Tasawuf/Akhlak

Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Jumat, 23 Oktober 2020 | 05:15 WIB

Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam karyanya Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya menyebutkan keutamaan membaca Al-Qur’an. Sayyid Bakri mengutip ayat Al-Qur’an dan sejumlah hadits yang menerangkan keutamaan membaca Al-Qur’an. 


تلاوة القرآن العظيم من أفضل العبادات وأعظم القربات وأجل الطاعات وفيها أجر عظيم وثواب كريم


Artinya, “Aktivitas membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang paling utama, taqarub teragung, dan ketaatan terbesar. Di dalam terdapat pahala yang besar dan ganjaran mulia,” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 55).


Pertama:

 

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ


Artinya, “Sungguh, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan tersembunyi dan terang benderang. Mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi agar Allah menyempurnakan untuk mereka pahala mereka dan menambahi mereka dengan sebagian karunia-Nya. Sungguh Allah maha pengampun lagi maha penerima syukur.” (Surat Fathir ayat 29-30).


Kedua:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل عبادة أمتي تلاوة القرآن


Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Ibadah paling utama dari umatku adalah pembacaan Al-Qur’an.’”


Ketiga:

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الرب عز وجل من شغله القرآن وذكري عن مسألتي أعطيته أفضل ما أعطي السائلين وفضل كلام الله على سائر الكلام كفضل الله على خلقه


Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Siapa yang cukup sibuk membaca Al-Qur’an dan berzikir, niscaya Kuberikan kepadanya anugerah paling utama yang pernah Kuberikan kepada mereka yang berdoa.’ Perumpamaan keutamaan kalam ilahi dibanding ucapan yang lain seperti keutamaan Allah terhadap makhluk-Nya.’”


Keempat:

 

عن أبي أمامة قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعاً لأصحابه


Artinya, “Dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya pada hari Kiamat,’” (HR Bukhari dan Muslim).


Imam Al-Ghazali dalam karyanya Mukasyafatul Qulub Al-Muqarrib ila Hadhrati Allamil Ghuyub juga menyebutkan beberapa hadits nabi dan pandangan sejumlah ulama perihal keutamaan membaca Al-Qur’an.


Berikut ini adalah sejumlah hadits yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali perihal keutamaan membaca Al-Qur’an. (Imam Al-Ghazali, Mukasyafatul Qulub, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2019 M/1440 H], halaman 276).


Kelima:

 

من قرأ القرآن ثم رأى أن أحدا أوتي أفضل مما أوتي فقد استصغر من عظمة الله أخرجه الطبراني


Artinya, “Siapa yang membaca Al-Qur’an kemudian melihat orang diberikan anugerah lebih baik daripada anugerah yang diberikan kepadanya, sungguh ia telah meremehkan sebagian dari kebesaran Allah,” (HR At-Thabarani).


Keenam:

 

قال صلى الله عليه و سلم ما من شفيع أفضل منزلة عند الله تعالى من القرآن


Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada pemberi syafa’at yang kedudukannya lebih utama di sisi Allah selain Al-Qur’an itu sendiri.’”


Ketujuh:

 

وقال صلى الله عليه و سلم إن القلوب تصدأ كما يصدأ الحديد فقيل يا رسول الله وما جلاؤها فقال تلاوة القرآن وذكر الموت أخرجه البيهقي


Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, hati itu berkarat sebagaimana besi dimakan karat.’ ‘Wahai Rasulullah, lalu apa yang dapat membersihkannya?’ tanya sebagian sahabat. ‘Membaca Al-Qur’an dan mengingat kematian,’ jawab Rasulullah,” (HR Al-Baihaqi).


Demikian sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah yang menggambarkan keutamaan membaca kalam ilahi. Kita hendaknya berusaha sedapat mungkin meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dan juga berusaha untuk memahaminya melalui pandangan-pandangan ulama tafsir. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)