Tafsir

Pengantar Tafsir Surat Az-Zalzalah: Karakteristik, Asbabun Nuzul, dan Keutamaannya

Jum, 6 Januari 2023 | 05:00 WIB

Pengantar Tafsir Surat Az-Zalzalah: Karakteristik, Asbabun Nuzul, dan Keutamaannya

Tafsir Al-Qurthubi (NU Online).

Surat Az-Zalzalah tergolong dalam surat Madaniyah menurut Ibnu Abbas dan Qatadah, sedangkan menurut Ibnu Masud dan Atha' tergolong surat Makiyah. Surat Az-Zalzalah diturunkan setelah surat An-Nisa', terdiri atas delapan ayat, 35 kalimat dan 149 huruf.
 

 

Surat ini dinamakan surah Az-Zalzalah atau Az-Zilzaal karena awal surat atau ayat 1 dimulai dengan pemberitahuan tentang terjadinya gempa dahsyat beberapa saat sebelum hari Kiamat:
 

 

إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

 

Artinya, “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat).”
 

 

Syekh Wahbah Az-Zuhaili (wafat 2015 M) mengatakan:

 

أسلوب هذه السورة المدنية وموضوعها يشبه أسلوب وموضوع السور المكية، لإخبارها عن أهوال القيامة وشدائدها


 

Artinya, " Uslub surat ini adalah Madaniyyah, sedangkan temanya menyerupai uslub dan tema surat-surat Makkiyyah, karena memberi kabar tentang kondisi mengerikan dan mencekamnya hari Kiamat". Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 355).
 

 

Syekh Muhammad Amin Al-Harari (wafat 2019 M) dalam tafsirnya menyebutkan pendapat Ibnu Hazm bahwa surat ini keseluruhannya adalah muhkamah serta  tidak ada ayat yang menashk dan dimansukh:
 

 

وقال محمد بن حزم - رحمه الله تعالى -: سورة الزلزلة محكمة كلها ليس فيها ناسخ ولا منسوخ


 

Artinya, " Muhammad bin Hazm berkata: "Surat Az-Zalzalah seluruhnya muhkamah. Di dalamnyatidak ada ayat menaskh dan ayat yang ​​​​​​dimansukh." (Muhammad Amin Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh war Raihan [Beirut, Dar Thuqun Najah: 2001 ] juz XXXII halaman 229).


 


Asbabun Nuzul Surat Az-Zalzalah

Adapun asbabun nuzul surat ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Mustafa Al-Maraghi, Syekh Wahbah Az-Zuhaili dan Syekh Muhammad Amin Al-Harari dalam tafsir mereka adalah sebagai berikut:

 

ذكر في سبب نزولها: أن الكفار كانوا كثيرًا ما يسألون عن يوم الحساب، ومتى هو، فيقولون: أيان يوم القيامة؟ ويقولون: متى هذا الوعد وما أشبه ذلك، فذكر لهم الخالق عَزَّ وَجَلَّ في هذه السورة علامات ذلك اليوم فقط؛ ليعلموا أنه لا سبيل إلى تعيين ذلك اليوم الذي يعرض الناس فيه على ربهم؛ ليجازي كلًّا بعمله ويعاقب المذنبين ويثيب المحسنين، وأنه تعالى سيجازي على أصغر الأعمال، إن خيرًا فخير وإن شرًا فشر


 

Artinya, "Disebutkan terkait sebab turun surat Az-Zalzalah adalah orang-orang kafir banyak bertanya tentang hari perhitungan, kapan hari perhitungan itu terjadi. Mereka berkata, "Kapankah hari Kiamat itu? Kapan (datangnya) ancaman itu?", dan pertanyaan-pertanyaan lain yang semisal. 
 


Karena itu, Allah swt menyebutkan kepada mereka di dalam surat ini tentang tanda-tanda hari Kiamat saja, agar mereka mengetahui tidak ada jalan untuk menentukan hari itu, hari yang manusia menghadap Tuhannya supaya Allah memberi balasan kepada seluruh mereka berdasarkan amalnya; menyiksa orang-orang yang berdosa dan memberi pahala orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya Allah akan membalas amal-amal yang kecil sekalipun. Jika amalnya baik maka balasan​​​​​​nya baik. Namun jika amalnya buruk, balasannya pun akan buruk." (Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh, juz XXXII halaman 231; Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, juz XXX halaman 218; dan Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, juz XXX halaman 356).


 


Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Imam Al-Qurthubi ( wafat 671 H) mengatakan surat Az-Zalzalah mempuyai banyak keutamaan. Kemudian beliau menyebutkan beberapa riwayat yang mencakup keutamaan surat Az-Zalzalah ini sebagai berikut:
 

 

رَوَى الترمذي عن أنس ابن مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ (إِذَا زُلْزِلَتْ)، عُدِلَتْ لَهُ بِنِصْفِ الْقُرْآنِ


 

Artinya, "At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa membaca surat “Izda zulzilat”, itu mengimbangi setengah Al-Qur'an".

 

Syekh Amin Al-Harari juga menyebutkan riwayat ini untuk menjelaskan keutamana surat dalam tafsirnya. Di sana beliau menjelaskan maksud dari "mengimbangi setengah Al-Qur'an" dalam hadits tersebut sebagai berikut:

 


وقوله: تعدل بنصف القرآن، وذلك؛ لأن أحكام القرآن تنقسم على قسمين: أحكام الدنيا وأحكام الآخرة، وهذه السورة تشتمل على أحكام الآخرة كلها إجمالًا


 

Artinya, " Adapun sabda Nabi saw “Surat Az-Zalzalah ​​​​​​​mengimbangi setengah Al-Qur'an”, itu karena hukum-hukum Al-Qur'an terbagi atas dua pembagian yaitu, hukum-hukum dunia dan hukum-hukum akhirat. Sedangkan surat ini secara umum mencakup seluruh hukum-hukum akhirat". (Al-Harari, Tafsir Hada`iqur Ruh, juz XXXII, halaman 230).
 

 

Dalam menyebutkan keutamaan surat Az-zalzalah, Imam Al-Quthubi menyebutkan riwayat lain sebagai berikut:
 

 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ. وَرُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ إِذَا زُلْزِلَتْ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ، كَانَ كَمَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ


 

Artinya, " Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan dari Ali ra, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa membaca surat “Izda zulzilat” empat kali, itu seperti membaca Al-Qur'an seluruhnya."
 

 

وَرَوَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ (إِذَا زُلْزِلَتْ) بَكَى أَبُو بَكْرٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْلَا أَنَّكُمْ تُخْطِئُونَ وَتُذْنِبُونَ وَيَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ، لَخَلَقَ أُمَّةً يُخْطِئُونَ وَيُذْنِبُونَ وَيَغْفِرُ لهم، إنه هو الغفور الرحيم


 

Artinya, "Abdullah bin Umar bin Al-'Ash berkata: "Ketika surat “Izda zulzilat” diturunkan, Abu Bakar menangis. Kemudian Nabi saw bersabda: " Andaikan kalian semua berbuat kesalahan dan dosa, dan Allah akan mengampuni kalian semua, maka sungguh Allah akan menciptakan umat yang berbuat kesalahan dan dosa, kemudian akan mengampuninya. Sesungguhnya Allah itu Maha Memberi Ampun serta Maha Kasih Sayang. (Syamsudin Al-Qurthubi, Tafsirul Qurthubi, [Mesir, Darul Kutub Al-Mishriyah: 1384 H/1964 M], juz XX, halaman 146). Wallahu a'lam.
 

 

Ustadz Muhammad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo