Doa

6 Ayat Ruqyah Kesehatan dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

Senin, 26 Februari 2024 | 14:00 WIB

6 Ayat Ruqyah Kesehatan dari Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki

Ilustrasi: ayat ruqyah kesehatan (freepik).

Ruqyah merupakan praktik pengobatan yang bersumber dari ayat-ayat Al-Qur'an, doa-doa, dan dzikir-dzikir khusus yang dipercaya dapat membawa kesembuhan. Dalam konteks ini, ruqyah digunakan untuk menyembuhkan seseorang yang tengah mengalami berbagai macam keluhan, baik yang bersifat medis maupun nonmedis. 


 

Sejatinya, praktik ini memanfaatkan kekuatan spiritual dari kitab suci Al-Qur'an dan doa-doa yang dianggap memiliki kekuatan untuk mengusir penyakit atau gangguan yang dialami oleh seseorang. Penggunaan ruqyah tidak hanya terbatas pada pengobatan fisik semata, tetapi juga mencakup penyembuhan dari gangguan spiritual atau psikologis. 

 

Dalam praktik ruqyah, penting untuk memahami bahwa kesembuhan sejati berasal dari Allah swt dan ruqyah hanyalah sebagai sarana atau perantara untuk memohon pertolongan-Nya. Karena itu, keyakinan dan keimanan yang kuat terhadap kekuatan doa dan ayat-ayat Al-Qur'an merupakan hal yang sangat penting dalam proses penyembuhan melalui ruqyah.


 

Imam Al-Baghawi dalam kitab Ma'alimut Tanzil mengatakan, Al-Qur'an adalah obat bagi hati. Al-Qur'an memberikan penjelasan yang jelas tentang kebenaran dan kebatilan, sehingga manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. 


 

Al-Qur'an juga menjelaskan hal-hal yang rumit dan memberikan solusi atas berbagai permasalahan. Selain itu, Al-Qur'an dapat menyembuhkan hati dari keraguan dan kebingungan, dan memberikan petunjuk kepada manusia jalan yang lurus. Simak penjelasan Imam Al-Baghawi berikut:
 

 

وَمَعْنَاهُ: وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا كُلُّهُ شِفَاءٌ، أَيْ: بَيَانٌ مِنَ الضَّلَالَةِ وَالْجَهَالَةِ يُتَبَيَّنُ بِهِ الْمُخْتَلَفُ وَيَتَّضِحُ بِهِ الْمُشْكِلُ وَيُسْتَشْفَى بِهِ مِنَ الشُّبْهَةِ وَيُهْتَدَى بِهِ مِنَ الحيرة، هو شفاء للقلوب 


 

Artinya, "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi obat, yaitu: penjelasan dari kesesatan dan kebodohan, yang dengannya dapat dibedakan yang benar dan yang salah, dan dengannya dapat dijelaskan yang rumit, dan dengannya dapat disembuhkan dari keraguan, dan dengannya dapat diberi petunjuk dari kebingungan, yaitu obat bagi hati." (Al-Baghawi, Ma'alimut Tanzil, jilid III, halaman 158).

 


Sementara itu Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya'ban menguraikan metode dan bacaan ruqyah untuk menyembuhkan penyakit fisik maupun non-fisik. Dalam karyanya tersebut, ia memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik membaca ruqyah, yaitu 6 surah dari Al-Qur'an, yang diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan beragam jenis penyakit. 


 

Metode ruqyah yang dijelaskan oleh Sayyid Muhammad tidak hanya berfokus pada aspek fisik penyakit, tetapi juga mengakui pentingnya penyembuhan untuk masalah non-fisik, seperti gangguan jiwa atau psikologis.Karena itu, praktik ruqyah dalam Islam tidak hanya berperan sebagai upaya penyembuhan fisik semata, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat iman dan koneksi spiritual dengan Allah swt.


 

Simak penjelasan Sayyid Muhammad berikut ini:

 

* رقية بآيات الشفاء : نقل عن الإمام أبي القاسم القشيري رحمه الله أن ولده مرض مرضاً شديداً، قال: حتى أيست منه، واشتد الأمر، فرأيت النبي ﷺ في منامي فشكوت له ما بولدي، فقال لي: أين أنت من آيات الشفاء؟ فانتبهت ففكرت فيها، فإذا هي في ستة مواضع من كتاب الله.


 

Artinya, "Ruqyah ayat-ayat penyembuhan. Dikutip dri Imam Abul Qasim Al-Qusyairi rahimallahu 'anhu, sungguh anaknya sakit parah, dan ia berkata: "Sampai aku putus asa darinya, dan situasinya semakin memburuk. Kemudian, aku mimpi bertemu Nabi saw. Aku mengadu kepadanya tentang kondisi anakku. Beliau berkata kepadaku, "Di manakah kamu dengan ayat-ayat penyembuhan?" Aku terbangun dan memikirkannya. Ternyata ayat-ayat itu terdapat di enam tempat dalam Kitabullah." (Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Madza fi Sya'ban, halaman 140-141).



 

6 Bacaan Ruqyah dari Ayat Al-Qur'an untuk Pengobatan

Berikut adalah 6 surah Al-Qur'an untuk ruqyah.
 

Pertama, surat At-Taubahayat 14:
 

 

قَاتِلُوْهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّٰهُ بِاَيْدِيْكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُوْرَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِيْنَۙ

 

Qātilūhum yu‘ażżibhumullāhu bi'aidīkum wa yukhzihim wa yanṣurkum ‘alaihim wa yasyfi ṣudūra qaumim mu'minīn(a).


 

Artinya;, "Perangilah mereka! Niscaya Allah akan mengazab mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu, menghinakan mereka, dan memenangkan kamu atas mereka, serta melegakan hati kaum mukmin."
 

 

Kedua, surat Yunus ayat 57:
 

 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ


 

Yā ayyuhan-nāsu qad jā'atkum mau‘iẓatum mir rabbikum wa syifā'ul limā fiṣ-ṣudūr(i), wa hudaw wa raḥmatul lil-mu'minīn(a).

 

Artinya, "Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin."

 

Ketiga, surat An-Nahl ayat 69:
 

 

يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖفِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ


 

Yakhruju mim buṭūnihā syarābum mukhtalifun alwānuhū fīhi syifā'ul lin-nās(i), inna fī żālika la'āyatal liqaumiy yatafakkarūn(a).

 


Artinya, "Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."

 

Keempat, surat Al-Isra' ayat 82:
 

 

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

 

Wa nunazzilu minal-qur'āni mā huwa syifā'uw wa raḥmatul lil-mu'minīn(a), wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā(n).


 

Artinya, "Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian."

 

Kelima, surat As-Syuara' ayat 80:

 

وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ 

 

Wa iżā mariḍtu fa huwa yasyfīn(i).

 

Artinya, "Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku."

 

Keenam, surat Fusshilat ayat 44;
 

 

قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ


 

Qul huwa lil-lażīna āmanū hudaw wa syifā'(un).


 

Artinya, "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman."


 

Demikianlah pelbagai ayat dalam Al-Qur'an yang diajarkan Sayyid Muhamma bin Alwi Al-Maliki mengutip dari pengalaman spiritual Abul Qasim Al-Qusyairi yang bisa dijadikan sebagai pedoman pengobatan ruqyah. Praktek  ruqyah sejatinya diperbolehkan dalam Islam. Akan tetapi dengan syarat memenuhi dasar Al-Qur’an dan hadits, serta memiliki guru dan sanad yang jelas. Pasien dan praktisi ruqyah harus meyakini kesembuhan berasal dari Allah swt.


 

Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam tinggal di Ciputat Jakarta