Sirah Nabawiyah

Tanda Kenabian saat Sayyidah Aminah Mengandung Rasulullah di Bulan Rajab

Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:00 WIB

Tanda Kenabian saat Sayyidah Aminah Mengandung Rasulullah di Bulan Rajab

Ilustrasi ibu hamil. Sumber: Canva/NU Online.

Kehamilan Sayyidah Aminah, ibu Rasulullah saw, menyimpan sejumlah keajaiban yang mengagumkan. Menurut riwayat Khatib ak-Baghdadi, kehamilan ini dimulai pada malam Jumat di bulan Rajab.

 

Terkait hal ini, Syekh Syihabuddin al-Qastalani menulis bab khusus berjudul Ayatu Wiladatihi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (keajaiban-keajaiban berkenaan dengan kelahiran Rasulullah). Keajaiban-keajaiban yang dialami oleh Rasulullah berkenaan dengan awal dikandungnya ini dikenal sebagai irhash (peristiwa luar biasa sebelum Nabi diutus).


Dikisahkan, pada malam Rajab itu malaikat Ridwan penjaga surga diperintahkan membuka pintu-pintu surga, dan malaikat bersujud menyambut perpindahan cahaya kenabian ke dalam rahim Aminah. Seluruh semesta merasakan keagungan momen ini sebagai awal keberkahan bagi dunia. Saat itu juga malaikat di langit dan di bumi berseru:


ألا إن النور المخزون المكنون الذى يكون منه النبى الهادى، فى هذه الليلة يستقر فى بطن أمه الذى فيه يتم خلقه ويخرج إلى الناس بشيرا ونذيرا


Artinya, “Ketahuilah! Cahaya yang selama ini tersimpan, yang tidak lain adalah Nabi pemberi petunjuk, pada malam ini berpindah ke rahim ibunya (Sayyidah Aminah). Ia adalah nabi yang akhlaknya amat sempurna, dan seorang utusan yang membawa kabar gembira serta peringatan ilahi.” (Al-Qastalani, Mawahibul Ladduniyah, [Beirut: Al-Maktab Al-Islami, 2004], juz 1, h. 118)


Ketika Abdullah, ayah Rasulullah, menikahi Aminah, ia telah membawa cahaya kenabian (nur Muhammad) dalam dirinya. Cahaya ini terlihat oleh beberapa wanita, termasuk seorang wanita Bani Asad yang memohon untuk menikah dengannya demi membawa cahaya itu. Namun, setelah Abdullah menikahi Aminah dan cahaya kenabian berpindah, wanita tersebut tidak lagi tertarik, menyadari bahwa Allah telah memilih tempat terbaik untuk cahaya itu.


Keajaiban Mulai Bermunculan

Saat kehamilan Aminah, tanda-tanda luar biasa mulai bermunculan. Dalam riwayat Khabir, dikatakan bahwa setiap makhluk hidup, dari hewan hingga tumbuhan, memberikan pertanda gembira. Tanah yang sebelumnya kering menjadi subur, pepohonan berbuah lebat, dan umat manusia merasakan semangat baru. Tahun itu kemudian disebut sebagai Tahun Kebahagiaan karena keberkahan luar biasa yang melimpah.


Salah satu keajaiban lainnya adalah kehadiran mimpi-mimpi istimewa yang diterima oleh Aminah. Dalam salah satu mimpi, diberitahu bahwa ia sedang mengandung seorang pemimpin umat manusia. Aminah juga merasakan kehamilannya begitu ringan. Ia tidak merasakan gejala umum kehamilan seperti lelah atau mual. Hal ini menunjukkan keistimewaan kehamilannya yang penuh dengan keberkahan.


Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa cahaya yang terpancar dari Aminah menerangi dunia. Tidak ada rumah atau tempat yang tidak tersentuh oleh cahaya ini. Bahkan para binatang di darat maupun laut seolah berbicara satu sama lain, menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran pemimpin besar umat manusia. Kejadian ini mencerminkan dampak universal dari kelahiran Rasulullah.


Tanda lainnya adalah perubahan pada tempat ibadah. Ka’bah dan tempat suci lainnya dipenuhi dengan cahaya dan keberkahan. Patung-patung berhala di sekitarnya tiba-tiba terjungkal, seolah menunjukkan bahwa dunia sedang mempersiapkan diri untuk kedatangan pembawa kebenaran. Peristiwa ini menjadi simbol kehancuran kekufuran dan kemunculan cahaya Islam.


Keberkahan kehamilan Aminah tidak hanya dirasakan di Makkah, tetapi juga di seluruh penjuru dunia. Di daerah-daerah yang jauh, para ulama dan rahib merasakan kehadiran sesuatu yang luar biasa. Mereka membaca tanda-tanda di langit dan bumi yang menunjukkan bahwa seorang nabi besar akan segera lahir. Keajaiban ini semakin mempertegas universalitas risalah Rasulullah.


Aminah sendiri menyadari keistimewaan anak yang dikandungnya. Dalam mimpinya, ia diperintahkan untuk memberi nama anaknya “Muhammad”, yang berarti “orang yang terpuji.” Nama ini menjadi simbol misi Rasulullah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. Mimpi ini juga mengajarkan Aminah untuk mempersiapkan diri secara spiritual untuk peran pentingnya.


