Ilmu Al-Qur'an

6 Etika Berbicara dalam Ayat-ayat Al-Qur’an

Sel, 31 Oktober 2023 | 21:30 WIB

6 Etika Berbicara dalam Ayat-ayat Al-Qur’an

Ilustrasi. (Foto: NU Online/Freepik)

Setiap kata yang diucapkan oleh manusia memiliki dampak. Keberhasilan komunikasi tidak hanya tergantung pada isi pesan, tetapi juga pada cara penyampaian dan etika berbicara. Dalam konteks ini, Al-Qur'an memberikan penekanan pada tatacara berbicara yang baik dan etika komunikasi yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.

 

Al-Qur'an mengajarkan bahwa perkataan seharusnya tidak hanya memenuhi kriteria kebenaran, tetapi juga memperhatikan kelembutan, keadilan, dan ketulusan. Menggunakan istilah "Qaulan" yang baik berarti memahami bahwa setiap perkataan memiliki konsekuensi, dan seseorang bertanggung jawab atas dampaknya.

 

Selain itu, al-Qur'an juga menegaskan pentingnya berbicara dengan hikmah (kebijaksanaan) dan ma'ruf (kebaikan). Dalam Surah An-Nahl (16:125), Allah berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara yang baik." Oleh karena itu, setiap kata yang diucapkan seharusnya membawa manfaat dan memberikan pemahaman yang baik kepada pendengar.

 

Penting untuk diingat bahwa etika berbicara yang baik juga mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, menghormati pendapat orang lain, dan menghindari perkataan yang dapat menimbulkan konflik atau keburukan. Sebagai umat Muslim, mengikuti pedoman yang terdapat dalam al-Qur'an dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis melalui komunikasi yang penuh nilai dan etika.

 

Berikut ini penulis suguhkan 6 jenis etika berbicara yang disebutkan dalam Al-Qur’an dengan menggunakan terma Qaulan yakni Qaulan Sadida, Qaulan Ma’rufa, Qaulan Layyina, Qaulan Baligha, Qaulan Karima, dan Qaulan Maisura.

 

1. Qaulan Sadida (perkataan yang benar)

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ 

 

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." (QS. Al- Ahzab ayat 70)

 

2. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)

 

وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا عَرَّضْتُمْ بِهٖ مِنْ خِطْبَةِ النِّسَاۤءِ اَوْ اَكْنَنْتُمْ فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ سَتَذْكُرُوْنَهُنَّ وَلٰكِنْ لَّا تُوَاعِدُوْهُنَّ سِرًّا اِلَّآ اَنْ تَقُوْلُوْا قَوْلًا مَّعْرُوْفًا ەۗ وَلَا تَعْزِمُوْا عُقْدَةَ النِّكَاحِ حَتّٰى يَبْلُغَ الْكِتٰبُ اَجَلَهٗ ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ فَاحْذَرُوْهُ ۚوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ ࣖ

 

Artinya: “Tidak ada dosa bagimu atas kata sindiran untuk meminang perempuan-perempuan atau (keinginan menikah) yang kamu sembunyikan dalam hati. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka. Akan tetapi, janganlah kamu berjanji secara diam-diam untuk (menikahi) mereka, kecuali sekadar mengucapkan kata-kata yang patut (sindiran). Jangan pulalah kamu menetapkan akad nikah sebelum berakhirnya masa idah. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu. Maka, takutlah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun." (QS. Al-Baqarah ayat 235)

 

3. Qaulan Layyina (perkataan yang lemah lembut)

 

فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ يَخْشٰى

 

Artinya: “Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. Thaha ayat 44)

 

4. Qaulan Baligha (perkataan yang berbekas)

 

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يَعْلَمُ اللّٰهُ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَّهُمْ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَوْلًا ۢ بَلِيْغًا

 

Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang Allah ketahui apa yang ada di dalam hatinya. Oleh karena itu, berpalinglah dari mereka, nasihatilah mereka, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.” (QS. An- Nisa ayat 63)

 

5. Qaulan Karima (perkataan yang mulia)

 

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

 

Artinya: “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’ ayat 23)

 

6. Qaulan Maisura.(perkataan yang pantas)

 

وَاِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاۤءَ رَحْمَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ تَرْجُوْهَا فَقُلْ لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُوْرًا

 

Artinya: “Jika (tidak mampu membantu sehingga) engkau (terpaksa) berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang lemah lembut.” (QS. Al-Isra ayat 28)

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung