Khutbah Jumat: Beramallah, Rezeki Kita akan Berkah dan Bertambah
Kamis, 13 Februari 2025 | 17:30 WIB
Muhammad Faizin
Penulis
Dalam hitungan matematis, konsep berbagi dengan memberi apa yang kita miliki akan menjadikan kepemilikan kita berkurang. Namun dalam kehidupan dunia, semua tidak hanya dihitung dengan prinsip matematika. Seperti rezeki dan ilmu. Keduanya tidak akan berkurang jika dibagikan, justru semakin bertambah jika kita memberikannya kepada orang lain.
Khutbah Jumat ini berjudul: “Khutbah Jumat: Beramallah, Rezeki Kita akan Berkah dan Bertambah”. Untuk mencetak, silahkan klik fitur download warna merah di desktop pada bagian atas naskah khutbah ini. Semoga bermanfaat!
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا، فَصَّلَ وَبَيَّنَ وَقَرَّرَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا وَمَنْهَجًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ الْأَنَامِ وَسَلَّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Ma’asyiral Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Menjadi keniscayaan bagi kita untuk senantiasa bersyukur dan mengungkapkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan rezeki dan nikmat pada kita semua dalam kehidupan ini. Allah berjanji akan menambah nikmat dan rezeki, bila semua itu kita syukuri dan sebaliknya akan melaknat dengan adzab yang sedih jika kita mengkufuri nikmat tersebut. Tegas, Allah menyebutkannya dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Selain bersyukur, mari kita juga menguatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa akan membimbing kita ke arah jalan yang benar dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Takwa akan menguatkan keyakinan dan menyadarkan bahwa Allah lah yang paling berhak dan berkuasa atas kehidupan di dunia ini. Dengan kesadaran ini, kita akan hidup dengan tenang dan mampu menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Ma’asyiral Muslimin wa Zumratal Mu’minin rahimakumullah
Kita pasti menginginkan kehidupan yang senantiasa diberi kecukupan dan penuh dengan keberkahan. Salah satu kunci untuk meraih kecukupan rezeki yang luas dan berkah dalam hidup adalah dengan bekerja dan beramal. Islam mengajarkan kita untuk tidak bermalas-malasan. Islam mendorong umatnya untuk senantiasa menjadi pekerja keras dan cerdas dalam memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga. Umar bin Khattab pun menyebut bahwa seseorang yang memiliki pekerjaan lebih memiliki kelebihan dibanding yang tidak mau bekerja.
Dalam Kitab Kanzul Ummal Nomor 9858 Umar bin Khattab menyebut bahwa sehebat-hebatnya seseorang jika ia tidak bekerja maka wibawanya akan runtuh:
إِنِّيْ لَأَرَى الرَّجُلَ فَيُعْجِبُنِيْ، فَأقُوْلُ: لَهُ حِرْفَةٌ؟ فَإِنْ قَالُوا: لَا؛ سَقَطَ مِنْ عَيْنِي
Artinya: “Sungguh kadang aku melihat seorang lelaki yang membuatku terkagum. Lalu aku tanyakan, ‘Dia punya pekerjaan?’ Jika mereka menjawab ‘Tidak’ lelaki itu langsung jatuh wibawanya di mataku.”
Selain bekerja untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan, Islam juga mengajarkan kita untuk beramal dengan berbagi dari apa yang sudah kita dapatkan dan miliki. Beramal bukan hanya tentang memberikan harta, tetapi juga mencakup segala bentuk kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas, seperti membantu sesama, berbagi ilmu, ataupun sekedar menebar senyum.
Dalam berbagai ajaran agama dan nilai kehidupan, amal diyakini sebagai jalan untuk membuka pintu rezeki. Ketika seseorang memberi dengan tulus, maka Allah akan menggantinya dengan rezeki yang lebih baik, baik dalam bentuk materi maupun kebahagiaan batin. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini menunjukkan bahwa beramal, khususnya dalam bentuk sedekah dan infaq, akan membawa keberkahan dan kelipatan rezeki. Amal yang kita keluarkan di jalan Allah tidak akan berkurang, justru akan bertambah dan membawa manfaat yang besar baik di dunia maupun di akhirat. Dengan keikhlasan berbagi, kebaikan-kebaikan dalam kehidupan pun akan terus bertambah. Dan inilah yang disebut dengan berkah yakni ziyadatul khair (bertambahnya kebaikan).
Beramal dengan berbagai akan memberi dampak positif dalam kehidupan. Semua diawali dengan kebahagiaan individu karena mendapatkan apa yang diinginkan. Ketika kita mampu memberikan sebagian kebahagiaan yang kita miliki, pasti kita akan semakin bisa bahagia. Bukan hanya kita yang bahagia, orang yang menerima pun akan berbahagia. Terciptanya kebahagiaan dari yang memberi dan menerima pastinya akan mendatangkan kebahagiaan kolektif sehingga kebahagiaan dan kemaslahatan akan terwujud di tengah-tengah masyarakat.
Jangan khawatir jika apa yang kita miliki berkurang saat kita beramal dengan berbagi. Jangan khawatir kita tidak akan dapat apa-apa dari apa yang kita berikan. Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ (رواه أبو داود)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abi Mas’ud al-Anshari, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sepadan dengan orang yang melakukannya.” (HR Abu Dawud).
Ma’asyiral Muslimin wa Zumratal Mu’minin rahimakumullah
Bukan hanya harta yang bisa kita gunakan untuk beramal dan berbagi. Ilmu dan pengetahuan yang kita miliki juga bisa digunakan untuk bersedekah. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat misalnya, adalah bentuk amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbagi ilmu yang kita miliki agar ilmu tersebut membawa manfaat bagi banyak orang.
Dengan berbagi ilmu justru ilmu yang kita miliki akan semakin kuat dan terus bertambah. Jika kita tidak pernah mengamalkan ilmu kita dengan memberikannya pada orang lain, bisa dipastikan ilmu itu lambat laun akan hilang dan tidak bermanfaat. Pepatah Arab menyebutkan:
الْعِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَرٍ
Artinya: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah”
Dari penjelasan ini dapat kita pahami bahwa dengan beramal dan berbagi kita akan mendapatkan tambahan kebaikan dan keberkahan. Jika kita beramal dengan materi maka kita akan mendapatkan materi lebih dari yang kita berikan. Jika kita beramal dengan ilmu, maka ilmu kita akan terus tertanam dalam diri serta bermanfaat bagi semua dan mendapatkan keberkahan. Semoga kita menjadi orang yang cinta untuk berbagi dengan sesama untuk mewujudkan keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِتِّحَادِ وَالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاهُ نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلاَلًا طَيِّبًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا، اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُورَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنا ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
H Muhammad Faizin, Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu
Terpopuler
1
Doa Khusus Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
2
Amalan yang Bisa Dibaca di Malam Nisfu Syaban Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi
3
Pengurus JATMAN 2025-2030 Terima SK Kepengurusan dari PBNU
4
Hukum dan Tata Cara Shalat Sunnah pada Malam Nisfu Syaban
5
Arifatul Choiri Fauzi Pimpin PP Muslimat NU Periode 2025-2030
6
4 Ragam Membaca Yasin pada Malam Nisfu Sya'ban
Terkini
Lihat Semua