Tafsir

Pengantar Tafsir Surat Al-Kautsar: Spesifikasi, Munasabab, Sababun Nuzul dan Keutamaannya

Sen, 11 Desember 2023 | 05:00 WIB

Pengantar Tafsir Surat Al-Kautsar: Spesifikasi, Munasabab, Sababun Nuzul dan Keutamaannya

Ilustrasi: Al-Quran (freepik)1

Spesifikasi Surat Al-Kautsar

 

Surat Al-Kautsar atau disebut juga surat An-Nahr termasuk surat Makiyyah menurut mayoritas ulama, dan diturunkan setelah surat Al-Adiyat. Surat ini adalah surat paling pendek dalam Al-Qur'an sebab hanya terdiri dari 3 ayat, 10 kalimat dan 42 huruf. 

 

Munasabah

 

Imam Fakhruddin Ar-Razi (wafat 606 H) menyebutkan korelasi yang mengagumkan antara surat ini dengan surat sebelumnya, surat Al-Ma'un. Menurutnya surat ini merupakan lawan dari surat sebelumnya. Dalam surat sebelumnya Allah menyifati orang munafik dengan empat sifat:  

 

(1) Bahkhil itu lah yang dikehandaki dalam firman-Nya: 

 يَدُعُّ الْيَتِيمَ وَلا يَحُضُّ عَلى طَعامِ الْمِسْكِينِ 

(2) Meninggalkan shalat, dalam firman-Nya:

الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ ساهُونَ

 

(3) Riya' dalam shalat, dalam firman-Nya:  

الَّذِينَ هُمْ يُراؤُنَ

 

(4) Enggan zakat dan bersedekah, dalam firman-Nya:

وَيَمْنَعُونَ الْماعُونَ 

 

Dalam surat ini, Allah swt menyebutkan empat sifat lawan dari keempat sifat di atas. Pertama, Allah memberi Al-Kautsar kepada Nabi Muhammad saw sebagai lawan dari kebakhilan, dalam firman-Nya: 
 

إِنَّا أَعْطَيْناكَ الْكَوْثَرَ

Yakni kebaikan yang banyak dan permanen. Karena itu, berilah yang banyak kepada orang lain, jangan bakhil. 

 

Kedua, Allah memerintahkan untuk senantiasa menunaikan shalat dalam firman-Nya: "فَصَلِّ", yakni tunaikanlah shalat secara kontinyu. Ini merupakan lawan dari meninggalkan shalat pada surat sebelumnya. 

 

Ketiga, Allah memerintahkan untuk bersifat ikhlas dalam shalat, dalam firman-Nya: "لِرَبِّكَ" yakni shalatlah karena ridha Tuhanmu, bukan karena ingin dilihat oleh manusia. Ini merupakan lawan dari sifat riya dalam shalat pada surat sebelumnya. 

 

Keempat, Allah menyebutkan lawan dari sifat mencegah (Al-Maa'un) dalam surat sebelumnya. Yaitu dengan menyebutkan: "وَانْحَرْ" yakni Allah menghendaki untuk menyedekahkan daging hasil sembelihan hewan kurban kepada para fakir miskin. (Fahruddin Ar-Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib, [Beirut, Darul Ihya’: 1420 H], juz XXXII, halaman 308).

 

Sababun Nuzul 

 

Imam As-Suyuti (wafat 911 H) dalam kitabnya Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul menyebutkan banyak riwayat terkait asbabun nuzul surat ini, berikut selengkapnya: 

 

أخرج البزار وغيره بسند صحيح عن ابن عباس قال قدم كعب ابن الأشرف مكة فقالت له قريش أنت سيدهم ألا ترى إلى هذا المنصبر المنبتر من قومه يزعم أنه خير منا ونحن أهل الحجيج وأهل السقاية وأهل السدانة قال أنتم خير منه فنزلت إن شانئك هو الأبتر

 

Artinya, "Al-Bazzar dan lainnya meriwayatkan dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas, dia berkata: "Suatu hari Ka'ab bin Asyraf datang ke Mekah, kaum Quraisy berkata kepadanya, "Kamu adalah pimpinan kaum Quraisy. Tidakkah kamu melihat orang yang terputus dari kaum ini. Dia mengira bahwa dirinya lebih baik daripada kami padahal kamilah. yang menjamu orang-orang yang datang menunaikan haji dan memberi minum mereka serta mengganti kain Ka'bah." 

 

Ka'ab berkata, "Kalian lebih baik darinya." Lalu turunlah ayat:


إن شانئك هو الأبتر

 

Artinya, "Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (QS. Al-Kautsar: 3).

 

وأخرج ابن أبي شيبة في المصنف وابن المنذر عن عكرمة قال لما أوحي إلى النبي صلى الله عليه وسلم قالت قريش بتر محمد منا فنزلت إن شانئك هو الأبتر  

 

Artinya: "Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dalam al- Mushannaf dan Ibnu Mundzir, dari Ikrimah, dia berkata, "Tatkala Nabi saw. diberi wahyu, kaum Quraisy berkata, "Terputuslah Muhammad dari kami." Lantas turunlah ayat ke 3 surat al-Kautsar."

 

وأخرج ابن أبي حاتم عن السدي قال كانت قريش تقول إذا مات ذكور الرجل بتر فلان فلما مات ولد النبي صلى الله عليه وسلم قال العاصي ابن وائل بتر محمد فنزلت

 

Artinya: "Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari As-Sudi, dia berkata: "Jika anak lelaki seseorang meninggal, kaum Quraisy berkata, "Si fulan telah terputus dari rahmat Allah." Tatkala putra Nabi saw meninggal, Ashi bin Wa'il berkata: "Terputuslah Muhammad (dari rahmat)", lalu turunlah ayat ini."

 

وأخرج البيهقي في الدلائل مثله عن محمد بن علي وسمى الولد القاسم وأخرج عن مجاهد قال نزلت في العاصي بن وائل وذلك أنه قال أنا شانئ محمد

 

Artinya: "ABaihaqi meriwayatkan hal serupa di dalam kitab Dalailun Nubuwwah dari Muhammad bin Ali, dan putra Nabi yang dimaksud adalah Qasim. Baihaqi juga meriwayatkan dari Mujahid, dia berkata: "Surat ini turun mengenai Ashi bin Wa'il yang berkata, "Saya mencela Muhammad."

 

وأخرج ابن جرير عن سعيد بن جبير في قوله فصل لربك وانحر قال نزلت يوم الحديبية أتاه جبريل فقال انحر واركع فقام فخطب خطبة الفطر والنحر ثم ركع ركعتين ثم انصرف إلى البدن فنحرها قلت فيه غرابة شديدة

 

Artinya: "Ibnu Jarir meriwayatkan dari Said bin Jubair mengenai firman Allah swt:
 

فصل لربك وانحر 
 

dia berkata, "Ayat ini turun pada hari Perjanjian Hudaibiyyah. Nabi saw didatangi Jibril dan berkata, "Sembelihlah hewan kurban. dan shalatlah." Lantas beliau berdiri dan berkhutbah layaknya khutbah Idul Fitri dan Idul Adha. Kemudian beliau shalat dua rakaat. Setelah itu beliau menyembelih unta yang gemuk." Akan tetapi, riwayat ini sangat aneh."

 

وأخرج ابن المنذر عن ابن جريج قال بلغني أن إبراهيم ولد النبي صلى الله عليه وسلم لما مات قالت قريش أصبح محمد أبتر فغاظه ذلك فنزلت إنا أعطيناك الكوثر تعزية له

 

Artinya: "Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Juraij, dia berkata: "Saya mendengar kabar bahwasanya tatkala Ibrahim, putra Nabi saw, meninggal, kaum Quraisy berkata, "Muhammad telah terputus dari rahmat Allah. Lantas hal itu membuat beliau marah, maka turunlah ayat:
 

إنا أعطيناك الكوثر

 

"Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak." Hal itu sebagai penghibur bagi beliau." (Jalaluddin As-Suyuti, Lubabun Nuqul, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah], halaman 217-218).

 

Syekh Wahbah Az-Zuhaili (wafat 2015 H) dalam tafsirnya juga menyebutkan riwayat asbabun nuzul surat ini sebagaimana di atas. Kemudian beliu menyimpulkan bahwa sebab turunnya surah ini adalah sikap kaum Quraisy yang menganggap lemah Nabi saw, meremehkan para pengikut beliau dan mencela sebab kematian putra-putra beliau, Qasim di Mekah dan Ibrahim di Madinah. 

 

Surah ini turun juga disebabkan adanya rasa gembira dari kalangan kaum Quraisy akan cobaan yang menimpa kaum Mukminin. Oleh karena itu, surat ini turun untuk memberitahukan bahwa Rasulullah  kuat dan akan selalu ditolong. Para pengikutnya akan menang, dan kematian putra-putra Rasulullah saw tidak akan menjadi faktor yang melemahkan beliau. Akan tetapi, justru orang-orang yang membenci beliaulah adalah orang-orang yang terputus, yang tidak akan pernah lagi diingat dan didengar oleh orang lain serta jauh dari segala kebaikan. (Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 431). 


 

Keutamaan Surat 

 

Imam Al-Baidhawi (wafat 685 H) dalam tafsirnya menyebutkan sebuah hadits berkenaan dengan keutamaan surat Al-Kautsar.

 

عن النبي صلّى الله عليه وسلم: من قرأ سورة الكوثر سقاه الله من كل نهر له في الجنة، ويكتب له عشر حسنات بعدد كل قربان قربه العباد في يوم النحر العظيم

 

Artinya: " Dari Nabi saw: "Barangsiapa membaca surat Al-Kautsar maka Allah akan memberinya minum dari telaga Nabi di Surga; dan akan ditulis untuknya 10 sebaikan sejumlah banyaknya kurban di hari raya kurban." (Nasiruddin As-Syirazi Al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta'wil, [Beirut, Darul Ihya': 1418 H], juz VI, halaman 342). Wallahu a'lam.

 

Ustadz Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo