Bahtsul Masail

Soal Kentut dan Kencing Setan

Sel, 7 Agustus 2018 | 23:00 WIB

Assalamu ’alaikum wr. wb.
Redaksi Bahtsul Masail NU Online yang saya hormati. Saya pernah mendengar penjelasan dari seorang teman mengenai kencing setan. Yang ingin saya tanyakan apakah setan juga kentut? Jika kentut, kapankah setan itu kentut? Atas penjelasannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb. (Indra/Bekasi)

Jawaban
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. Setan merupakan makhluk Allah SWT yang kerjanya selalu mengumbar rayuan dan godaan kepada manusia. Sudah banyak korban berjatuhan terpersosok ke dalam lembah hitam dan jurang kesesatan karena mengikuti bujuk rayunya. Karena itu kita sebagai Muslim sudah sepatutnya selalu meminta perlindungan Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Adapun mengenai kentut setan maka dalam benak kami tak terbayangkan bagaimana suara kentutnya. Namun ada beberapa riwayat yang setidaknya dapat membantu untuk menjelaskannya. Di antaranya adalah hadits mengenai tentang kumandang azan dan iqamah yang membuat setan lari untuk menghindari kumadangnya.

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَان ، وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِين فَإِذَا قُضِيَ النِّدَاءُ أَقْبَلَ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ، حَتَّى إِذَا قُضِيَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ، حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ، يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا، اذْكُرْ كَذَا، لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ؛ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِي كَمْ صَلَّى

Artinya, “Apabila azan sebagai panggilan shalat dikumandangkan maka setan akan lari. Ia mengeluarkan kentut sehingga ia tidak mendengar kumandangan azan. Kemudian ketika azan selesai dikumandangkan, setan kembali. Ketika iqamah dikumandangan ia pun lari lagi sehingga ia datang kembali ketika iqamah telah selesai dikumandangkan. Ia lalu mendekat dan lewat di antara manusia dan hatinya sembari berujar, ‘Ingatlah ini, ingatlah itu’. Demikian ini dilakukan agar ia (manusia) sibuk mengingat hal-hal yang tidak ia ingat sehingga lupa jumlah rakaat shalat yang telah dilaksanakan sehingga membuatnya tidak tahu berapa rakaat yang telah dilaksanakan,” (Muttafaq ‘Alaih).

Menurut Qadli ‘Iyadl, frasa “ia (setan) mengeluarkan kentut”, bisa saja dipahami secara tekstual, yaitu bahwa setan mengeluarkan kentut ketika ketika mendengar kumandang azan. Alasan yang dikemukakan Qadli ‘Iyadl adalah bahwa setan merupakan jisim yang juga makan sehingga bisa diterima secara nalar jika ada angin (kentut) yang keluar darinya. Namun, bisa juga maksud frasa hadits tersebut adalah mengungkapkan tentang larinya setan dengan sangat kencang (syiddatu nafarihi) ketika mendengar kumandangan azan.

قَالَ عِيَاضٌ : يُمْكِنُ حَمْلُهُ عَلَى ظَاهِرِهِ ؛ لِأَنَّهُ جِسْم مُتَغَذٍّ يَصِحُّ مِنْهُ خُرُوج الرِّيحِ ، وَيَحْتَمِلُ أَنَّهُ عِبَارَةٌ عَنْ شِدَّةِ نِفَارِهِ

Artinya, “Apabila adzan sebagai panggilan shalat dikumandangkan maka setan akan lari sembari kentut sehingga ia tidak mendengar kumandangan adzan”. Qadli ‘Iyadl berkata: ‘Bisa jadi frasa ini dipahami secara tekstualis, sebab setan merupakan jisim yang makan yang bisa keluar angin (kentut) darinya. Dan bisa jadi maksudnya adalah menggambarkan tentang larinya setan dengan sangat kencang ketika mendengar kumandang adzan” (Lihat Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari, [Beirut, Darul Ma’rifah: 1379 H], juz II, halaman 85).

Berangkat dari penjelasan yang dikemukakan oleh Qadli ‘Iyadl di atas maka setidaknya dapat dipahami bahwa setan bisa saja kentut. Sebab, setan juga termasuk makhluk yang mengonsumsi makanan sehingga bisa saja dibenarkan apabila memang ada angin (kentut) yang keluar darinya. Sedangkan pertanyaan kedua secara otomatis telah terjawab dengan sendirinya melalui hadits di atas.

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.



(Mahbub Maafi Ramdlan)