Menurut riwayat Ibnu Abbas, pada malam kehamilan Rasulullah, setiap makhluk berbicara tentang kabar gembira ini. Para malaikat bersujud, memuji kebesaran Allah, dan menyampaikan doa untuk keselamatan dunia. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kelahiran Rasulullah bukan hanya urusan manusia, tetapi juga disambut oleh seluruh makhluk Allah.


Ketika Aminah mengandung Rasulullah, tidak ada rasa sakit atau ketidaknyamanan yang biasa dialami oleh ibu hamil. Hal ini dianggap sebagai tanda bahwa kehamilannya adalah bagian dari rencana ilahi yang penuh keberkahan. Bahkan, Aminah merasa lebih sehat dan lebih kuat selama kehamilannya, seolah-olah ia dipersiapkan untuk melahirkan seorang pemimpin besar.


Kehamilan Aminah juga membawa kedamaian bagi masyarakat Makkah. Konflik yang biasa terjadi di antara suku-suku berkurang, dan masyarakat merasakan harmoni yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Hal ini memperlihatkan bagaimana kehadiran Rasulullah telah membawa dampak positif bahkan sebelum kelahirannya.


Ketika cahaya kenabian berpindah ke dalam diri Aminah, seluruh makhluk hidup bersaksi atas keagungan momen ini. Dikatakan bahwa cahaya ini bersinar begitu terang hingga bisa terlihat dari negeri-negeri jauh. Peristiwa ini menunjukkan bagaimana Rasulullah adalah cahaya yang menerangi dunia dengan kebenaran dan petunjuk.


Para sejarawan juga mencatat bahwa tahun kelahiran Rasulullah dikenal sebagai Tahun Gajah, yang ditandai dengan peristiwa serangan pasukan Abrahah ke Ka’bah. Namun, keberkahan yang dibawa oleh kehamilan Rasulullah melindungi kota Makkah dari kehancuran. Peristiwa ini menjadi bukti nyata kehadiran perlindungan ilahi.


Kehamilan Rasulullah tidak hanya membawa keberkahan spiritual tetapi juga materi. Masyarakat Makkah yang sebelumnya mengalami kelaparan mulai menerima hasil panen yang melimpah. Kesejahteraan ini dianggap sebagai salah satu tanda bahwa Rasulullah akan menjadi pemimpin yang membawa kebaikan bagi semua orang.


Dalam catatan Sahl bin Abdullah, disebutkan bahwa malam awal kehamilan Rasulullah adalah malam yang penuh dengan doa dan pujian. Para malaikat bersujud, dan pintu-pintu langit terbuka untuk menerima doa-doa. Kejadian ini menunjukkan betapa besar cinta Allah terhadap Rasulullah sejak sebelum kelahirannya.


Para ulama menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda keburukan selama kehamilan Rasulullah. Bahkan, segala sesuatu di sekitar Aminah menjadi lebih baik. Lingkungan rumahnya dipenuhi dengan aroma wangi dan masyarakat di sekitarnya merasakan kedamaian. Hal ini menjadi bukti nyata dari keberkahan kehadiran Rasulullah.


Ketika waktu kelahiran semakin dekat, Aminah kembali bermimpi tentang keagungan anaknya. Dalam mimpi tersebut, ia diberi doa perlindungan untuk Rasulullah dan disarankan untuk selalu menjaganya dengan penuh kasih sayang. Pesan ini menjadi pengingat akan pentingnya peran Aminah dalam mendidik Rasulullah sebagai pembawa risalah.


Kehamilan Rasulullah juga membawa perubahan pada hati manusia. Orang-orang yang sebelumnya saling bermusuhan mulai mendekatkan diri satu sama lain. Keajaiban ini menunjukkan bagaimana kehadiran Rasulullah mampu menyatukan hati manusia dan membawa kedamaian di tengah perbedaan. (Al-Qastalani, Mawahibul Ladduniyah, juz 1, h. 116-123)


Penting untuk ditegaskan bahwa riwayat yang dijadikan sumber penjelasan ini bukan bersumber dari kitab-kitab hadits primer seperti Shahihul Bukhari, Shahih Muslim, Sunan An-Nasai, dan sebagainya. Meski begitu, Mawahibul Ladduniyah karya Syihabuddin al-Qastalani yang penulis pakai ini cukup kredibel. 


Diketahui, Al-Qastalani sendiri merupakan ulama hadits terkemuka pada zamannya. Sejumlah testimoni ulama menyebut ia sebagai muhaddits. Kepakarannya dalam bidang hadits juga dibuktikan dengan sejumlah karyanya, di antaranya adalah dua syarah dari Sahih Bukhari, yaitu Irsyadus Sari li Syarhi Sahihil Bukhari dan Tuhfatus Sami’ wal Qari bi Khatmi Sahihil Bukhari. 


Sebagai penutup, kehamilan Sayyidah Aminah di bulan Rajab adalah salah satu momen paling bersejarah dalam perjalanan hidup Rasulullah. Keberkahan, keajaiban, dan tanda-tanda kebesaran yang menyertainya menjadi bukti nyata bahwa Rasulullah adalah utusan Allah yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Kehamilan ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Semoga kita dapat meneladani kehidupan Rasulullah dalam segala aspek kehidupan. Wallahu a'lam.


Muhamad Abror, Dosen Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta