Ahmad Hanan
Kontributor
Puasa secara bahasa berarti menahan. Sedangkan pengertian puasa secara syara’ adalah menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa. Perintah puasa Ramadhan diberikan pada bulan Sya’ban tahun kedua hijriyah. Hal ini sebagaimana keterangan yang ada di dalam kitab Fathul Mu’in.
(باب الصوم) – هو لغة: الإمساك، وشرعًا: إمساك عن مفطر بشروطه الآتية، وفرض في شعبان في السنة الثانية من الهجرة وهو من خصائصنا ومن المعلوم من الدين بالضرورة
Artinya: “(Bab puasa). Puasa secara bahasa berarti menahan. Sementara menurut istilah syara’ berarti menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa dengan syarat-syarat yang bakal disampaikan. Puasa difardhukan (diberlakukan kewajiban melakukan) di bulan Sya’ban, tepatnya pada tahun kedua Hijriyah. Puasa sendiri merupakan suatu kekhususan untuk umat Islam dan diketahui dari agama” (Syekh Zainuddin al-Malibari, Fathul Mu’in, [Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah: 1998], halaman 87)
Adapun syarat wajib puasa ada tiga yakni Islam, baligh dan berakal, serta mampu melakukan puasa.
Kewajiban puasa Ramadhan
Setelah mengetahui pengertian dan syarat wajib puasa Ramadhan, pembahasan selanjutnya adalah mengenai dalil mengenai perintah untuk menjalankan puasa Ramadhan. Dalilnya cukup populer, yakni ayat ke-183 dari Surat Al-Baqarah:
Baca Juga
Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183)
Sementara dalil yang lebih khusus bisa ditemukan di dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah.. ” (QS. Al-Baqarah: 185)
Untuk itu, setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, syarat wajibnya, dan dalil yang memerintahkan kita untuk menjalankannya, besar harapannya kita semua bisa semakin yakin lagi sehingga dapat menjalankan rukun Islam keempat ini dengan lebih khusyuk lagi dari sebelumnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam
Ahmad Hanan, Penerima beasiswa PBSB 2014 di ITS Surabaya
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menjadikan Diri Pribadi Taat melalui Khutbah dan Shalat Jumat
2
Khutbah Jumat: Anjuran Berbakti kepada Orang Tua dalam Islam
3
Khutbah Jumat: Inspirasi Al-Fatihah untuk Bekal Berhaji ke Baitullah
4
Kajian Hadits: Kawin Kontrak di Zaman Rasulullah
5
Lolos Semifinal Piala Asia U-23, Timnas Indonesia Menuju Olimpiade Paris 2024
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Kathah Cara Kangge Sedekah
Terkini
Lihat Semua