Syariah

Mengapa Banyak Kisah dalam Al-Quran? Ini Jawabannya

Sen, 4 September 2023 | 17:00 WIB

Mengapa Banyak Kisah dalam Al-Quran? Ini Jawabannya

Mengapa Banyak Kisah dalam Al-Quran? Ini Jawabannya. (Foto ilustrasi: Freepik/NU Online)

Al-Quran merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad. Dari sekian banyak kandungan di dalam Al-Qur'an, satu di antaranya memuat tentang kisah yang menjelaskan kehidupan di masa lalu, mulai sosok protagonis dari kalangan para nabi dan orang saleh, hingga tokoh antagonis yang menentang ajaran ilahi.


Dimuatnya kisah-kisah di dalam Al-Qur'an tentu memiliki hikmah tersendiri. Syekh Manna Al-Khathan mengungkapkan, setidaknya ada 6 hikmah diturunkannya sejumlah kisah dalam Al-Qur'an, hal ini ia ungkapkan dalam kitab Mabahits fi Ulumil Qur'an (Syekh Manna' Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumil Qur'an, [tanpa kota, Maktabah Wahbah: tanpa tahun], halaman 301-302) sebagaimana berikut:


1. Menjelaskan asas dakwah

Kisah-kisah para nabi terdahulu yang ada dalam Al-Qur'an memberi gambaran dan penjelasan tentang asas-asas dakwah ajaran ilahi. Sebelum Nabi Muhammad diutus menjadi rasul, dasar-dasar tentang ajaran Islam sudah terlebih dahulu disampaikan oleh para nabi sebelumnya.


Allah berfirman di dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 25:


وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ 


Artinya: “Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Nabi Muhammad), melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku.”


2. Meneguhkan hati Rasulullah dan umatnya

Diungkapnya kisah-kisah masa lalu dalam Al-Qur'an bisa menguatkan dan meneguhkan hati Rasulullah dan umatnya dalam memegang dan meyakini kebenaran ajaran Allah. Sejumlah kisah dalam Al-Qur'an telah membuktikan bahwa kebenaran dan pengikut ajaran ilahi selalu menang. Sebaliknya, kebatilan dan pendukungnya pada akhirnya akan kalah dan hancur.


Allah berfirman dalam Surat Hud ayat 120:


وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ


Artinya: "Semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin."


3. Membenarkan para nabi

Kisah-kisah yang ada dalam Al-Qur'an bertujuan untuk menjelaskan dan membenarkan dakwah dan eksistensi nabi-nabi yang sudah berdakwah di masa lalu. Selain itu, diungkapnya kisah-kisah tersebut agar generasi berikutnya bisa mengenang dan mengabadikan jejak peninggalan para nabi.


4. Membenarkan Rasulullah

Dengan adanya kisah-kisah para nabi terdahulu menunjukkan kebenaran dakwah Rasulullah. Para nabi terdahulu dan Rasulullah punya misi dakwah yang sama yaitu menyampaikan ajaran tauhid.


5. Membantah Ahli Kitab

Adanya kisah dalam Al-Qur'an bisa membantah hal yang tak benar dari Ahli Kitab dengan cara membeberkan keterangan yang mereka sembunyikan. Allah berfirman dalam Surat Ali Imran ayat 93:


 كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِلًّا لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اِلَّا مَا حَرَّمَ اِسْرَاۤءِيْلُ عَلٰى نَفْسِهٖ مِنْ قَبْلِ اَنْ تُنَزَّلَ التَّوْرٰىةُۗ قُلْ فَأْتُوْا بِالتَّوْرٰىةِ فَاتْلُوْهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ


Artinya: "Semua makanan halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya‘qub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar'."


6. Bagian dari peradaban

Kisah merupakan bagian dari sastra dan peradaban yang dapat menarik perhatian sekaligus mempengaruhi jiwa umat. Allah berfirman dalam Surat Yusuf ayat 111:


لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ


Artinya: "Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat. (Al-Qur’an) bukanlah cerita yang dibuat-buat, melainkan merupakan pembenar (kitab-kitab) yang sebelumnya, memerinci segala sesuatu, sebagai petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang beriman."


Dengan demikian, kisah-kisah dalam Al-Qur'an memiliki sejumlah hikmah yang bisa dipetik pelajarannya untuk umat Islam. Wallahua'alam.


Muhammad Aiz Luthfi, Pengajar di Pesantren Al-Mukhtariyyah Al-Karimiyyah, Subang, Jawa Barat.