Kisah Husein, Cucu Nabi yang Terbunuh Tragis pada 10 Muharram
NU Online ยท Selasa, 10 September 2019 | 22:47 WIB
ูุงู:
ุฃู ุง ุจุนุฏุ ูุงูุณุจููู ูุงูุธุฑูุง ู ู ุฃูุงุ ุซู ุงุฑุฌุนูุง ุฅูู ุฃููุณูู ูุนุงุชุจููุงุ ูุงูุธุฑูุงุ ูู ูุญู ููู ูุชูู ูุงูุชูุงู ุญุฑู ุชูุ ุฃูุณุช ุงุจู ุจูุช ูุจููู ุต ูุงุจู ูุตูู ูุงุจู ุนู ูุ ูุฃูู ุงูู ุคู ููู ุจุงููู ูุงูู ุตุฏู ูุฑุณููู ุจู ุง ุฌุงุก ุจู ู ู ุนูุฏ ุฑุจู! ุงู ููุณ ุญู ุฒุฉ ุณูุฏ ุงูุดูุฏุงุก ุนู ุฃุจู! ุฃูููุณ ุฌุนูุฑ ุงูุดููุฏ ุงูุทูุงุฑ
ุฐู ุงูุฌูุงุญูู ุนู ู! [ุงู ูู ูุจูุบูู ููู ู ุณุชููุถ ูููู : ุฅู ุฑุณูู ุงููู ุต ูุงู ูู ููุฃุฎู: ูุฐุงู ุณูุฏุง ุดุจุงุจ ุฃูู ุงูุฌูุฉ!] ูุฅู ุตุฏูุชู ููู ุจู ุง ุฃููู- ููู ุงูุญู- ูู ุงููู ู ุง ุชุนู ุฏุช ูุฐุจุง ู ุฐ ุนูู ุช ุฃู ุงููู ูู ูุช ุนููู ุฃูููุ ููุถุฑ ุจู ู ู ุงุฎุชูููุ ูุฅู ูุฐุจุชู ููู ูุฅู ูููู ู ู ุฅู ุณุฃูุชู ูู ุนู ุฐูู ุฃุฎุจุฑูู ุ ุณููุง ุฌุงุจุฑ ุจู ุนุจุฏ ุงููู ุงูุฃูุตุงุฑูุ ุฃู ุฃุจุง ุณุนูุฏ ุงูุฎุฏุฑูุ ุฃู ุณูู ุจู ุณุนุฏ ุงูุณุงุนุฏูุ ุฃู ุฒูุฏ ุจู ุฃุฑูู ุ ุฃู ุฃูุณ ุจู ู ุงููุ ูุฎุจุฑููู ุฃููู ุณู ุนูุง ูุฐู ุงูู ูุงูู ู ู ุฑุณูู ุงููู ุต ูู ููุฃุฎู.
ุฃูู ุง ูู ูุฐุง ุญุงุฌุฒ ููู ุนู ุณูู ุฏู ู!
โLihat nasabku. Pandangilah siapa aku ini. Lantas lihatlah siapa diri kalian. Perhatikan apakah halal bagi kalian untuk membunuhku dan menciderai kehormatanku.
โBukankah aku ini putra dari anak perempuan Nabimu? Bukankah aku ini anak dari washi dan keponakan Nabimu, yang pertama kali beriman kepada ajaran Nabimu?
โBukankah Hamzah, pemuka para syuhada, adalah Pamanku? Bukankah Jaโfar, yang akan terbang dengan dua sayap di surga, itu Pamanku?
โTidakkah kalian mendengar kalimat yang viral di antara kalian bahwa Rasulullah berkata tentang saudaraku dan aku: โkeduanya adalah pemuka dari pemuda ahli surgaโ?
โJika kalian percaya dengan apa yang aku sampaikan, dan sungguh itu benar karena aku tak pernah berdusta. Tapi jika kalian tidak mempercayaiku, maka tanyalah Jabir bin Abdullah al-Anshari, Abu Saโid al-Khudri, Sahl bin Saโd, Zaid bin Arqam dan Anas bin Malik, yang akan memberitahu kalian bahwa mereka pun mendengar apa yang Nabi sampaikan mengenai kedudukan saudaraku dan aku.
โTidakkah ini cukup menghalangi kalian untuk menumpahkan darahku?โ
Kata-kata yang begitu eloknya itu direkam oleh Tarikh at-Thabari (5/425) dan Al-Bidayah wan Nihayah (8/193).
Namun mereka yang telah terkunci hatinya tidak akan tersadar. Pasukan yang mengepung atas perintah Ubaidullah bin Ziyad itu memaksa pria yang bernama Husein bin Ali itu untuk mengakui kekuasaan Khalifah Yazid bin Muโawiyah.
Tidakkah ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pertarungan di masa Khilafah dulu itu sampai mengorbankan nyawa seorang Cucu Nabi SAW. Apa masih mau bilang khilafah itu satu-satunya solusi umat?
Simak pula bagaimana Ibn Katsir dalam al-Bidayah wan Nihayah bercerita bagaimana Sayidina Husein terbunuh di Karbala pada 10 Muharram (asyura).
Pasukan memukul kepala Husein dengan pedang hingga berdarah. Husein membalut luka di kepalanya dengan merobek kain jubahnya. Dan dengan cepat balutan kain terlihat penuh dengan darah Husein. Ada yang kemudian melepaskan panah dan mengenai leher Husein. Namun beliau masih hidup sambil memegangi lehernya menuju ke arah sungai karena kehausan. Shamir bin Dzil Jawsan memerintahkan pasukannya menyerbu Husein. Mereka menyerang dari segala penjuru. Mereka tak memberinya kesempatan untuk minum.
Ibn Katsir menulis: โYang membunuh Husein dengan tombak adalah Sinan bin Anas bin Amr Nakhai, dan kemudian dia menggorok leher Husein dan menyerahkan kepala Husein kepada Khawali bin Yazid.โ (Al-Bidayah, 8/204).
Anas melaporkan bahwa ketika kepala Husein yang dipenggal itu dibawa ke Ubaidullah bin Ziyad, yang kemudian memainkan ujung tongkatnya menyentuh mulut dan hidung Husein, Anas berkata: โDemi Allah! sungguh aku pernah melihat Rasulullah mencium tempat engkau memainkan tongkatmu ke wajah Husein ini.โ
Ibn Katsir mencatat 72 orang pengikut Husein yang terbunuh hari itu. Imam Suyuthi dalam Tarikh al-Khulafa mencata 4 ribu pasukan yang mengepung Husein, dibawah kendali Umar bin Saโd bin Abi Waqash.
Pada hari terbunuhnya Husein, Imam Suyuthi mengatakan dunia seakan berhenti selama tujuh hari. Mentari merapat laksana kain yang menguning. Terjadi gerhana matahari di hari itu. Langit terlihat memerah selama 6 bulan.
Imam Suyuthi juga mengutip dari Imam Tirmidzi yang meriwayatkan kisah dari Salma yang menemui Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad, yang saat itu masih hidup (Ummu Salamah wafat pada tahun 64 H, sementara Husein terbunuh tahun 61 H).
Salma bertanya: โMengapa engkau menangis?โ
Ummu Salamah menjawab: โSemalam saya bermimpi melihat Rasulullah yang kepala dan jenggot beliau terlihat berdebu. Saya tanya โmengapa engkau wahai Rasul?โ
Rasulullah menjawab: โsaya baru saja menyaksikan pembunuhan Husein.โโ
Begitulah dahsyatnya pertarungan kekuasaan di masa khilafah dulu. Mereka tidak segan membunuh cucu Nabi demi kursi khalifah. Apa mereka sangka Rasulullah tidak akan tahu peristiwa ini? Lantas apakah mereka yang telah membunuh Sayidina Husein kelak masih berharap mendapat syafaat datuknya Rasulullah di padang mahsyar?
Dalam kisah yang memilukan ini sungguh ada pelajaran untuk kita semua. Al-Fatihah...
Tabik,
Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand, Dosen Senior Monash Law School Australia
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua