Tafsir

Pengantar Tafsir Surat Al-'Adiyat: Spesifikasi Surat, Munasabah dan Sababun Nuzul

Rab, 18 Januari 2023 | 05:00 WIB

Pengantar Tafsir Surat Al-'Adiyat: Spesifikasi Surat, Munasabah dan Sababun Nuzul

Ilustrasi: Al-Qur'an (Freepik).

Surat Al-'Adiyat termasuk surat yang diperselisihkan ulama apakah tergolong Makiyah atau Madaniyah. Sahabat Ibnu Mas'ud, Jabir, Al-Hasan, Ikrimah dan 'Atha berpendapat, surat ini tergolong surat Makiyyah dan diturunkan setelah surat Al-'Ashr. Sedangkan menurut pendapat Ibnu Abbas, Anas ibn Malik dan Qatadah surat Al-'Adiyat tergolong surat Madaniyah. Ibnu Marduwaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Surat Al-'Adiyat diturunkan di Makkah". Surat Al-'Adiyat terdiri dari 21 ayat, 40 kalimat dan 166 huruf.
 

 

Munasabah

Munasabah atau persesuaian ayat ini dengan ayat sebelumnya adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Muhammad Amin Al-Harari (wafat 2019 H):
 

مناسبة هذه السورة لما قبلها: أن الله سبحانه لما ذكر في السابقة الجزاء على الخير والشر أتبعه بتعنيف الذين يؤثرون الحياة الدنيا على الآخرة ولا يستعدون لحياتهم الثانية بتعويد أنفسهم فعل الخير، وقد نزلت سورة العاديات بعد سورة العصر ووضعت بعد سورة الزلزلة لبيان أن من ألهاه الفاني العاجل عن الباقي الآجل خاسر هالك يوم الزلزلة
 

Artinya, "Munasabah surat Al-'Adiyat dengan surat sebelumnya, surat Az-Zalzalah, adalah sesungguhnya Allah saat menyebutkan dalam surat yang lalu tentang balasan atas perbuatan baik dan buruk, kemudian pada surat ini Allah mengikutsertakan celaan kepada orang-orang yang lebih mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat dan tidak bersiap-siap untuk kehidupan kedua mereka. Yakni dengan membiasakan diri untuk berbuat kebaikan. Surat Al-'Adiyat diturunkan setelah surat Al-Ashr dan diletakkan setelah surat Az-Zalzalah untuk menjelaskan bahwa seseorang yang mendewa-dewakan sesuatu yang bersifat sementara yang akan binasa daripada sesuatu yang kekal abadi adalah orang yang merugi, dan kelak akan binasa di hari terjadinya goncangan dasyat atau hari kiamat."
 

Surat ini dinamakan Al-'Adiyat karena Allah swt memulainya dengan sumpah Al-'Adiyat, yaitu kuda para mujahidin yang berlari cepat menuju musuh. Imam Muhammad Ibnu Hazm berkata: "Surat Al-'Adiyat seluruhnya muhkam, tidak ada ayat yang menaskh dan dimansukh." (Muhammad Amin Al-Harari, Tafsir Hada-iqur Ruh war Raihan, [Beirut, Dar Thuqun Najah: 2001 ] juz XXXII, halaman 238).
 

Syekh Wahbah Az-Zuhaili (wafat 2015 H) mengatakan, munasabah atau persesuaian antara surat ini dan surat sebelumnya tampak jelas dari dua sisi, yaitu:
 

Pertama, ada kesesuaian dan hubungan yang jelas antara firman Allah dalam surat Az-Zalzalah ayat 2: وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقالَها "Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya", dan firman Allah dalam surat ini ayat 9: إِذا بُعْثِرَ ما فِي الْقُبُورِ "Apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan."
 

Kedua, surat sebelumnya diakhiri dengan penjelasan kebaikan dan kejelekan, dan dalam surat ini Allah menghina manusia yang mengingkari nikmat dari Tuhannya, mendahulukan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan tidak mempersiapkan diri untuk hari penghitungan amal di akhirat nanti. Yakni dengan melakukan kebaikan dan beramal saleh, serta meninggalkan kejelekan dan kemaksiatan. (Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 366).
 

 

Sababun Nuzul Surat Al-'Adiyat

Sebab diturunkannya surat ini adalah sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Qurthubi (wafat 671 H) dalam tafsirnya sebagai berikut:
 

وَرُوِيَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ سَرِيَّةً إِلَى أُنَاسٍ مِنْ بَنِي كِنَانَةَ، فَأَبْطَأَ عَلَيْهِ خَبَرُهَا، وَكَانَ اسْتَعْمَلَ عَلَيْهِمْ الْمُنْذِرَ بْنَ عَمْرٍو الْأَنْصَارِيَّ، وَكَانَ أَحَدَ النُّقَبَاءِ، فَقَالَ الْمُنَافِقُونَ: إِنَّهُمْ قُتِلُوا، فَنَزَلَتْ هَذِهِ السُّورَةُ إِخْبَارًا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَلَامَتِهَا، وَبِشَارَةً لَهُ بِإِغَارَتِهَا عَلَى الْقَوْمِ الَّذِينَ بَعَثَ إِلَيْهِ
 

Artinya, "Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw mengirim pasukan berkuda kepada orang-orang dari bani Kinanah dengan Al-Munzir bin Amr Al-Anshari sebagai pemimpinnya. Kemudian karena keterlambatan berita yang sampai kepada Nabi Muhammad saw, orang-orang munafik berkata: "Mereka telah terbunuh." Lalu surat ini turun untuk memberikan kabar kepada Nabi saw atas selamatnya mereka dan sebagai berita gembira kepadanya atas kemenangan penyerangan mereka dari kaum tersebut." (Syamsudin Al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, [Mesir, Darul Kutub al-Mishriyah: 1384 H/1964 M], juz XX, halaman 155).
 

Syekh Muhammad Amin Al-Harari menjelaskan, keterlambatan kabar tentara utusan Nabi saw itu sampai satu bulan. Artinya satu bulan setalah pengiriman tentara tersebut tidak ada kabar sama sekali, sampai turun surat Al-'Adiyat untuk mengabarkan keselamatan dan penyerbuan mereka kepada kaum yang dimaksud sebagaimana komando Nabi saw. Wallahu a'lam.

 

Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo