Khutbah

Khutbah Jumat: Membangun Solidaritas untuk Kemaslahatan Bersama

Kam, 26 Oktober 2023 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat: Membangun Solidaritas untuk Kemaslahatan Bersama

Solidaritas kebersamaan. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Materi khutbah Jumat ini mengajak kepada kita semua untuk terus saling membantu dan membangun kolaborasi antara sesama umat Islam, yaitu dengan cara saling membantu dan menolong setiap keperluan dan kebutuhan Muslim yang lainnya, hingga semua urusan yang mereka hadapi bisa selesai dengan mudah dan sempurna serta membawa kemaslahatan bersama


Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Membangun Solidaritas untuk Kemaslahatan Bersama”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!



Khutbah I


الْحَمْدُ للهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ. أَحْمَدُهُ حُمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانِ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ.

أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. أَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Puji syukur dan sanjung mari sama-sama kita ucapkan dengan kalimat alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tattimmus shalihât, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah swt berikan kepada kita semua, khususnya nikmat iman dan sehat sehingga kita bisa melakukan ibadah shalat Jumat dengan istiqamah. Semoga ibadah yang kita lakukan ini menjadi ibadah yang diterima oleh-Nya dan menjadi bukti bahwa kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang taat.


Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan dan panutan kita semua, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina Muhammad wa ‘alâ alih wa sahbih, yang telah mengajarkan kepada kita semua perihal termasuk pentingnya membangun persatuan dan solidaritas antar umat seagama untuk kemaslahatan bersama. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan limpahan syafaatnya kelak di hari kiamat. Amin ya rabbal âlamin.


Selanjutnya, sebagai awal dalam memulai khutbah Jumat ini, kami selaku khatib mengajak diri sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang turut hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, agar terus berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, yaitu dengan cara mengerjakan semua kewajiban dan meninggalkan larangan.


Takwa merupakan satu-satunya bekal terbaik yang akan kita bawa menuju akhirat. Harta, jabatan, kekayaan, dan hal-hal yang kita miliki di dunia tidak memiliki nilai apa-apa jika tidak bisa menjadi penyebab meningkatnya ketakwaan kepada Allah swt. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kita semua untuk menyediakan bekal takwa menuju akhirat, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, yaitu:


وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ


Artinya, “Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat hafizhakumullah

Salah satu ajaran yang sangat mulia dalam Islam yang harus kita jaga bersama adalah saling membantu dan melengkapi antar umat Islam. Ajaran ini telah dicontohkan oleh Rasulullah saw sejak beberapa abad yang lalu. Nabi membangun solidaritas antara dua kubu sahabat yang berbeda, yaitu sahabat Anshar dan Muhajirin. Tujuannya tidak lain adalah agar keduanya bisa saling membantu dan melengkapi kekurangan dan kebutuhan yang lainnya.


Karena itu, Allah swt menegaskan kepada kita semua bahwa mukmin dan mukmin yang lainnya adalah bersaudara, yang sudah seharusnya terjalin ikatan yang baik dan dekat antara mereka. Tidak saling membenci dan tidak saling menjauhi. Saling melengkapi kebutuhan dan kekurangannya. Dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ


Artinya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS Al-Hujurat [49]: 10).


Ayat ini menjelaskan kepada kita semua bahwa ketika antara sesama umat Islam terjadi percekcokan, maka kita semua harus segera memperbaiki keduanya, dan menghilangkan masalah-masalah yang terjadi antara mereka,. Hal itu karena sesama Muslim merupakan saudara yang sudah berada dalam satu naungan yang sama, yaitu Islam. Sehingga sikap saudara pada saudara yang lainnya adalah saling melengkapi dan saling tolong-menolong. Bukan malah menciptakan perselisihan dan permusuhan.


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Rasulullah saw menggambarkan hubungan antara satu orang mukmin dengan orang mukmin lainnya seperti sebuah bangunan yang harus saling melengkapi, saling menguatkan dan saling membantu. Dalam Riwayat Abu Musa al-Asy’ari, Nabi Muhammad bersabda:


إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا


Artinya, “Sungguh orang beriman terhadap orang beriman lainnya bagaikan satu bangunan, yang satu sama yang lainnya saling menguatkan.”


Merujuk pada penjelasan Imam Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi ‘ala Shahihi Muslim, ia menjelaskan bahwa hadits ini memiliki kandungan perihal pentingnya menumbuhkan cinta dan kasih sayang kepada sesama Muslim. Hadits ini juga menjadi bukti yang sangat kuat bahwa hak-hak seorang Muslim pada Muslim lainnya adalah saling cinta dan saling tolong-menolong dalam hal kebaikan, memberikan semangat kepada mereka untuk terus konsisten dalam jalan yang benar.


Tidak hanya itu, kandungan hadits ini juga melarang kita semua untuk saling membunuh antar sesama, saling berbuat buruk, dan hal-hal lain yang bisa memperenggang dan memperburuk hubungan baik antar umat seagama.


Oleh karena itu, para jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah,

Mari kita tumbuhkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada sesama. Kita tolong dan kita bantu semua kebutuhan-kebutuhan yang mereka butuhkan dengan batas kemampuan yang kita bisa. Sebab, jika kita bisa memberikan pertolongan kepada sesama Muslim, maka selama itu pula Allah swt akan memberikan pertolongan dan perlindungan kepada kita semua. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya, yaitu:


اَللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا دَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ


Artinya, “Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR Abu Hurairah).


Berdasarkan hadits ini, sudah sepantasnya bagi kita semua untuk senantiasa menolong dan membantu saudara-saudara sesama Muslim yang sedang membutuhkan pertolongan, karena pertolongan yang kita berikan kepada mereka tidak akan pernah sia-sia. Bahkan Allah langsung yang akan memberikan pertolongan kepada hamba-hamba yang senantiasa menolong saudaranya.


Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dari uraian materi khutbah Jumat ini, dapat disimpulkan bahwa saling melengkapi, saling tolong-menolong, dan saling membantu sesama Muslim merupakan anjuran dalam Islam. Amal ibadah ini akan mendapatkan balasan yang sangat besar dan mendapatkan pertolongan langsung dari Alah swt.


Demikian khutbah Jumat perihal pentingnya saling melengkapi antara umat Islam. Semoga bisa membawa manfaat dan keberkahan bagi kita semua dan membawa kita menjadi hamba yang istiqamah dalam menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya. Amin ya rabbal alamin.


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.