Tafsir

Pengantar Tafsir Surat Al-Kafirun: Karakteristik, Munasabah, Sababun Nuzul, dan Keutamaannya

Kam, 1 Februari 2024 | 13:00 WIB

Pengantar Tafsir Surat Al-Kafirun: Karakteristik, Munasabah, Sababun Nuzul, dan Keutamaannya

Ilustrasi: al-Quran (freepik)2.

Karakteristik Surat

Mayoritas ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan di Makkah, diturunkan setelah surat Al-Ma'un dan sebelum surat Al-Fil. Surat ini mempunyai banyak nama dan yang paling populer ialah Al-Kafirun. Nama lainnya adalah surat Al-Muqasyqasyah (penyembuh dari kesyirikan), surat Al-'Ibadah, Ad-Din, dan Al-Muabadah (menyelisihi dalam ibadah dan menentangnya). 

 

Surat ini disebut juga dengan surat Al-Ikhlas karena surat ini menunjukan keikhlasan dalam beribadah dan beragama, sebagaimana surat Qul Huwa Allah Ahad dinamakan dengan surat Al-Ikhlas. Namun surat ini menunjukan ikhlas lahir dan bathin, sementara surat Qul Huwa Allah Ahad menunjukan ikhlas (murni atau bersihnya) hati dari kesyirikan. Sehingga barang siapa meyakini dan mengamalkan kedua surat itu lahir batinnya akan bersih dari kufur dan kemunafikan. Adapun ayat-ayatnya sebanyak 6 ayat, 26 kalimat dan 94 huruf. (Ahmad bin Muhammad As-Shawi,  Hasyiyah As-Shawi, [Surabaya, Dar-Ilm], juz IV, halaman 488).


 

Munasabah 

Adapun persesuaian atau munasabah surat ini dengan surat sebelumnya adalah dalam surat sebelumnya Allah swt merintahkan Nabi saw untuk ikhlas beribadah hanya kepada-Nya, sementara surai ini berisi tentang pengesaan dan pembebasan dari segala macam kesyirikan.

 

Dalam surat ini juga terdapat pengikraran yang jelas dan tegas bahwa Nabi saw mempunyai ibadah tersendiri yang berbeda dengan ibadah kaum kafir. Beliau hanya menyembah Allah dan tidak menyembah berhala-berhala dan patung-patung yang disembah oleh kaum kafir. Hal itu dipertegas dan diulang-ulang hingga berkesimpulan bahwa bagi beliau adalah agama beliau dan bagi mereka adalah agama mereka. (Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili, At-Tafsirul Munir, [Damaskus, Darul Fikr: 1418 H], juz XXX, halaman 437).

 


 

Sababun Nuzul 

 

Banyak sekali riwayat sabaun nuzul surat ini di antaranya adalah riwayat yang disampaikan As-Suyuti dalam Lubabun Nuqul sebagai berikut: 

أخرج الطبراني وابن أبي حاتم عن ابن عباس أن قريشا دعت رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى أن يعطوه مالا فيكون أغنى رجل بمكة ويزوجوه ما أراد من النساء، فقالوا: هذا لك يا محمد وتكف عن شتم آلهتنا ولا تذكرها بسوء، فأن لم تفعل فاعبد آلهتنا سنة قال: حتى أنظر ما يأتيني من ربي، فأنزل الله: قل يا أيها الكافرون إلى آخر السورة، وأنزل: قل أفغير الله تأمروني أعبد أيها الجاهلون

 

Artinya: "Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa kaum Quraisy memanggil Rasulullah saw. untuk memberi beliau harta hingga beliau menjadi lelaki Mekah yang paling kaya dan mereka akan menikahkan beliau dengan perempuan yang beliau inginkan. 

 

Mereka berkata, "Harta ini untukmu wahai Muhammad dengan syarat kamu berhenti menghina tuhan-tuhan kami. Jangan menjelek-jelekkan mereka. Jika kamu tidak melakukan hal itu, sembahlah tuhan-tuhan kami selama setahun." 

 

Beliau menjawab, "Tunggu hingga aku dapat wahyu dari Tuhanku." Lantas Allah swt menurunkan surah al-Kafirun sampai selesai dan surat al-Ahzab 64:  قل أفغير الله تأمروني أعبد أيها الجاهلون.

(Jalaluddin As-Suyuti, Lubabun Nuqul, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: tt], halaman 218).


 

Keutamaan Surat 

Diriwayatkan dari Anas, Rasulullah saw bersabda: 

من قرأ إِذا زُلْزِلَتِ عدلت له نصف القرآن ومن قرأ قُلْ يا أَيُّهَا الْكافِرُونَ عدلت له ربع القرآن ومن قرأ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ عدلت له ثلث القرآن. أخرجه التّرمذي وقال حديث غريب وله عن ابن عباس نحوه، وقال فيه غريب

 

Artinya: " Barang siapa membaca surat idza zulzilat maka baginya seperti pahala membaca separuh al-Qur'an. Barang siapa membaca surat Qul Ya Ayyuhal Kafirun maka baginya seperti pahala membaca seperempat Al-Qur'an. Barang siapa membaca surat Qul Huwallahu Ahad maka baginya seperti pahala membaca sepertiga al-Qur'an." (HR: At-Tirmidzi). Beliau At-Tirmidzi selain meriwayatkan dari Anas juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan menilai hadits ini gharib

 

Persamaan pahala membaca surat ini dengan seperempat Al-Qur'an sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, menurut Al-Khazin adalah bahwa Al-Qur'an memuat perintah dan larangan. Masing-masing dari keduanya terbagi pada tindakan yang berhubungan dengan hati dan yang berhubungan dengan anggota tubuh. Dengan demikian tercapailah empat pembagian. Surat ini memuat larangan menyembah selain Allah swt. Hal ini merupakan keyakinan yang termasuk dari pekerjaan hati. Dengan demikian, pahala membaca surat ini sebanding dengan pahala membaca seperempat Al-Qur'an melalui pembagian tersebut. (Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin Umar As-Syaikhi Al-Khazin, Lubabut Ta'wil Fi Ma'ani Tanzil, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 1415 H], juz IV halaman 485). 

 

Keutamaan lain membaca surat ini disebutkan oleh Al-Baidlawi dalam tafsirnya, Nabi saw bersabda: 

 

من قرأ سورة الكافرون فكأنما قرأ ربع القرآن وتباعدت عنه مردة الشياطين وبرىء من الشرك

 

Artinya: "Barang siapa membaca surat Al-Kafirun maka seakan akan ia membaca seperempat Al-Qur'an, menjauh dari pendurhakaan syetan dan terbebas dari syirik." (Nasiruddin As-Syirazi Al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wa Asrarut Ta'wil, [Beirut, Darul Ihya': 1418 H], juz VI, halaman 343). Wallahu a'lam bisshawab.

 

Ustadz Muhamad Hanif Rahman, khadim Ma'had Aly Al-Iman Bulus dan Pengurus LBM NU Purworejo