Ramadhan

Kultum Ramadhan: 3 Tanda Orang Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jilani

Kam, 20 April 2023 | 03:00 WIB

Kultum Ramadhan: 3 Tanda Orang Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jilani

Ilustrasi: Syekh Abdul Qadir al-Jailani (mokashfiya.net).

Lailatul Qadar adalah peristiwa yang luar biasa dan yang sangat dahsyat. Hal ini diketahui dari penggalan ayat kedua surat Al-Qadar: Wa ma adraka ma lailatul qadr, dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
 

Menurut para ahli tafsir, jika ada penggalan ayat menggunakan kalimat wa maa adraka, maka ayat tersebut akan menjelaskan dan membicarakan peristiwa atau kejadian yang sangat dahsyat.  

 

Lailatul Qadar yang artinya malam kemulian adalah anugerah dari Allah yang sifatnya khushushiyah (khusus) untuk umat Nabi Muhammad saw, yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Menurut jumhur ulama bahwa Lailatul Qadar datang setiap tahun, dan adanya hanya di bulan Ramadhan. 

 

Adanya Lailatul Qadar bagi umat Nabi Muhammad saw berawal dari pertanyaan para sahabat mengenai umur umat Nabi Muhammad saw yang sangat pendek jika dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Karenanya, bagaimana bisa menabung amal banyak jika umurnya sedikit?Bagaimana umat Nabi Muhammad saw bisa beribadah seperti umat-umat terdahulu yang umurnya panjang-panjang?

 

Karena inilah kemudian Allah menganugerahkan Lailatul Qadar kepada Nabi Muhammad saw yang mana dengan beribadah di malam tersebut bisa menyamai ibadah 1000 bulan. Seorang hamba yang bisa menghidupkan dan mengisi malam Lailatul Qadar, berarti dapat beribadah selama 1000 bulan.

 

Maka seorang muslim sangat dianjurkan untuk menghidupkan 10 malam terakhir dengan ibadah kepada Allah swt karena pada malam-malam inilah Lailatul Qadar diprediksi datang. Rasulullah saw diriwayatkan di 10 malam terakhir bertambah semangat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah swt. 

 

كَانَ رَسُوْلُ الله إِذَا دَخَلَ العَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ 
 

Artinya, “Bila masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengencangkan kainnya (menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Al-Bukhari)

 

Rasulullah saw bersabda sebagaimana diriwayatkan istrinya, Sayyidah Aisyah ra:

 

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
 

Artinya, “Carilah malam kemulian (lailatul qadar) pada malam-malam ganjil sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR Al-Bukhari).

 

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa lailatul qadar adanya di malam-malam ganjil bulan Ramadhan, yakni malam kedua satu, malam kedua tiga, malam kedua lima, malam kedua tujuh dan malam kedua sembilan. 

  

Mendapatkan Lailatul Qadar adalah dambaan semua orang. Bagaimana tidak, karena ibadah di malam itu seperti ibadah seribu bulan. Artinya jika seseorang ibadah dan mendapatkan lailatul qadar berarti dia ibadah selama 83 tahun 4 bulan.

 

Syekh Abdul Qadir Al-Jilani (1077-1166 M) dalam kitabnya Al-Ghunyah menuturkan tentang tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar.

 

يل إن جبريل عليه السلام إذا نزل من السماء ليلة القدر لا يدع احدا من الناس الا سلم عليه وصافحه

 

Artinya, “Dikatakan bahwa malaikat Jibril as, ketika turun dari langit pada malam Lailatul Qadar, tidak akan membiarkan seorang manusia pun kecuali akan mengucapkan salam dan menjabat tangannya.” (Abdul Qadir Al-Jilani, Al-Ghunyah li Thalibi Thariqil Haqq,[Beirut, Darul Kutub Al- Ilmiyah], juz II, halaman 23)

 

Jadi menurut pendapat yang dikutip Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan mendapatkan ucapan salam serta jabatan tangan dari pemimpin para malaikat yakni Jibril. 

 

Karena malaikat Jibril adalah makhluk ghaib, tentu ucapan salam dan jabatan tangannya berbeda halnya seperti kita manusia biasa. Namun itu semuanya dapat diketahui dari tanda-tandanya. Sulthanul Auliya Syekh Abdul Qadir Jilani kembali menjelaskan tanda orang yang mendapatkan ucapan salam dan jabatan tangan dari malaikat Jibril.

 

وعلامة ذلك اقشعرر جلده و ترقيق قلبه و تدميع عينيه      

 

Artinya, “Tanda seseorang yang mendapatkan salam dan berjabat tangan dengan malaikat Jibril adalah gemetar kulitnya, hatinya menjadi lembut, dan air matanya senantiasa bercucuran.” (Al-Jilani, II/23)

 

Jadi ada tiga tanda orang yang mendapatkan salam dan jabatan tangan dari malaikat Jibril sebagai bukti ia mendapatkan anugerah Lailatul Qadar, yakni: gemetar kulitnya, hatinya menjadi lembut dan banyak berurai air mata.

 

Kulitnya gemetaran karena ia telah bersalaman dengan sang pembawa wahyu mailaikat Jibril. Salam anugerah yang penuh makna dan tak biasa. Sementara hatinya lembut, tidak keras; ia lebih arif dan bijak dalam segala hal dan hatinya mendapatkan anugerah nur dari Allah swt. Berurai air mata atau matanya senantiasa bercucuran karena ia bergembira mendapatkan Lailatul Qadar, serta tangisan khauf yang tumbuh dari ketakwaan sebagai manifestasi rasa takut kepada Allah swt. 

 

Demikianlah tiga (3) tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Semoga kita menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad saw yang senantiasa mengabdi kepada Allah swt, mendapatkan anugerah, dan keberkahan Lailatul Qadar. Wallahu A’lam.

 

KH Engkus Kusnandar, M.Ag., Pengasuh Ponpes Ummul Barahin, Dosen IAIN Cirebon, dan Direktur Aswaja Center Majalengka