Tafsir

Pengantar Tafsir Surat Al-Ikhlas: Munasabah, Sababun Nuzul, Ragam Nama dan Keutamaannya

Rab, 15 Mei 2024 | 05:00 WIB

Pengantar Tafsir Surat Al-Ikhlas: Munasabah, Sababun Nuzul, Ragam Nama dan Keutamaannya

Pengantar tafsir surat Al-Ikhlas dan keutamaannya (freepik).

Surat Al-Ikhlas diperselisihkan ulama dalam status Makkiyah dan Madaniyahnya. Ada yang mengatakan ia termasuk kategori surat Madaniyah dan ada juga yang mengatakan masuk kategori surat Makkiyah. Bagi ulama yang menyatakannya sebagai Makkiyyah, surat ini merupakan surat ke-19 . Ada juga di antara mereka yang berpendapat surat yang ke-22 yang turun sesudah surah An-Nas dan sebelum An-Najm. Jumlah ayatnya sebanyak 4 ayat yang terdiri dari 15 kalimat atau 47 huruf.
 

Munasabah

Munasabah surat Al-Ikhlas dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Lahab adalah, pada surat sebelumnya Allah menyebutkan permusuhan orang-orang musyrik kepada Nabi Muhammad saw terutama pamansendiri, Abu Lahab yang sangat memusuhinya.
 

Surat ini menjelaskan tentang tauhid, menolak para penyembah berhala, sebagai hiburan kepada Nabi Muhammad saw dan sebagai isyarat bahwa orang yang bergantung kepada Allah, maka Allah tidak akan menguasakan orang itu di bawah kekuasaan selain-Nya dan tidak akan menimpakan kesusahan kepadanya. (Ahmad bin Muhammad As-Shawi, Hasyiyah As-Shawi, [Surabaya, Dar Ilm: tanpa tahun], juz IV, halaman 497).

 


Asbabun Nuzul

Banyak riwayat menjelaskan sababun nuzul surat Al-Ikhlas. Berikut ini adalah beberapa riwayat asbabu nuzul surat sebagaimana dikutip oleh Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tafsirnya, Tafsirul Munir:
 

Pertama, diriwayatkan oleh Iman Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab:
 

أن المشركين قالوا للنبي صلّى اللَّه عليه وسلّم: يا محمد، انسب لنا ربك، فأنزل اللَّه تعالى: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ
 

Artinya, "Sungguh kaum musyrikin berkata kepada Nabi saw: "Wahai Muhammad, sifati Tuhanmu kepada kami!" Lantas Allah menurunkan surah al-Ikhlaash samapi selesai."
 

Kedua dari Ibnu Jarir dan At-Tirmidzi, yang berkata:
 

الصَّمَدُ الذي لم يلد ولم يولد لأنه ليس شيء يولد إلا سيموت، وليس شيء يموت إلا سيورث، وإن اللَّه عز وجل لا يموت ولا يورث. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ ولم يكن له شبيه ولا عدل، وليس كمثله شيء
 

Artinya, "As-Shamad maknanya adalah Dzat tempat bergantung yang tidak beranak dan tidak diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang dilahirkan melainkan dia akan mati dan tidak ada sesuatu yang mati melainkan diwarisi. Sesungguhnya Allah swt tidak akan mati dan tidak akan diwarisi. Tiada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai dan membandi-Nya dan tidak ada suatupun yang serupa dengan Dia."
 

Ketiga dari Imam Qatadah, Ad-Dhahhak, dan Muqatil, yang berkata:
 

جاء ناس من اليهود إلى النبي صلّى اللَّه عليه وسلّم، فقالوا: صف لنا ربك، فإن اللَّه أنزل نعته في التوراة، فأخبرنا من أي شيء هو؟ ومن أي جنس هو؟ أذهب هو أم نحاس أم فضة؟ وهل يأكل ويشرب؟ وممن ورث الدنيا ومن يورثها؟ فأنزل اللَّه تبارك وتعالى هذه السورة، وهي نسبة اللَّه خاصة
 

Artinya, "Ada sekelompok orang Yahudi datang kepada Nabi saw dan berkata: "Sifati Tuhanmu kepada kami. Sesungguhnya Allah menurunkan sifat-Nya di dalam kitab Taurat. Dia memberitahu kami dari mana Dia berasal dan dari jenis apa Dia dibuat? Apakah dari emas, timah atau perak? Apakah Dia makan dan minum? Dari siapa Dia mewarisi dunia dan siapa yang mewariskannya?" Lantas Allah swt menurunkan surat ini. Surat ini adalah sifat khusus bagi Allah swt." (Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 463).
 

Ragam Nama Surat Al-Ikhlas

Surat Al-Ikhlas mempunyai banyak nama. Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menyebutkan 20 nama. Seperti itu juga Imam As-Shawi dalam Hasyiah As-Shawi 'ala Tafsir Jalalain, yang juga menyebutkan 20 nama surat ini beserta alasan penamaannya.

  1. Surat Al-Ikhlas.
  2. Surat At-Tanzil.
  3. Surat At-Tajrid (Penafian segala sekutu bagi-Nya), karena orang yang bergantung (hatinya) dengan surat ini akan kokok dari berubah-ubah.
  4. Surat At-Tauhid, karena surat ini menunjukan kepada ajaran pokok tauhid.
  5. Surat An-Najat (Keselamatan), karena pembaca surat ini akan selamat dari api Neraka.
  6. Al-Wilayah (Kedekatan kepada Allah), karena orang yang ahtinya bergantung dengan surat ini, maka Allah akan memberinya wilayah (derajat wali).
  7. Surat An-Nisbah karena perkataan seseorang dalam asbabu nuzul surat: "انسب لنا ربك" (Sifati tuhanmu kepada kami).
  8. Surat Al-Ma'rifah (Pengetahuan tentang Allah), karena orang yang memahami surat ini maka ia mengetahui atau mengenal Allah.
  9. Surat Al-Jamal (Keindahan), karena surat ini menunjukkan bahwa Allah Maha Indah.
  10. Surat Al-Muqasyqasyah, yakni penyembuhan dari kemusyrikan dan munafik.
  11. Surat Al-Mu'awwidah yakni menjaga orang yang membaca surat ini dari fitnah dunia dan akhirat.
  12. Surat As-Shamad, karena penyebutan kata tersebut dalam surat.
  13. Surat Al-Asas, karena surat ini merupakan pokoknya agama.
  14. Surat Al-Mani'ah, karena surat ini mencegah dari fitnah kubur dan siksa neraka.
  15. Surat Al-Muhtadzir karena malaikat hadir mendengarkan bila surat ini dibaca.
  16. Surat Al-Munfirah, karena setan akan lari terbirit-birit saat dibacakan surat ini.
  17. Surat Al-Bara'ah, karena surat ini membebaskan dari syirik.
  18. Mudzakkirah, (Pemberi peringatan), karena surat ini mengingatkan hamba akan kemurnian Tauhid.
  19. Surat An-Nur, karena surat ini menerangi hati.
  20. Surat Al-Insan, karena manusia sangat memerlukan surat ini.


Beragam nama surat Al-Ikhlas kiranya cukup menunjukkan bahwa surat Al-Ikhlas adalah surat yang sangat istimewa, mulia, dan luar biasa sebagaimana dikatakan:
 

زيادة الاسماء تدل على شرف المسمى
 

Artinya, "Penambahan banyak nama menunjukkan atas mulianya yang dinamai." (As-Shawi, juz IV/497). 
 

Ragam Keutamaan Surat Al-Ikhlas

Sebenarnya banyak sekali hadits yang menjelaskan keutamaan surat Al-Ikhlas. Di antaranya adalah pahala membaca surat ini sama dengan pahala membaca sepertiga Al-Qur'an. Karena seluruh isi kandungan Al-Qur'an adalah penjelasan keterangan global dalam surat ini. Selain itu juga karena pokok-pokok syariat secara umum ada tiga: tauhid, pengikraran had dan hukum, serta penjelasan amalan. Surat ini telah menjelaskan tauhid dan taqdis (penyucian).
 

Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari, Abu Dawud, dan An-Nasa'i, dari Abu Sa'id al-Khudri, ada orang yang mendengar seseorang membaca surat Al-Ikhlas secara berulang-ulang. Ketika pagi tiba, ia datang kepada Nabi saw dan menceritakan hal tersebut, seakan ia meremehkannya. Lantas Nabi saw bersabda:
 

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
 

Artinya, "Demi Zat yang jiwaku dalam kekuasaan- Nya, sesungguhnya surah al-Ikhlas itu pastilah setimpal dengan sepertiga Al-Qur'an."
 

Dalam riwayat Imam Al-Bukhari yang lain, dari Abu Sa'id ra, ia berkata, "Rasulullah saw pernah bersabda kepada para sahabat:
 

أيعجز أحدكم أن يقرأ ثلث القرآن في ليلة؟ فشقّ ذلك عليهم، وقالوا: أينا يطيق ذلك يا رسول اللَّه؟ فقال: اللَّه الواحد الصمد ثلث القرآن
 

Artinya, "Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur'an semalam?" Mereka pun merasa berat dan berkata, "Siapa di antara kami yang mampu melakukan itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Surat Al-Ikhlas merupakan sepertiga Al-Qur'an"."  (Az-Zuhaili, XXX/462).
 

Imam As-Shawi dalam tafsirnya menyebutkan banyak hadits yang menerangkan tentang keutamaan Surat Al-Ikhlas sebagai berikut:
 

من أراد أن ينام على فراشه فنام على يمينه ثم قرأ وقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مائة مرة، فإذا كان يوم القيامة يقول له الرب عز وجل يا عبدي ادخل بيمينك الجنة
 

Artinya, " Barang siapa hendak tidur di atas ranjangnya, lalu ia tidur di atas sisi kanan tubuhnya (lambung kanan berada di bawah), kemudian membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 100 kali, maka saat hari kiamat datang Allah berkata kepadanya: " Wahai hambaku, masuklah kamu ke dalam surga."
 

من قرأ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ خمسين مرة، غفرت له ذنوب خمسين سنة
 

Artinya, "Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 50 kali akan dimaafkan dosa-dosanya selama 50 tahun."
 

من قرأ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدُ عشر مرات بني له قصر في الجنة، ومن قرأها عشرين مرة بني له قصران في الجنة ومن قرأها ثلاثين مرة بني له ثلاث قصور في الجنة. قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : يا رسول الله إذن تكثر قصورنا، فقال رسول الله ﷺ أوسع من ذلك
 

Artinya, " Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 10 kali maka Allah membangunkan untuknya satu istana di surga. Barang siapa membacanya sebanyak 20 kali maka Allah membangunkan untuknya dua istana di surga. Barang siapa membacanya sebanyak 30 kali maka Allah membangunkan untuknya tiga istana di surga."
 

Umar bin Khatab bertanya, "Wahai Rasulullah, kalau begitu istana kami di surga menjadi banyak?" Rasulullah menjawab: "Lebih luas daripada itu."
 

من قرأ قل هُوَ اللهُ أَحَدٌ في مرضه الذي يموت فيه، لم يفتن في قبره، وأمن من ضغطة القبر، وحملته الملائكة يوم القيامة بأكفها، حتى تجيزه من الصراط إلى الجنة
 

Artinya, "Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" pada saat sakit yang menjadikanya meninggal, maka ia tidak akan mendapatkan fitnah kubur, aman dari himpitan liang kubur, dan malaikat pada hari kiamat akan membawanya dengan tangan-tangannya, hingga malaikat membiarkannya melewati shirat menuju surga."
 

من قرأ قل هُوَ اللهُ أَحَدٌ حين يدخل منزله نفت الفقر عن أهل ذلك المنزل وعن الجيران
 

Artinya, "Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" manakala masuk rumahnya maka kafakiran disingkirkan dari penghuni rumah itu dan tetangganya."
 

