Ilmu Al-Qur'an

Pepohonan dan Tumbuhan dalam Al-Qur’an: Fungsi serta Manfaatnya

Rab, 29 November 2023 | 19:30 WIB

Pepohonan dan Tumbuhan dalam Al-Qur’an: Fungsi serta Manfaatnya

Ilustrasi pohon. (Foto: NU Online/Freepik)

Allah memberikan anugerah besar kepada manusia dengan menciptakan bumi sebagai tempat tinggal yang memuat kesatuan ekosistem yang kompleks. Menurut beberapa pakar, usia bumi diperkirakan mencapai 4600 juta tahun, dan bukti tertua keberadaan kehidupan muncul sekitar 3800 juta tahun yang lalu. Proses ini memakan waktu sekitar 800 juta tahun, menjadikan bumi layak dihuni. 

 

Tumbuhan termasuk di dalamnya pepohonan merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati dan memiliki peran besar dalam menjaga kelangsungan hidup semua makhluk di bumi. Mereka merupakan bentuk kehidupan pertama yang muncul dan berkembang di daratan bumi, bahkan sebelum manusia dan hewan muncul. Tumbuhan diduga telah hadir lebih dari satu milyar tahun yang lalu, sementara fosil manusia tertua hanya mencapai usia sekitar 100 ribu tahun.

 

Dalam Tafsir Al-Qur'an Tematik Pelestarian Lingkungan Hidup terbitan Kemenag RI diungkap bahwa saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 280.000 hingga 325.000 jenis tumbuhan di seluruh dunia, dengan sekitar 10-20% dari jumlah tersebut tumbuh di Indonesia. Dunia juga menampung lebih dari 10.000 spesies pohon tegak dan 25.000 hingga 30.000 spesies tumbuhan berbunga. 

 

Keragaman tumbuhan ini tidak hanya memberikan manfaat sebagai sumber makanan, energi, dan obat-obatan untuk makhluk lain, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.

 

Sayangnya, perilaku manusia yang tidak berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam telah menyebabkan ketidakharmonisan dalam kehidupan di bumi. Kerusakan alam merajalela, dan berbagai bencana alam terjadi tanpa pandang bulu. Dalam konteks ini, alam tidak lagi bersahabat dengan manusia karena eksploitasi yang berlebihan.

 

Tumbuhan dalam Al-Qur’an

Dalam Al-Qur'an, banyak terdapat kata atau istilah yang terkait dengan tanaman serta bagian-bagiannya seperti akar, dahan, batang, ranting, dan sebagainya, juga mencakup berbagai jenis biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan lainnya. 

 

Menurut Jamaluddin Husein Mahran, Al-Qur'an menyebutkannya dalam 112 ayat yang tersebar di 47 surah. Ada 16 jenis tanaman yang disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an. Sayyed Abdul Sattar al-Miliji menyebutkan bahwa ayat-ayat yang membicarakan tentang tanaman, dari berbagai aspeknya, mencapai 115 ayat.

 

Banyaknya ayat dalam Al-Qur'an yang membicarakan tentang tanaman telah mendorong ulama Islam di masa lalu untuk melakukan kajian sebagai bagian dari upaya tadabur terhadap ayat-ayat tersebut. Hampir 90% ramuan obat berasal dari tanaman. 

 

Sejarah Islam mencatat beberapa nama ahli dalam bidang tanaman di masa lalu, seperti Ibnu Sina yang menulis buku Al-Qânûn fi-Tibb yang memasukkan jenis tanaman obat-obatan dalam pembahasannya. Selain itu, Daud al-Antakiy, Ibnu al-Biytar, dan al-Idrîsiy juga merupakan tokoh yang ahli dalam bidang ini. 

 

Bahkan sebelum itu, Abu Hanifah ad-Dainawari (w. 281 H) telah menulis buku "Kitâb an-Nabât" yang menganalisis dan menjelaskan berbagai jenis tanaman, beserta manfaatnya dalam pengobatan.

 

Ayat-ayat tentang tanaman tidak hanya disebut untuk menjelaskan nikmat Allah yang patut disyukuri, tetapi juga terkait dengan kekuasaan-Nya untuk membangkitkan manusia setelah mati atau menghidupkan yang mati. Melalui berbagai ayat tentang tanaman, Al-Qur'an mengajak manusia untuk mengakui keesaan dan kekuasaan Allah. 

 

Proses pertumbuhan tanaman di sekitar mereka, yang selalu mereka saksikan, sungguh menakjubkan jika diperhatikan dengan seksama, mulai dari awal hingga menghasilkan buah-buahan dengan berbagai rasa. 

 

Diantaranya surat Al-An’am ayat 99 yang artinya: “Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau. Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma (mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi masak. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.”.

 

Fungsi dan Manfaat Tanaman dan Pepohonan dalam Al-Qur’an

Banyak manfaat yang bisa diambil oleh makhluk hidup di dunia dari tumbuhan dan pepohonan. Berikut ayat-ayat yang menyebutkan tentang hal tersebut sebagaimana diungkapkan dalam Tafsir Al-Qur'an Tematik Pelestarian Lingkungan Hidup:

 

1. Tumbuhan sebagai sumber makanan

 

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ وَّحَدَاۤىِٕقَ غُلْبًا وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ 

 

Artinya: “Maka, hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami telah mencurahkan air (dari langit) dengan berlimpah. Kemudian, Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. Lalu, Kami tumbuhkan padanya biji-bijian, anggur, sayur-sayuran, zaitun, pohon kurma, kebun-kebun (yang) rindang,  buah-buahan, dan rerumputan. (Semua itu disediakan) untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu.” (QS ‘Abasa: 24-32)

 

2. Tumbuhan sebagai obat-obatan

 

ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ 

 

Artinya: “Kemudian, makanlah (wahai lebah) dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS an-Nahl: 69)

 

3. Tumbuhan sebagai penghasil oksigen

 

ۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ 

 

Artinya: “(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya.” (QS Yasin: 80)

 

4. Tetumbuhan dan pepohonan sebagai peresap air

 

وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍ فَاَسْكَنّٰهُ فِى الْاَرْضِۖ وَاِنَّا عَلٰى ذَهَابٍۢ بِهٖ لَقٰدِرُوْنَ ۚ 

 

Artinya: “Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran. Lalu, Kami jadikan air itu menetap di bumi dan sesungguhnya Kami Maha Kuasa melenyapkannya." (QS Al-Mu'minun: 18).

 

5. Menjaga Keseimbangan Alam

 

فَاَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهٖ جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍۘ لَكُمْ فِيْهَا فَوَاكِهُ كَثِيْرَةٌ وَّمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ ۙ 

 

Artinya: “Lalu, dengan (air) itu Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur. Di sana kamu mendapatkan buah-buahan yang banyak dan dari sebagiannya itu kamu makan.” (QS Al-Mu'minun: 19).

 

H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Pringsewu, Lampung