Ilmu Tauhid

Nabi Isa pun Seorang Muslim

Kamis, 15 November 2018 | 14:00 WIB

Nabi Isa pun Seorang Muslim

Nabi Isa pun Seorang Muslim

Beberapa kalangan beranggapan bahwa Nabi yang pertama kali membawa agama Islam adalah Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam. Sedangkan nabi-nabi terdahulu, menurut mereka, membawa agama yang berbeda-beda. Kata mereka, Nabi Ibrahim ā€˜alaihissalam beragama tauhid, tidak beragama Islam, dan Allah menurunkan kepada Nabi Musa dan Isa ā€˜alaihimassalam agama Yahudi dan Nashrani, bukan agama Islam. Anggapan seperti ini tentu tidak benar karena tidak sejalan dengan ayat-ayat Al-Qurā€™an dan hadits yang menjelaskan bahwa Islam adalah agama semua nabi dan rasul.Ā 
 
Allah taā€™ala menegaskan dalam Al-Qurā€™an:
 
Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ†ŁŽ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł
ā€œSesungguhnya agama yang diridlai oleh Allah hanyalah Islam.ā€ (QS Ali ā€˜Imran: 19)
 
Dalam ayat lain, Allah taā€™ala berfirman:
 
ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲØŁ’ŲŖŁŽŲŗŁ ŲŗŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų„ŁŲ³Ł’Ł„ŁŽŲ§Ł…Ł ŲÆŁŁŠŁ†Ł‹Ų§ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŁ‚Ł’ŲØŁŽŁ„ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ ŁŁŠ Ų§Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŲ§Ų³ŁŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽĀ 
ā€œDan barangsiapa mencari selain agama Islam untuk ia peluk, maka sekali-kali tidak akan diterima darinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.ā€ (QS Ali ā€˜Imran: 85)
 
Sungguh tidak logis, apabila Allah taā€™ala menurunkan banyak agama yang berbeda-beda kepada para nabi dan rasul, kemudian yang diterima hanya agama Islam.
 
Islam Agama Semua Nabi dan Rasul
 
Semua nabi, mulai Nabi Adam ā€˜alaihissalam hingga Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam membawa agama yang sama, yaitu Islam. Begitu juga seluruh pengikut para nabi, semuanya beragama Islam.Ā 
 
Nabi Ibrahim, Sulaiman, Yusuf, Isa dan nabi-nabi yang lain, semuanya beragama Islam. Mereka semua menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Perhatikan dan cermati ayat-ayat Al-Qurā€™an berikut ini.
 
Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų„ŁŲØŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł‡ŁŁŠŁ…Ł ŁŠŁŽŁ‡ŁŁˆŲÆŁŁŠŁ‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŁŠŁ‘Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŁƒŁŁ†Ł’ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų­ŁŽŁ†ŁŁŠŁŁ‹Ų§ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†ŁŽ Ų§Ł„ŁŁ…Ų“Ł’Ų±ŁŁƒŁŁŠŁ†ŁŽĀ 
ā€œIbrahim bukan seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang jauh dari syirik dan kufur dan dia seorang yang muslim. Dan sekali-kali dia bukanlah seorang yang musyrik.ā€ (QS Ali ā€˜Imran: 67)
 
Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŁ†Ł’ Ų³ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲØŁŲ³Ł’Ł…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­ŁŁŠŁ…Ł ŲŒ Ų£ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŁˆŁ’Ų§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ£Ł’ŲŖŁŁˆŁ†ŁŁŠ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽĀ 
ā€œSesungguhnya surat itu dari Sulaiman, dan sesungguhnya isinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, bahwa janganlah kalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang memeluk Islam.ā€ (QS An-Naml: 30-31)
 
ŲŖŁŽŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁ†ŁŁŠ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ„Ł’Ų­ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŁŠ ŲØŁŲ§Ł„ŲµŁ‘ŁŽŲ§Ł„ŁŲ­ŁŁŠŁ†ŁŽĀ 
ā€œ(Yusuf berkata): Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkan aku bersama orang-orang yang saleh.ā€ (QS Yusuf: 101)
 
ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲ³Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŁŠŲ³ŁŽŁ‰ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŁŁ’Ų±ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲµŁŽŲ§Ų±ŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁˆŁŽŲ§Ų±ŁŁŠŁ‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲµŁŽŲ§Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¢ŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ ŲØŁŲ§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ų“Ł’Ł‡ŁŽŲÆŁ’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁˆŁ†ŁŽĀ 
ā€œMaka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israā€™il), ia berkata: Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah? Para Hawwariyyun (sahabat-sahabat setia Nabi Isa) menjawab: Kamilah pembela-pembela-agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.ā€ (QS Ali ā€˜Imran: 52)
 
Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qurā€™an lainnya yang kesemuanya menegaskan bahwa para nabi beserta pengikut-pengikut mereka beragama Islam. Dengan demikian, tidak ada seorang pun di antara mereka yang mambawa selain Islam. Adapun perbedaan di antara para nabi adalah terletak dalam hukum-hukum syariā€™at yang Allah taā€™ala turunkan kepada mereka, seperti dalam tata cara dan ketentuan bersuci, shalat, zakat, puasa dan lainnya. Tentang hal ini, Allah taā€™ala berfirman:
 
Ł„ŁŁƒŁŁ„ŁŁ‘ Ų¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ Ł…ŁŁ†Ł’ŁƒŁŁ…Ł’ Ų“ŁŲ±Ł’Ų¹ŁŽŲ©Ł‹ ŁˆŁŽŁ…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ų¬Ł‹Ų§
ā€œDan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang.ā€ (QS Al-Maā€™idah: 48)
 
Dalam hadits shahih, Rasulullah shallallahu ā€˜alaihi wa sallam bersabda:
 
Ų§Ł„Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲØŁŁŠŁŽŲ§Ų”Ł Ų„Ų®Ł’ŁˆŁŽŲ©ŁŒ Ł„ŁŲ¹ŁŽŁ„Ų§Ł‘ŁŽŲŖŁ ŲÆŁŁŠŁ’Ł†ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŒ ŁˆŁŽŲ£ŁŁ…Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ŲŖŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų“ŁŽŲŖŁ‘ŁŽŁ‰ (Ų±ŁˆŲ§Ł‡ Ų§Ł„ŲØŲ®Ų§Ų±ŁŠ ŁˆŁ…Ų³Ł„Ł… ŁˆŲ£Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ§ŲØŁ† Ų­ŲØŲ§Ł†) Ł€
ā€œPara nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yaitu agama Islam, dan ibu-ibu (syariā€™at-syariā€™at) mereka berbeda-beda.ā€ (HR al-Bukhari).
 
Nabi Muhammad Bukan Muslim Pertama
 
Allah taā€™ala berfirman tentang Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam:
 
Ł„ŁŽŲ§ Ų“ŁŽŲ±ŁŁŠŁ’ŁƒŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł ŁˆŁŽŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ų£ŁŁ…ŁŲ±Ł’ŲŖŁ ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ
ā€œ(Muhammad berkata): tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah muslim yang pertama.ā€ (QS Al-Anā€™am: 163).
 
Di kitab-kitab tafsir dijelaskan bahwa yang dimaksud adalah bahwa Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam adalah muslim pertama pada masanya, bukan muslim pertama secara mutlak. Imam ath-Thabari dalam tafsirnya mengatakan:
 
Ų£ŁŽŁˆŁ‘ŁŽŁ„Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©Ł
ā€œYang dimaksud bahwa Nabi Muhammad adalah muslim pertama di kalangan umat ini (umat beliau).ā€
 
Penafsiran yang sama dapat kita jumpai dalam kitab tafsir al-Qurthubi, al-Baghawi, al-Jalalain, an-Nasafi dan lainnya.
 
Mengapa Disebut Yahudi dan Nashrani?
 
Dari apa yang telah diuraikan di atas menjadi jelas bahwa seluruh nabi dan rasul beserta para pengikut mereka adalah orang-orang yang beragama Islam, termasuk Nabi Musa, Nabi Isa dan para pengikut keduanya.Ā 
 
Mengapa para pengikut Nabi Musa dinamakan Yahudi dan para pengikut Nabi Isa disebut Nashara atau Nashrani, berikut penjelasan Imam al-Qurthubi dalam al-Jamiā€™ li Ahkam Al-Qurā€™an (Penerbit Muā€™assasah ar-Risalah, juz 2, hlm. 157-160).
Ł†ŁŲ³ŁŲØŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ ŁŠŁŽŁ‡ŁŁˆŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų£ŁŽŁƒŁ’ŲØŁŽŲ±Ł ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲÆŁ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł‚ŁŁˆŲØŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…ŁŲŒ ŁŁŽŁ‚ŁŽŁ„ŁŽŲØŁŽŲŖŁ Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŽŲ±ŁŽŲØŁ Ų§Ł„Ų°Ł‘ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŲÆŁŽŲ§Ł„Ł‹Ų§ŲŒ Ł„ŁŲ£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŽŲ¹Ł’Ų¬ŁŽŁ…ŁŁŠŁ‘ŁŽŲ©ŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¹ŁŲ±Ł‘ŁŲØŁŽŲŖŁ’ ŲŗŁŁŠŁ‘ŁŲ±ŁŽŲŖŁ’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ł„ŁŽŁŁ’ŲøŁŁ‡ŁŽŲ§. ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ų³ŁŁ…Ł‘ŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł„ŁŲŖŁŽŁˆŁ’ŲØŁŽŲŖŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŲØŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł Ų§Ł„Ł’Ų¹ŁŲ¬Ł’Ł„Ł. Ł‡ŁŽŲ§ŲÆŁŽ: ŲŖŁŽŲ§ŲØŁŽ. ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ų¦ŁŲÆŁ: Ų§Ł„ŲŖŁ‘ŁŽŲ§Ų¦ŁŲØŁ ... ŁˆŁŁ‰ Ų§Ł„ŲŖŁ†Ų²ŁŠŁ„:" Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽŲ§ Ł‡ŁŲÆŁ’Ł†Ų§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ" [Ų§Ł„Ų£Ų¹Ų±Ų§Ł: 156] Ų£ŁŽŁŠŁ’ ŲŖŁŲØŁ’Ł†ŁŽŲ§... (ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲµŲ§Ų±Ł‰) Ų¬ŁŽŁ…Ł’Ų¹ŁŒ ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁŁ‡Ł Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŁŠŁ‘ŁŒ. ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł†Ł ŲØŁŲ„ŁŲ³Ł’Ł‚ŁŽŲ§Ų·Ł Ų§Ł„Ł’ŁŠŁŽŲ§Ų”ŁŲŒ ŁˆŁŽŁ‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł Ų³ŁŁŠŲØŁŽŁˆŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł. ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų£ŁŁ†Ł’Ų«ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ©ŁŒŲŒ ŁƒŁŽŁ†ŁŽŲÆŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁˆŁŽŁ†ŁŽŲÆŁ’Ł…ŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ©Ł...ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŁ„ŁŁŠŁ„Ł: ŁˆŁŽŲ§Ų­ŁŲÆŁ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲµŁŽŲ§Ų±ŁŽŁ‰ Ł†ŁŽŲµŁ’Ų±ŁŁŠŁ‘ŁŒŲŒ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŁ‡Ł’Ų±ŁŁŠŁ‘ŁŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ‡ŁŽŲ§Ų±ŁŽŁ‰... Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ų³ŁŁ…Ł‘ŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł„ŁŁ‚ŁŽŲ±Ł’ŁŠŁŽŲ©Ł ŲŖŁŲ³ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŁ‰" Ł†ŁŽŲ§ŲµŁŲ±ŁŽŲ©ŁŽ" ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŁŠŁŽŁ†Ł’Ų²ŁŁ„ŁŁ‡ŁŽŲ§ Ų¹ŁŁŠŲ³ŁŽŁ‰ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ų§Ł„Ų³Ł‘ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł ŁŁŽŁ†ŁŲ³ŁŲØŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŁ‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ų¹ŁŁŠŲ³ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§ŲµŁŲ±ŁŁŠŁ‘ŁŲŒ ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ł†ŁŲ³ŁŲØŁŽ Ų£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł Ł‚ŁŁŠŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲµŁŽŲ§Ų±ŁŽŁ‰ŲŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŲØŁ‘ŁŽŲ§Ų³Ł ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲŖŁŽŲ§ŲÆŁŽŲ©Ł...ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ų³ŁŁ…Ł‘ŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł„ŁŁ†ŁŲµŁ’Ų±ŁŽŲ©Ł ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŲØŁŽŲ¹Ł’Ų¶Ł‹Ų§ ...ŁˆŁŽŁ‚ŁŁŠŁ„ŁŽ: Ų³ŁŁ…Ł‘ŁŁˆŲ§ ŲØŁŲ°ŁŽŁ„ŁŁƒŁŽ Ł„ŁŁ‚ŁŽŁˆŁ’Ł„ŁŁ‡Ł:" Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲµŲ§Ų±ŁŁŠ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚Ų§Ł„ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų­ŁŽŁˆŲ§Ų±ŁŁŠŁ‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ł†ŁŽŲ­Ł’Ł†Ł Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲµŲ§Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł"
ā€œPara pengikut Musa disebut Yahudi karena dinisbatkan kepada Yahudza, putra pertama Nabi Yaā€™qub. Orang Arab mengganti huruf dzal menjadi dal karena kata non-Arab jika diserap ke dalam bahasa Arab, maka diubah pelafalannya. Menurut pendapat yang lain, mereka dinamakan Yahudi karena pertaubatan mereka dari menyembah anak sapi. Haada artinya taaba (telah bertaubat). Haa`id berarti taa`ib (orang yang bertaubat). Dalam Al-Qurā€™an (menceritakan perkataan para pengikut Nabi Musa): Innaa Hudnaa ilaiKa. Hudnaa dalam ayat ini artinya ā€œkami telah bertaubatā€. Sedangkan Nashara adalah bentuk plural dari Nashrani. Menurut pendapat lain, Nashara adalah bentuk plural dari Nashran, dengan menghilangkan huruf yaā€™. Ini adalah pendapat Sibawaih. Bentuk muā€™annats-nya adalah Nashranah, seperti kata Nadman dan Nadmanah. Al-Khalil berkata, bentuk tunggal dari Nashara adalah Nashri, seperti kata Mahri dan Mahara. Kemudian dikatakan: mereka dinamakan demikian karena disandarkan pada sebuah desa yang bernama ā€˜Nashirahā€™. Isa pernah menetap sementara di sana. Maka dikatakan: Isa an-Nashiri (Isa yang pernah menetap di Nashirah). Ketika para pengikutnya dinisbatkan kepadanya, maka mereka dinamakan Nashara. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas dan Qatadah. Pendapat lain menyatakan bahwa mereka dinamakan Nashara karena sebagian dari mereka menolong (nushrah) sebagian yang lain. Sebagian yang lain lagi berpendapat, mereka dinamakan Nashara karena perkataan Isa kepada mereka: ā€˜siapakah yang akan menjadi penolongku (Anshari) untuk menegakkan agama Allah?ā€™, para sahabat setianya berkata: ā€˜kamilah para penolong (Anshar) agama Allahā€™.ā€
 
Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengikut Nabi Musa dan Nabi Isa beragama Islam. Yahudi dan Nashara atau Nashrani adalah semacam gelar yang melekat pada diri mereka. Sedangkan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang hidup pada masa sekarang, mereka semuanya adalah orang-orang kafir karena telah menyelewengkan makna tauhid dan menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya serta tidak beriman terhadap kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ā€˜alaihi wa sallam. Nabi bersabda:
 
Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ³Ł’Ł…ŁŽŲ¹Ł ŲØŁŁŠ Ų£ŁŽŲ­ŁŽŲÆŁŒ Ł…ŁŁ†Ł’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł’Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲ©Ł ŁŠŁŽŁ‡ŁŁˆŲÆŁŁŠŁ‘ŁŒ ŁˆŁŽŁ„ŁŽŲ§ Ł†ŲµŲ±Ų§Ł†ŁŠ Ų«ŁŁ…Ł‘ŁŽ Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†Ł’ ŲØŁŲ§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠ Ų£ŁŲ±Ł’Ų³ŁŁ„Ł’ŲŖŁ ŲØŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł…ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲµŁ’Ų­ŁŽŲ§ŲØŁ Ų§Ł„Ł†Ł‘ŁŽŲ§Ų±ŁĀ 
 
ā€œTidaklah seorang pun dari umat ini, Yahudi atau pun Nashrani (atau yang lain) yang mengetahui tentang kerasulanku lalu ia tidak mau beriman kepada ajaran yang aku bawa, kecuali pasti ia menjadi penghuni neraka.ā€ (HR Muslim)
 
Nur Rohmad, Tim Peneliti/Pemateri Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur