allah

Imam Al-Ghazali menjelaskan lebih lanjut empat penghalang tersebut. Orang yang menjadikan harta sebagai tambatan hatinya maka akan terpenjara.

Orang yang ingin dekat (iradah/murid) kepada Allah harus memenuhi syarat yang dibutuhkan. Orang yang mencari Tuhan harus terlebih dahulu menyingkirkan sejumlah penghalang spiritual yang menutup jalannya menuju tuhan. Banyak para pencari tuhan mengalami kegagalan karena ia tertutup oleh penghalang berlapis.


Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam Kitab Ihya Ulumiddin syarat yang harus dipenuhi oleh para pencari Tuhan, yaitu menyingkirkan penghalang-penghalang spiritual yang menutup “jarak” dirinya dan Tuhan. 


أما الشروط التي لا بد من تقديمها في الإرادة فهي رفع السد والحجاب الذي بينه وبين الحق فإن حرمان الخلق عن الحق سببه تراكم الحجب ووقوع السد على الطريق 


Artinya, “Syarat yang harus didahulukan dalam iradah (mencari tuhan) adalah melenyapkan penutup dan hijab yang menghalangi dirinya dan Allah. Luputnya makhluk dari Allah disebabkan oleh tumpukan hijab berlapis dan penutup pada jalan,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz III, halaman 80).


Imam Al-Ghazali mengutip Surat Yasin ayat 9 perihal penghalang yang menutupi pandangan orang-orang terhadap kebenaran. Tentu saja penghalang dalam konteks ini harus dimengerti secara maknawi, bukan secara harfiah.


وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ


Artinya, “Kami menjadikan penutup di depan mereka dan penutup di belakang mereka. Kami menutup mereka sehingga mereka tidak dapat melihat,” (Surat Yasin ayat 9).


Imam Al-Ghazali menyebut empat (4) penghalang orang yang mencari Tuhan dan Allah. Empat penghalang ini menutup jalan mereka yang mencari Tuhan.


والسد بين المريد وبين الحق أربعة المال والجاه والتقليد والمعصية


Artinya, “Penutup antara hamba pencari tuhan dan Allah berjumlah empat, yaitu harta, “nama” atau popularitas, fanatik taklid, dan maksiat,” (Imam Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: III/80).


Imam Al-Ghazali menjelaskan lebih lanjut empat penghalang tersebut. Orang yang menjadikan harta sebagai tambatan hatinya maka akan terpenjara. Kecintaannya pada harta menutup jalannya menuju Tuhan. Imam Al-Ghazali menyarankan agar kita mendudukkan harta dalam hidup secara proporsional.


Orang yang mengejar nama atau popularitas di tengah manusia akan tersandera oleh obsesinya. Penyakit riya akan mudah menghinggapi orang seperti ini. Sedangkan riya laksana syirik kecil di mana ia menyembah dirinya sendiri. Imam Al-Ghazali menganjurkan agar kita menjauhi popularitas dalam kehidupan beragama agar amal ibadah kita selamat dari berbagai penyakit batin seperti riya.


Adapun orang yang fanatik bertaklid akan sibuk menuhankan cara beragamanya dan menyalahkan cara beragama di luar mazhabnya (sektarian). Orang yang fanatik buta mempersempit banyak jalan beragama. Orang yang fanatik bertaklid terjebak pada perebutan kebenaran dengan kelompok di luar mazhabnya. Imam Al-Ghazali kembali menganjurkan agar kita bersikap toleran terhadap penganut mazhab lainnya.


Terakhir maksiat, tentu saja orang yang berkubang dalam maksiat memiliki hati yang gelap dan akan terus bertambah gelap kecuali orang ini bertobat dari kemaksiatannya. Kemaksiatan akan menjauhkan seseorang dari Allah. Kemaksiatan baik lahir maupun terlebih maksiat batin menghalanginya dari Allah. Wallahu a‘lam. (Alhafiz Kurniawan)