Syariah

Viral Kucing Dicekoki Minuman Keras: Rasulullah Larang Siksa Hewan

Sel, 5 September 2023 | 12:30 WIB

Viral Kucing Dicekoki Minuman Keras: Rasulullah Larang Siksa Hewan

Kucing diperiksa kesehatannya. (Foto ilustrasi: NU Online/Freepik)

Tengah viral di media sosial, video tiga remaja wanita di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mencekoki kucing dengan minuman keras. Di video berdurasi 23 detik tersebut memperlihatkan tiga wanita mengangkat dan mengayun-ayunkan kucing ras tersebut di dalam kamar. Kemudian, mereka memaksa kucing tersebut untuk meminum cairan dari botol yang diduga berisi minuman keras berupa soju.


Dalam video tersebut, terlihat kucing tersebut tampak ketakutan dan berusaha menghindar. Namun, ketiga wanita itu tetap memaksa kucing tersebut untuk meminum minuman keras. Kucing tersebut terlihat sempoyongan dan sempat terdiam di keset kaki.


Setelah usai mencekoki kucing dengan minum keras, dalam video terlihat ketiganya tertawa keras. Dan tidak ada rasa iba dan kasihan sama sekali. Sontak saja, video tersebut mendapat kecaman dari warganet. Tindakan ketiga remaja wanita itu dinilai tidak pantas dan tidak bertanggung jawab. Minuman keras dapat membahayakan kesehatan kucing, bahkan dapat menyebabkan kematian.


Anjuran Memuliakan Kucing dalam Islam

Islam adalah agama yang menanamkan nilai dan kasih sayang terhadap makhluk hidup, termasuk dalam hal ini binatang seperti kucing. Islam melarang tindakan kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan.  Dalam buku Islam yang Saya Anut; Dasar-dasar Ajaran Islam, Profesor Quraish Shihab dengan tegas menyebutkan manusia dilarang untuk menyakiti binatang. 


Lebih dari itu, Islam mengajarkan bahwa manusia juga dilarang keras membohongi hewan. Misalnya, menipu hewan dengan menjanjikan makanan atau mengajak mereka makan, namun tidak ditepati, tanpa ada makanan. Tindakan tersebut tergolong perbuatan yang tercela. 


Sementara itu, Imam Ibnu Hajar Haitami dalam kitab Al Fatawa al Fiqhiyyah al Kubra [Beirut, Dar Kutub al Ilmiyah, 1971], juz 4, halaman 240] secara spesifik mengatakan sudah seyogianya manusia memuliakan kucing. Bahkan dalam fiqih Islam, hukumnya adalah sunnah memuliakan kucing dan merawat kucing dengan cinta penuh kasih. 


وَيُسْتَحَبُّ إكْرَامُهُ وَيَجِبُ عَلَى مَالِكِهِ إطْعَامُهُ إنْ لَمْ يَسْتَغْنِ بِخَشَاشِ الْأَرْضِ


Artinya: "Dianjurkan memuliakan kucing, dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri".


Lebih jauh lagi, Rasulullah saw mengajarkan umatnya untuk bersikap baik kepada kucing dengan berbagai cara. Beliau melarang umatnya untuk menyiksa dan memukul kucing. Beliau juga mengajarkan umatnya untuk memberi makan dan minum kepada kucing, serta memperlakukannya dengan baik.


Bagi orang yang menyiksa dan menyakiti kucing, Nabi mengingatkan bahwa pelakunya akan menerima ganjaran siksa dan masuk neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah Muhammad saw. menyampaikan bahwa seorang perempuan dimasukkan ke neraka karena menyiksa seekor kucing yang diikat hingga mati. Atas perbuatan kejinya, Allah swt. menghukumnya dengan masuk ke dalam neraka. 


Hal ini disebabkan oleh tindakan kejam perempuan tersebut, yang tidak memberikan makanan atau minuman kepada kucing tersebut selama ia mengurungnya, dan juga tidak membiarkannya mencari makanan dari serangga-serangga di bumi. Rasulullah bersabda;


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ـ رضى الله عنهما ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ “‏ عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، لاَ هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا، وَلاَ هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ


Artinya: "Dari Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda : « seorang perempuan diazab karena menyiksa seekor kucing yang diikat sampai mati. Allah pun memasukkannya ke neraka. Perempuan itu tidak memberikan makan atau minum ketika mengurungnya. Tidak juga membiarkannya mencari makan dari serangga-serangga di bumi." (HR. Bukhari dan Muslim).


Di sisi lain, ada juga hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang bersumber dari Asma’ binti Abu Bakar, yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang disiksa di neraka karena membiarkan kucing terikat kelaparan hingga mati. Simak kisahnya berikut ini;


أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ صَلَّى صَلَاةَ الكُسُوفِ، فَقَامَ فأطَالَ القِيَامَ، ثُمَّ رَكَعَ فأطَالَ الرُّكُوعَ، ثُمَّ قَامَ فأطَالَ القِيَامَ، ثُمَّ رَكَعَ فأطَالَ الرُّكُوعَ، ثُمَّ رَفَعَ، ثُمَّ سَجَدَ، فأطَالَ السُّجُودَ، ثُمَّ رَفَعَ، ثُمَّ سَجَدَ، فأطَالَ السُّجُودَ، ثُمَّ قَامَ، فأطَالَ القِيَامَ، ثُمَّ رَكَعَ فأطَالَ الرُّكُوعَ، ثُمَّ رَفَعَ فأطَالَ القِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ، فأطَالَ الرُّكُوعَ، ثُمَّ رَفَعَ، فَسَجَدَ، فأطَالَ السُّجُودَ، ثُمَّ رَفَعَ، ثُمَّ سَجَدَ، فأطَالَ السُّجُودَ، ثُمَّ انْصَرَفَ، فَقالَ: قدْ دَنَتْ مِنِّي الجَنَّةُ، حتَّى لَوِ اجْتَرَأْتُ عَلَيْهَا، لَجِئْتُكُمْ بقِطَافٍ مِن قِطَافِهَا، ودَنَتْ مِنِّي النَّارُ حتَّى قُلتُ: أَيْ رَبِّ، وأَنَا معهُمْ؟ فَإِذَا امْرَأَةٌ - حَسِبْتُ أنَّهُ قالَ - تَخْدِشُهَا هِرَّةٌ، قُلتُ: ما شَأْنُ هذِه؟ قالوا: حَبَسَتْهَا حتَّى مَاتَتْ جُوعًا، لا أَطْعَمَتْهَا، ولَا أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ - قالَ نَافِعٌ: حَسِبْتُ أنَّهُ قالَ: مِن خَشِيشِ - أَوْ خَشَاشِ الأرْضِ


Artinya: “Rasulullah SAW melakukan Salat Kusuf, lalu dia berdiri untuk waktu yang lama, kemudian ruku dan menahannya dalam ruku untuk waktu yang lama, kemudian dia berdiri lagi untuk waktu yang lama, kemudian ruku lagi dan menahannya dalam ruku untuk waktu yang lama, kemudian dia bangkit, sujud, dan menahannya dalam sujud untuk waktu yang lama, kemudian dia bangkit, sujud lagi, dan menahannya dalam sujud untuk waktu yang lama, kemudian dia berdiri lagi untuk waktu yang lama, kemudian ruku dan menahannya dalam ruku untuk waktu yang lama, kemudian dia berdiri lagi untuk waktu yang lama, kemudian ruku lagi dan menahannya dalam ruku untuk waktu yang lama, kemudian dia bangkit, sujud, dan menahannya dalam sujud untuk waktu yang lama, kemudian dia bangkit, sujud lagi, dan menahannya dalam sujud untuk waktu yang lama, kemudian dia berpaling. Setelah itu, beliau bersabda: 'Surga telah mendekatiku hingga jika aku berani, aku akan mengambil buah-buahnya untuk kalian. Dan neraka juga telah mendekatiku hingga aku bertanya: 'Ya Rabb, apakah aku akan bersamanya?


Lalu terdengarlah suara seorang wanita - menurut saya ia berkata - sedang kucing menggoda dia. Saya bertanya, “Apa yang terjadi dengan wanita ini?” Mereka berkata, “Dia telah menahan kucingnya sehingga kucing itu mati karena kelaparan dan dia tidak memberinya makan atau melepaskannya untuk mencari makan,” Nafi' berkata, “Menurut saya beliau berkata, “Kucing itu mati karena kelaparan dan dia tidak memberinya makan,"


Dengan demikian, pesan yang disampaikan dalam hadits ini adalah bahwa menyiksa atau menyakiti makhluk hidup, termasuk binatang, adalah perbuatan yang sangat tercela dalam Islam. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk bersikap baik dan penuh kasih sayang terhadap makhluk hidup, termasuk seekor kucing. Ini adalah pondasi dasar Islam, sebagai agama rahmat bagi alam raya.


Zainuddin Lubis, Pegiat kajian tafsir, tinggal di Ciputat