Tasawuf/Akhlak

Ini Pahala Besar Pejabat, Aparat Hukum, dan ASN: Lebih Utama daripada 60 Tahun Kesalehan Ahli Ibadah

Sel, 30 Agustus 2022 | 21:00 WIB

Ini Pahala Besar Pejabat, Aparat Hukum, dan ASN: Lebih Utama daripada 60 Tahun Kesalehan Ahli Ibadah

Pahala Besar pejabat, aparat hukum, dan ASN

Islam memberikan apresiasi yang tinggi bagi pejabat publik, aparat hukum, dan pegawai pemerintah atau aparat sipil negara (ASN) yang menjalankan tanggung jawabnya dengan integritas, kejujuran, dan kedisiplinan kepegawaian. Islam memberikan pahala yang demikian besar bagi mereka.


Rasulullah saw pada sejumlah riwayat hadits menyebutkan apresiasi dan pahala yang begitu besar. Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri dalam Kitab At-Targhib wat Tarhib mengutip sejumlah hadits perihal keutamaan pejabat publik, aparat hukum, dan pegawai pemerintah atau ASN yang memiliki kejujuran dan integritas.


Berikut ini adalah hadits riwayat Ibnu Asakir dan At-Thabarani dengan redaksi yang hampir sama, yaitu ganjaran integritas sehari dengan ibadah sunnah selama 60 tahun:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم، قَالَ عَدْلُ يَوْمٍ وَاحِدٍ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً 


Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda: ‘ Sikap adil sehari lebih utama daripada ibadah (sunnah) selama 60 tahun,’” (HR Ibnu Asakir dan At-Thabarani dengan redaksi hampir sama).


Adapun berikut ini adalah hadits riwayat sahabat Abu Hurairah ra yang menyetarakan, bahkan melebihkan, keadilan pejabat publik di tengah masyarakat dibanding ibadah seorang yang sangat saleh di tengah keluarganya 50-100 tahun.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم، قَالَ لَعَمَلُ الْعَادِلِ فِي رَعِيَّتِهِ يَوْمًا وَاحِدًا أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ الْعَابِدِ فِي أَهْلِهِ مِئَةَ عَامٍ، أَوْ خَمْسِينَ عَامًا


Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda: ‘Tindakan aparat yang adil pada rakyatnya sehari saja lebih utama daripada ritual ahli ibadah pada keluarganya selama 100 tahun atau 50 tahun,’” (HR Al-Haitsami).


Imam Al-Mundziri juga mengutip riwayat Al-Ashbihani yang menyebut keutamaan keadilan dan integritas pejabat publik, aparat hukum, dan pegawai pemerintah atau ASN pada umumnya sehari dibanding ibadah sunnah 60 tahun yang diisi shalat malam dan puasa di siang hari.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم يَا أَبَا هُرَيْرَةَ، عَدْلُ سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً، قِيَامُ لَيْلِهَا، وَصِيَامُ نَهَارِهَا، وَيَا أَبَا هُرَيْرَةَ: جَوْرُ سَاعَةٍ فِي حُكْمٍ أَشَدُّ وَأَعْظَمُ عِنْدَ الله مِنْ مَعَاصِي سِتِّينَ سَنَةً


Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Wahai Abu Hurairah, keadilan sesaat lebih baik daripada ibadah 60 tahun yang malamnya diisi shalat dan siangnya dipakai berpuasa. Wahai Abu Hurairah, kezaliman sesaat dalam hukum lebih keras dan berat di sisi Allah daripada maksiat selama 60 tahun,’” (HR Al-Asbihani).


Demikian sejumlah hadits yang dikutip dari Imam Al-Mundziri. (Abdul Azhim Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib minal Haditsits Syarif, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 124).


Sejumlah hadits ini menunjukkan betapa tingginya nilai urgensi kejujuran, tanggung jawab, profesionalitas, dan integritas dalam budaya kerja bagi pejabat publik, aparat hukum, dan pegawai pemerintah atau ASN di tengah masyarakat. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)