Sejumlah Mukjizat Nabi Isa yang Disebutkan Al-Quran
NU Online ยท Rabu, 28 Desember 2022 | 12:00 WIB

Nabi Isa alaihis salam memiliki sejumlah mukjizat yang diceritakan Al-Qur'an. (Ilustrasi: NU Online)
M. Tatam Wijaya
Kolomnis
Setiap nabi pasti membawa mukjizat. Mukjizat sendiri adalah perkara luar biasa sebagai bukti kenabian. Umumnya mukjizat seorang nabi sesuai dengan keadaan penduduk zaman nabi tersebut diutus. ย
Demikian halnya mukjizat Nabi Isa โalaihissalam yang salah satunya mampu menyembuhkan penyakit kusta yang dialami masyarakat ketika itu. Selain itu, masih banyak mukjizat lain yang dibawanya, sebagaimana yang disebutkan ayat berikut. (Lihat: Saโid bin Ali al-Qahthani, Al-Hikmah fid-Daโwah Ilallah, [al-Mamlakah al-โArabiyah: Wizaratus-Syuโun al-Islamiyah], 1423 H, jilid II, halaman 423). ย
โSesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, sesungguhnya aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah yang berbentuk seperti burung. Lalu, aku meniupnya sehingga menjadi seekor burung dengan izin Allah. Aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit buras (belang). Aku menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah. Aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kerasulanku) bagimu jika kamu orang-orang mukmin,โ (QS. Ali Imran [3]: 49). ย
Selain yang disebutkan ayat di atas, mukjizat Nabi Isa โalaihissalam juga disebutkan dalam ayat-ayat yang lain. Syekh Ali bin Saโid al-Qahthani mencatat tidak kurang dari tujuh mukjizat Nabi Isa โalaihis salam yang disebutkan dalam Al-Quran, yaitu: ย ย
1. Kelahiran tanpa Ayah
Mengutup Abu Zahrah, Syekh Ali bin Saโid ย menyebutkan, kelahiran Nabi Isa โalaihis salam sendiri adalah mukjizat. Hal itu disebutkanย dalam Al-Quran saat malaikat Jibril datang menemuinya dan mengabari akan memberikan anugerah seorang anak laki-laki. Maryam pun heran, bagaimana bisa seorang perempuan yang tidak tersentuh laki-laki bisa hamil. Namun, demikianlah ketetapan Allah. Ketika menghendaki sesuatu, maka apa pun bisa terjadi.ย
Informasi tentang mukjizat tersebut terungkap dalam pernyataan Jibril, โSesungguhnya aku hanyalah utusan Tuhanmu untuk memberikan anugerah seorang anak laki-laki yang suci kepadamu.โย
Dalam kondisi terheran, Maryam bertanya, ย โBagaimana (mungkin) aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada seorang (laki-laki) pun yang menyentuhku dan aku bukan seorang pelacur?โ ย (QS. Maryam [19]: 19-20).ย
2. Mampu Berbicara dalam Buaianย
Setelah melahirkan, Maryam keluar menemui kaumnya sambil menggendong sang bayi. Sontak hal itu mengundang keheranan mereka. Tak sedikit di antara mereka yang menuduh Maryam telah berbuat keji. Meski demikian Maryam tidak menjawab. Alih-alih menjawab, ia memberi isyarat kepada bayi yang dibawanya agar menjawab pertanyaan mereka.ย
โBagaimana mungkin kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?โ tanya mereka.ย
Namun Allah menunjukkan kuasa-Nya. Bayi yang masih dalam buaian itu angkat bicara seraya membantah semua tuduhan yang dialamatkan pada ibunya sekaligus menyatakan bahwa dirinya adalah hamba Allah yang kelak akan menjadi seorang nabi, โSesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi,โ (QS. Maryam [19]: 30).ย
Mukjizat ini kembali ditegaskan dalam ayat yang lain, โEngkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa,โ (QS. al-Maidah [5]: 110). ย
3. Membentuk Burung dari Tanahย
Muhammad ibn Ishaqย meriwayatkan, Allah menciptakan sejumlah perkara melalui tangan Isa โalaihis salam. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kuasa-Nya dalam membangkitkan makhluk setelah kematian, serta menciptakan makhluk sesuai dengan kehendak-Nya dari sesuatu yang terlihat maupun yang tidak.ย
Maka melalui Isa alaihis salam meniup tanah yang ada di tangannya, tanah itu menjadi burung dan hidup atas izin Allah. Hal itu dilakukan di hadapan kaumnya. Setelah hidup burung itu terbang hingga tak lagi terlihat. Setelah tak terlihat, burung tersebut kembali mati. Hikmahnya untuk membedakan mana ciptaan Allah dan mana ciptaan makhluk. ย
ย
Mukjizat itu dilansir dalam Al-Quran, โ(Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) ย dengan seizin-Ku,โ (QS. al-Maidah [5]: 110). ย
4. Menyembuhkan Orang Buta dan Kustaย
Atas izin Allah, Nabi Isa โalaihis salam juga memiliki mukjizat menyembuhkan orang buta sejak lahir dan menyembuhkan penyakit kusta yang banyak dialami masyarakat di zamannya. โ(Ingatlah)ย ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku, (QS. al-Maidah [5]: 110).
Semua itu dilakukan Nabi Isa โalaihis salam di hadapannya, yang salah satu hikmahnya tak lain adalah membuktikan kebenaran dari Allah bahwa ia adalah nabi dan rasul-Nya yang diutus kepada kaum Bani Israilย As.
5. Menghidupkan Orang Mati dan Mengeluarkannya dari Kuburย
Mukjizat Nabi Isa โalaiahis salam berikutnya adalah menghidupkan orang mati dan mengeluarkannya dari kubur, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, โ(Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku.โ (QS. al-Maidah [5]: 110). ย ย
Ibnu โAbbas mengisahkan, pada suatu ketika orang-orang Hawari berkata kepada Nabi Isa bin Maryam, โSeandainya engkau mampu membangkitkan seorang laki-laki yang pernah menyaksikan bahtera Nabi Nuh, tentu ia bisa bercerita kepada kami tentangnya.โ ย ย
Kemudian, Nabi Isa โalaihis salam pun pergi bersama mereka hingga sampailah di sebuah gundukan tanah. Kemudian Nabi โalaihis salam mengambil segenggam tanah darinya, seraya berkata, โApakah kalian tahu segenggam tanah ini?โ Mereka menjawab, โAllah dan rasul-Nya lebih mengetahui.โ Nabi menerangkan, โIni adalah Kaโab Ham bin Nuh.ย
Sang Nabi lantas memukul gundukan tanah tadi dengan tongkatnya, sambil berkata, โBangunlah atas izin Allah!โ Tiba-tiba Ham bin Nuh bangkit sambil menggoyang-goyangkan tanah yang ada di kepalanya yang sudah beruban. Kemudian Nabi Isa โalaihis salam bertanya kepadanya, โApakah seperti itu keadaanmu saat meninggal?โ Ia menjawab, โTidak. Saat meninggal dunia, justru aku masih muda. Namun, aku mengira sekarang ini Kiamat. Karenanya, aku sudah beruban.โ
Setelah dihidupkan, Kaโab Ham bin Nuh bercerita tentang bahtera Nabi Nuh alaihis salam, mulai dari panjang, lebar, tinggi, dan penumpungnya, tak terkecuali tentang kejadian-kejadian yang dialami selama perjalanan dalam bahtera tersebut.
6. Turun Makanan dari Langitย
Pada suatu ketika, Nabi Isa โalaihis salam juga pernah diminta para pengikutnya untuk menurunkan hidangan dari langit. Demikian permohonan mereka sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, โ(Ingatlah) ketika para pengikut setia Isa berkata, โWahai Isa putra Maryam, sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?โ Isa menjawab, โBertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman,โ (QS. al-Maidah [5]: 112).ย
Mereka mengaku ingin hidangan itu agar hati mereka tenteram serta lebih yakin akan kebenaran sang nabi. Kemudian Nabi โalaihissalam pun berdoa, seraya memohon sebuah hidangan yang turun langsung dari langit.ย
Allah pun mengabulkannya, โSesungguhnya Aku akan menurunkannya (hidangan itu) kepadamu.โ Namun, turunnya hidangan itu disertai peringatan, siapa yang kufur di antara mereka setelahnya, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang tidak pernah Allah timpakan kepada siapa pun sebelum mereka.ย
7. Mengetahui Perkara Gaib
Mukjizat Nabi Isa โalaihis salam berikutnya adalah mengetahui makanan para pengikutnya, serta mengetahui makanan apa saja yang tersimpan di rumah-rumah mereka. โAku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu,โ (QS. Ali Imran [3]: 49).ย
Dengan mukjizat ini, Nabi Isa โalaihis salam tahu si fulan makan makanan ini dan minum minuman ini. Ia juga tahu si fulan menyimpan makanan apa saja di rumahnya. Meski demikian, masih banyak saja yang kufur dan tidak mengimani kenabiannya. (Lihat: Saโid bin Ali al-Qahthani, Al-Hikmah fid-Daโwah Ilallah, [al-Mamlakah al-โArabiyah: Wizaratus-Syuโun al-Islamiyah], 1423 H, jilid 2, halaman 423; lihat pula: Tafsir Muqatil bin Sulaiman, jilid I, halaman 277). Wallahu aโlam.
Ustadz Tatam Wijaya, alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim โSyubbanul Muttaqinโ Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
6
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
Terkini
Lihat Semua