من قرأ وقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ مرة بورك عليه، ومن قرأها مرتين بورك عليه وعلى أهله، ومن قرأها ثلاث مرات بورك عليه وعلى جميع جيرانه، ومن قرأها اثنتي عشرة مرة، بنى الله له اثني عشر قصراً في الجنة، فإن قرأها مائة مرة كفر الله عند ذنوب خمسين سنة، ما خلا الدماء والأموال، فإن قرأها ماتتي مرة كفر الله عنه ذنوب مائة سنة، فإن قرأها ألف مرة لم يمت حتى يرى مكانه في الجنة، أو يرى له
 

Artinya, "Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" satu kali maka ia diberkahi Allah. Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" dua kali dirinya dan keluarganya diberhaki Allah. Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" tiga kali maka dirinya dan tetangganya diberkahi Allah.
 

Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 12 kali maka Allah akan membangunkan untuknya 12 istana di surga. Apabila ia membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 100 kali maka Allah akan melebur dosanya selama 50 tahun, selain dosa membunuh dan yang berhubungan dengan harta. Apabila ia membacanya 1000 kali maka ia tidak akan meninggal hingga ia melihat tempatnya di surga atau Allah memperlihatkan kepadanya."
 

أنه شكا رجل إلى رسول الله ﷺ الفقر وضيق المعيشة، فقال له رسول الله : إذا دخلت البيت فسلم إن كان فيه أحد، فإن لم يكن فيه أحد فسلم علي واقرأ قل هو الله أحد مرة واحدة ففعل الرجل ذلك فأدر الله عليه الرزق حتى أفاض على جيرانه
 

Artinya, "Seorang lelaki mengadu kepada Rasulullah saw tentang kefakiran dan himpitan kehidupan." Kemudian Rasulullah bersabda:"Apabila kamu masuk rumah maka bacalah salam, jika ada seseorang di dalamnya. Jika di dalamnya tidak ada seorangpun maka bacalah salam kepadaku lalu bacalah surat "Qul Huwallahu Ahad" satu kali." Kemudian laki-laki tersebut mengamalkannya, lalu Allah melimpahkan kepadanya rezeki sampai melimpah kepada tetanga-tetangganya"."


أن من قرأها مائة ألف مرة، فقد اشترى نفسه من الله، ونادي مناد من قبل الله تعالى في سماواته وفي أرضه ألا إن فلاناً عتيق الله، الي ان قال لكن بشرط أن لا يكون عليه حقوق للعباد أصلاً، أو عليه وهو عاجز عن أدائها، أما من قدر عليها فهو كالمستهزى بربه، لما ورد في الحديث: يا داود قل للظلمة لا يذكروني، فإنهم إن ذكروني ذكرتهم وذكري لهم أن ألعنهم
 

Artinya, "Barang siapa membaca surat "Qul Huwallahu Ahad" 100 ribu kali maka ia telah membeli dirinya dari Allah, dan ada yang memanggil dari sisi Allah di langit dan bumi-Nya, "Ingat, sesungguhnya fulan adalah orang yang dimerdekakan Allah ...
 

Akan tetapi dengan syarat tidak ada sama sekali padanya hak-hak adami, atau ada tapi ia tidak mampu untuk memenuhinya. Adapun apabila sebenarnya ia mampu maka ia seperti halnya orang yang mengejek Allah.
 

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Wahai Dawud, katakan kepada orang-orang zalim, "Janganlah kalian mengingatku, sesungguhnya mereka apabila mengiangatku maka Aku akan mengingat mereka, dan ingatku kepada mereka adalah aku akan melaknat mereka." (As-Shawi, IV, 497-498).
 

Demikian pengantar tafsir surat Al-Ikhlas, semoga dapat menjadi bekal untuk semakin mengenalinya. Amin. Wallahu a'lam bisshawab.



Ustadz Muhamad Hanif Rahman, Dosen Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo